Intensitas Bencana Diprediksi Meningkat Dalam Tiga Bulan

Rabu, 09 November 2022 - 10:40 WIB
loading...
Intensitas Bencana Diprediksi Meningkat Dalam Tiga Bulan
Menko PMK Muhadjir Effendy mengingatkan intensitas bencana hidrometeorologi diprediksi menigkat dalam tiga bulan ke depan. Foto: ilustrasi/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan tiga bulan ke depan intensitas bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor diperkirakan meningkat. Dia meminta pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kesiapan menghadapinya.

“Itulah yang menjadi dasar pertimbangan kenapa pagi ini kita melaksanakan apel siaga nasional, kesiapsiagaan nasional untuk menghadapi bencana hidrometeorologi karena 3 bulan kedepan intensitas bencana akan diperkirakan semakin meningkat,” ungkap Muhadjir pada Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Rabu (9/11/2022).

BMKG memprediksi secara umum wilayah Indonesia berada pada kategori curah hujan menengah hingga tinggi dalam tiga bulan ke depan. “Kita harus terus siaga karena potensi curah hujan tertinggi akan berlangsung pada puncaknya yaitu pada bulan Desember hingga Januari 2023,” paparnya.



Muhadjir mengungkapkan data BNPB mencatat kejadian bencana tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 16% dibanding kejadian bencana tahun 2020. Begitu pula dengan masyarakat yang terdampak dan pengungsi yang mengalami peningkatan sebesar 12%.

Peningkatan kejadian bencana ini tidak terlepas dari fakta bahwa Indonesia adalah merupakan daerah rawan bencana. Indonesia terbentang pada pertemuan lempeng tektonik, terletak dalam jalur cincin api Pasifik, dan daerah cuaca ekstrem sehingga rawan terhadap bencana terutama bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor badai angin di beberapa wilayah Indonesia.

“Kondisi ini tentunya menjadi bahan pemikiran kita bahwa masih diperlukan upaya yang lebih serius dan lebih maksimal baik di tingkat nasional, daerah, maupun di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, pada Oktober lalu BNPB mencatat frekuensi rata-rata bencana rata-rata 70 kali per pekan. “Bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan longsor telah merenggut korban jiwa tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya yakni 50 orang,” papar Muhadjir.

5 Pesan Penanganan Bencana

Muhadjir pun menyampaikan lima pesan dalam penanganan bencana. Pertama, kejadian bencana saat ini spektrumnya luas dan berhimpitan dengan faktor ekonomi sehingga perlu pendekatan yang berbasiskan kesejahteraan.

Kedua, senantiasa membangun kapasitas atau kemampuan dan kapabilitas dalam menangani bencana. Ketiga, mengutamakan pencegahan atau pengurangan resiko bencana dengan memaksimalkan pemantauan dan selalu siap bila dibutuhkan sewaktu-waktu dalam darurat bencana atau pasca bencana.

Keempat, melibatkan partisipasi semua pihak sesuai dengan kapasitas masing-masing bersinergi dan berkoordinasi dalam pelaksanaan di lapangan. Dan kelima, mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk cinta melestarikan lingkungan.



Muhadjir meminta agar semua masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana. “Saya selaku Menko PMK meminta kita semua untuk terus waspada, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan terus meningkatkan kapasitas agar kita bisa mengatasi bencana demi bencana,” kata Muhadjir.

Muhadjir juga mengatakan saat ini arah kebijakan penanggulangan bencana dalam perencanaan pembangunan nasional adalah mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menghadapi bencana.

“Bencana adalah urusan bersama. Untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata namun memerlukan dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, masyarakat, lembaga-lembaga filantropi dan juga mass media,” paparnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)