Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Sepekan

Selasa, 08 November 2022 - 06:33 WIB
loading...
Waspada, BMKG Ingatkan...
BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem dari Aceh hingga Papua selama sepekan ke depan. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan. BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan melanda sejumlah daerah.

"Peringatan dini: masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (putting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll)," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (8/11/2022).

"Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan," imbuhnya.



Guswanto merincikan sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Berdasarkan hasil pantauan dan analisis BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada 8 dan 9 November di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung.

Kemudian, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara pada tanggal 10 hingga 11 November, cuaca ekstrem berpotensi melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep.Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah.

Selanjutnya, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.



Guswanto menjelaskan, potensi cuaca ekstrem terjadi karena adanya gangguan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena MJO diprakirakan terpantau aktif di Samudra Hindia selatan Jawa, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

"Hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi La Nina lemah dengan nilai SOI sebesar +14.8 dan nilai Nino3.4 sebesar -0.75 yang secara umum memberikan latar belakang atmosfer yang lebih basah di wilayah Indonesia bagian timur daripada kondisi normalnya," beber Guswanto.

"Selain itu, kondisi IOD juga bernilai -0.54 yang menunjukkan aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat signifikan," imbuhnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)