DMI Dorong Indonesia Jadi Pelopor Peradaban Baru di Dunia

Selasa, 08 November 2022 - 13:39 WIB
loading...
DMI Dorong Indonesia Jadi Pelopor Peradaban Baru di Dunia
Wakil Ketua DMI Syafruddin Kambo dalam Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara di Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin Kambo mengatakan, Indonesia bisa menjadi pelopor peradaban baru. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia.

Syafruddin memaparkan, saat ini terdapat sekitar 27.000 pesantren di Indonesia dengan jumlah santri mencapai 4 juta orang. Jumlah masjid juga terbanyak di dunia yang mencapai sekitar 800.000 unit.

"Dengan modal data ini, 4 juta santri lebih, 1 santri taruhlah ada 5 orang keluarganya, 4 juta dikali 5, 20 juta. Ini jangan main-main, ini bisa membuat peradaban baru," kata Syafruddin dalam Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren Se-Asia Tenggara dengan Tema Strategi Pengembangan SDM Pesantren di Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).



Menurut Syafruddin, itu baru perkiraan jumlah santri. Belum lagi madrasah dan universitas Islam yang jumlahnya pun sangat banyak. Namun, sayangnya dengan potensi yang besar ini, sebagian masyarakat masih pesimistis dengan kemajuan Indonesia.

"Di samping tempat ibadah, juga sebagai tempat pendidikan dan pusat peradaban, kok masih banyak sebagian masyarakat Indonesia yang pesimis akan kemajuan. Bangsa Indonesia ini adalah perahu besar yang sedang berlayar. Di dalamnya hampir semuanya umat Islam, di dalamnya para santri, para ustaz, kita-kita semua di dalamnya perahu besar itu," katanya.

Karena itu, Syafruddin mengajak semua pihak bersama-sama membangun Indonesia dengan mengetahui tujuan perahu besar ini akan ke mana.

"Pada kesempatan kongres yang mulia ini, kita sedang kumpul di sini, kita menjadi nakhoda, kita betul-betul mempersiapkan ini untuk naik ke perahu besar Indonesia berlayar menuju Indonesia demografi 2030, jangan sampai kita ketinggalan," ujar mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) ini.

Syafruddin juga mengajak seluruh pengasuh pondok pesantren selalu menjaga para santri agar tidak terpengaruh dengan perubahan kultur. "Oleh karena itu, kultur itu jangan sampai berubah ke satu kawasan, ke satu zona di Barat atau Eropa sekarang sedang menuju ke Islam. Jangan sampai Asia menuju ke luar Islam atau sekuler. Oleh karena itu, kita punya tanggung jawab yang sangat besar," katanya.

Mantan Wakapolri ini memandang bahwa dunia benar-benar sedang mengalami pergeseran peradaban karena pandemi Covid-19 serta adanya perang Rusia-Ukraina.

"Akhirnya gandum susah, gas susah, yang akhirnya disimpulkan oleh pemuka dunia tahun depan akan menjadi tahun gelapnya ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia jangan jadi ikut gelap. Biar di Eropa sana, (Indonesia menjadi bagian) yang mempertahankan isi dari perahu besar, emas bagi Indonesia untuk menyalip bangsa-bangsa yang telah maju," kata Syafruddin.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)