Lagi Bersedih, Ayah Brigadir J Terus Dicecar Waktu Pemakaman Anaknya
loading...
Ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat menceritakan kejadian saat mereka didesak polisi tentang waktu pemakaman anaknya. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Ayahanda Brigadir J , Samuel Hutabarat menceritakan kejadian saat mereka didesak polisi tentang waktu pemakaman anaknya. Dia menyampaikan hal itu saat duduk di bangku saksi di persidangan dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Wibowo.
Samuel mengungkapkan saat pertama melihat peti jenazah anaknya, dia dan istrinya tersentak dan menangis sedih yang mana suasana kala itu juga sangat berduka. Namun, anggota polisi yang mengiringi peti jenazah itu malah menyodorkannya BAP serah terima jenazah dan memintanya untuk menandatanganinya. Baca juga: Kuasa Hukum Brigadir J: Putri Candrawathi seperti ABG yang Sedang Jatuh Cinta
"Datanglah Pak Leonardo menyodorkan secarik kertas serah terima jenazah untuk ditandatangani. Saya tak mau saya bilang, ini surat apa pak, ini surat serah terima jenazah. Macam mana pak saya tanda tangan isi peti, saya tidak tahu kalau ini anak saya," ujarnya di PN Jaksel, Rabu (2/11/2922).
Dia lantas meminta agar polisi mengizinkan membuka peti jenazah dan melihat jenazah di dalam peti tersebut guna memastikan itu anaknya. Bila tidak, dia pun enggan menandatangani BAP serah terima jenazah tersebut.
"Leonardo menunjukkan lagi surat visum dari RS. Leonardo lama-lama mengizinkan buka peti jenazah hanya sebatas dada dengan alasan sudah diformalin dan visum," tuturnya.
Singkatnya, saat Samuel membuka peti tersebut dan membuka kancing baju, tampak luka-luka di tubuh Brigadir J. Dia sontak mempertanyakan hal itu ke Kombes Leonardo. Namun, Leonardo hanya berdiam diri menyaksikan keluarga Brigadir J berduka.
Tak lama, Leonardo menanyakan kapan Brigadir J bakal dimakamkan. Dia pun menyampaikan bakal mendiskusikannya dahulu dengan keluarga, hanya saja Leonardo tetap menanyakan waktu pemakamannya tersebut.
"Leonardo menanyakan kami bahwa penguburan kapan dilakukan. Saya mengutarakan ini kesimpulan belum ditentukan. Kami berembuk dan dimakamkan 11 Juni 2022. Leonardo nanya kapan pak," katanya.
Samuel mengungkapkan saat pertama melihat peti jenazah anaknya, dia dan istrinya tersentak dan menangis sedih yang mana suasana kala itu juga sangat berduka. Namun, anggota polisi yang mengiringi peti jenazah itu malah menyodorkannya BAP serah terima jenazah dan memintanya untuk menandatanganinya. Baca juga: Kuasa Hukum Brigadir J: Putri Candrawathi seperti ABG yang Sedang Jatuh Cinta
"Datanglah Pak Leonardo menyodorkan secarik kertas serah terima jenazah untuk ditandatangani. Saya tak mau saya bilang, ini surat apa pak, ini surat serah terima jenazah. Macam mana pak saya tanda tangan isi peti, saya tidak tahu kalau ini anak saya," ujarnya di PN Jaksel, Rabu (2/11/2922).
Dia lantas meminta agar polisi mengizinkan membuka peti jenazah dan melihat jenazah di dalam peti tersebut guna memastikan itu anaknya. Bila tidak, dia pun enggan menandatangani BAP serah terima jenazah tersebut.
"Leonardo menunjukkan lagi surat visum dari RS. Leonardo lama-lama mengizinkan buka peti jenazah hanya sebatas dada dengan alasan sudah diformalin dan visum," tuturnya.
Singkatnya, saat Samuel membuka peti tersebut dan membuka kancing baju, tampak luka-luka di tubuh Brigadir J. Dia sontak mempertanyakan hal itu ke Kombes Leonardo. Namun, Leonardo hanya berdiam diri menyaksikan keluarga Brigadir J berduka.
Tak lama, Leonardo menanyakan kapan Brigadir J bakal dimakamkan. Dia pun menyampaikan bakal mendiskusikannya dahulu dengan keluarga, hanya saja Leonardo tetap menanyakan waktu pemakamannya tersebut.
"Leonardo menanyakan kami bahwa penguburan kapan dilakukan. Saya mengutarakan ini kesimpulan belum ditentukan. Kami berembuk dan dimakamkan 11 Juni 2022. Leonardo nanya kapan pak," katanya.
(kri)
Explore More