Polri Siap Amankan KTT G20 dengan Peralatan Terbaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri siap mengamankan KTT G20 di Bali, 15-16 November mendatang dengan peralatan terbaiknya. Polri menggelar Operasi Puri Agung 2022 untuk mendukung pelaksanaan KTT G20.
"Operasi ini melibatkan 6.250 personel dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda Jatim, dan Polda NTB," kata Kabag Pullahjianta Rudalops Sops Polri Kombes Pol Ronald Refli Rumondor dalam FGD yang diselenggarakan Divisi Humas Polri di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Polri bakal menggunakan alat-alat terbaik yang dimilikinya, ribuan CCTV untuk monitoring. Sedangkan semua kendaraan yang digunakan dalam pengamanan KTT G20 hemat energi karena menggunakan energi listrik.
Dia mengatakan, Polri juga bekerja sama dengan perwakilan negara-negara yang pimpinannya hadir dalam KTT G20 untuk koordinasi pengamanan. Juru Bicara KTT G20 Bidang Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan bahwa protokol kesehatan tetap diberlakukan dalam KTT G20.
"Seluruh delegasi sudah harus memenuhi ketentuan mengenai penggunaan vaksin untuk mencegah penularan Covid 19," kata Nadia.
Penyelenggara juga menyiapkan beberapa tempat pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan, begitu juga aplikasi Peduli Lindungi yang kali ini bisa diakses dengan 13 bahasa. "Kewajiban menggunakan masker di ruangan tertutup tetap berlaku," tutur Nadia.
Dia menambahkan ada 1.000-an dokter dan 2.000 tenaga kesehatan dalam KTT G20 yang dihadiri sekitar 3.000-an delegasi itu. Sesmenko Perekonomian Susiwijono Mugiarso menegaskan banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dalam rangkaian Presidensi hingga KTT G20 pertengahan November ini.
Dia melanjutkan, manfaat langsung Presidensi G20 bagi Indonesia antara lain meningkatkan konsumsi domestik senilai Rp1,7 triliun, menambah PDB Nasional Rp7,4 triliun, dan melibatkan 33 ribu UMKM dan penambahan penyerapan tenaga kerja. "Itu belum termasuk manfaat dari proyek-proyek strategis," kata ucapnya.
Dia mengatakan, dari 226 kerjasama yang dihasilkan dari Presidensi G20 terdapat 14 proyek atau program inisiatif prioritas. Selain itu dari 140 proyek matang kerjasama bilateral senilai 71,49 miliar dollar AS terdapat 99 proyek investasi masuk dengan nilai 60,70 miliar dollar AS.
"Ada juga 11 proyek co sharing dan 31 proyek non kuantitatif yang memiliki nilai strategis bagi Indonesia," kata Susiwijono.
Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta Ratri Istania mengatakan bahwa posisi Presidensi G20 Indonesia sangat sulit di tengah upaya mengembalikan kondisi perekonomian ketenagakerjaan global pasca pandemi Covid 19 dan perang di Ukraina. Dia menambahkan, negara-negara G7 menekan Indonesia untuk memproduksi dokumen berupa deklarasi yang memasukkan klausul yang memunculkan ketegangan dengan Rusia.
"Negara di luar G7 dan Rusia sangat menyayangkan forum G20 menjadi kontestasi politik antara negara-negara kuat sehingga deklarasi dapat dinyatakan gagal," kata Ratri.
Namun, kata dia, posisi strategis KTT G20 yang bisa saja mempertemukan perbedaan-perbedaan. "Indonesia memiliki peluang steategis menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan-perbedaan dunia menjadi ajang perdamaian," kata Ratri.
Dia menyampaikan kebanggaannya bisa menyaksikan forum tertinggi para pemimpin dunia yang hadir dalam KTT G20. Adapun FGD bertema "Menyongsong KTT G20 Bali 2022: Kesiapan dan Keuntungan Bagi Indonesia" itu dibuka oleh Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Gatot Refli Handoko mewakil Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
"Operasi ini melibatkan 6.250 personel dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda Jatim, dan Polda NTB," kata Kabag Pullahjianta Rudalops Sops Polri Kombes Pol Ronald Refli Rumondor dalam FGD yang diselenggarakan Divisi Humas Polri di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Polri bakal menggunakan alat-alat terbaik yang dimilikinya, ribuan CCTV untuk monitoring. Sedangkan semua kendaraan yang digunakan dalam pengamanan KTT G20 hemat energi karena menggunakan energi listrik.
Dia mengatakan, Polri juga bekerja sama dengan perwakilan negara-negara yang pimpinannya hadir dalam KTT G20 untuk koordinasi pengamanan. Juru Bicara KTT G20 Bidang Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan bahwa protokol kesehatan tetap diberlakukan dalam KTT G20.
"Seluruh delegasi sudah harus memenuhi ketentuan mengenai penggunaan vaksin untuk mencegah penularan Covid 19," kata Nadia.
Penyelenggara juga menyiapkan beberapa tempat pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan, begitu juga aplikasi Peduli Lindungi yang kali ini bisa diakses dengan 13 bahasa. "Kewajiban menggunakan masker di ruangan tertutup tetap berlaku," tutur Nadia.
Dia menambahkan ada 1.000-an dokter dan 2.000 tenaga kesehatan dalam KTT G20 yang dihadiri sekitar 3.000-an delegasi itu. Sesmenko Perekonomian Susiwijono Mugiarso menegaskan banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dalam rangkaian Presidensi hingga KTT G20 pertengahan November ini.
Dia melanjutkan, manfaat langsung Presidensi G20 bagi Indonesia antara lain meningkatkan konsumsi domestik senilai Rp1,7 triliun, menambah PDB Nasional Rp7,4 triliun, dan melibatkan 33 ribu UMKM dan penambahan penyerapan tenaga kerja. "Itu belum termasuk manfaat dari proyek-proyek strategis," kata ucapnya.
Dia mengatakan, dari 226 kerjasama yang dihasilkan dari Presidensi G20 terdapat 14 proyek atau program inisiatif prioritas. Selain itu dari 140 proyek matang kerjasama bilateral senilai 71,49 miliar dollar AS terdapat 99 proyek investasi masuk dengan nilai 60,70 miliar dollar AS.
"Ada juga 11 proyek co sharing dan 31 proyek non kuantitatif yang memiliki nilai strategis bagi Indonesia," kata Susiwijono.
Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta Ratri Istania mengatakan bahwa posisi Presidensi G20 Indonesia sangat sulit di tengah upaya mengembalikan kondisi perekonomian ketenagakerjaan global pasca pandemi Covid 19 dan perang di Ukraina. Dia menambahkan, negara-negara G7 menekan Indonesia untuk memproduksi dokumen berupa deklarasi yang memasukkan klausul yang memunculkan ketegangan dengan Rusia.
"Negara di luar G7 dan Rusia sangat menyayangkan forum G20 menjadi kontestasi politik antara negara-negara kuat sehingga deklarasi dapat dinyatakan gagal," kata Ratri.
Namun, kata dia, posisi strategis KTT G20 yang bisa saja mempertemukan perbedaan-perbedaan. "Indonesia memiliki peluang steategis menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan-perbedaan dunia menjadi ajang perdamaian," kata Ratri.
Dia menyampaikan kebanggaannya bisa menyaksikan forum tertinggi para pemimpin dunia yang hadir dalam KTT G20. Adapun FGD bertema "Menyongsong KTT G20 Bali 2022: Kesiapan dan Keuntungan Bagi Indonesia" itu dibuka oleh Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Gatot Refli Handoko mewakil Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
(rca)