16 KRI TNI AL Berstatus Siap Tempur Pastikan Pengamanan Khusus G20
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang agenda besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022, TNI AL turut berpartisipasi dalam pengamanan (PAM) VVIP Presidensi G20. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan telah menyiapkan 16 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan status siap tempur.
"Jadi kalau dihitung semuanya ada 16 kapal," ujar Yudo seusai upacara tabur bunga memperingati Hari Pahlawan di atas KRI Semarang-594, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2022).
Ke-16 armada kapal itu terdiri atas 12 KRI yang terlibat dalam pengamanan G20 tersebut yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Bimasuci, KRI Karel Satsuit Tubun-356, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Fatahillah-361, KRI Sultan Nuku-373, KRI Tarakan-905, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Untung Suropati-372, KRI Hasan Basri-382, serta tiga unit helikopter panther dan dua unit helikopter bell.
Empat kapal lainnya yaitu Kapal Bantu Cair Minyak (BCM), kapal LPD marinir dan pasukannya, kapal rumah sakit KRI Wahidin Sudirohusodo dan KRI LST untuk mengangkut material yang untuk Paspampres dan juga Komando Operasi Khusus (Koopsus).
Namun, Yudo menegaskan bahwa hanya 12 kapal yang digunakan untuk patroli langsung dalam melaksanakan penyekatan,pengamanan G20.
"Angkatan Laut memang mengerahkan 12 kapal Kombatan, ini yang khusus melaksanakan pengamanan langsung," ujarnya.
Lebih lanjut, pengamanan G20 di laut semua murni dari kapal perang milik Indonesia tanpa bantuan kapal asing. Serta dibantu oleh TNI AD dan TNI AU bersama polri.
"Sampai saat ini tidak ada, yang langsung melaksanakan pengamanan di sana sampai saat ini tidak ada. Jadi pengamanan murni dari kapal perang kita yang di lautnya,"tutur dia.
"Jadi kalau dihitung semuanya ada 16 kapal," ujar Yudo seusai upacara tabur bunga memperingati Hari Pahlawan di atas KRI Semarang-594, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2022).
Ke-16 armada kapal itu terdiri atas 12 KRI yang terlibat dalam pengamanan G20 tersebut yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Bimasuci, KRI Karel Satsuit Tubun-356, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Fatahillah-361, KRI Sultan Nuku-373, KRI Tarakan-905, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Untung Suropati-372, KRI Hasan Basri-382, serta tiga unit helikopter panther dan dua unit helikopter bell.
Empat kapal lainnya yaitu Kapal Bantu Cair Minyak (BCM), kapal LPD marinir dan pasukannya, kapal rumah sakit KRI Wahidin Sudirohusodo dan KRI LST untuk mengangkut material yang untuk Paspampres dan juga Komando Operasi Khusus (Koopsus).
Namun, Yudo menegaskan bahwa hanya 12 kapal yang digunakan untuk patroli langsung dalam melaksanakan penyekatan,pengamanan G20.
"Angkatan Laut memang mengerahkan 12 kapal Kombatan, ini yang khusus melaksanakan pengamanan langsung," ujarnya.
Lebih lanjut, pengamanan G20 di laut semua murni dari kapal perang milik Indonesia tanpa bantuan kapal asing. Serta dibantu oleh TNI AD dan TNI AU bersama polri.
"Sampai saat ini tidak ada, yang langsung melaksanakan pengamanan di sana sampai saat ini tidak ada. Jadi pengamanan murni dari kapal perang kita yang di lautnya,"tutur dia.
(muh)