Kunjungi Ponpes di Jateng, Kapolri Berpesan ke Ulama Ingatkan Umat Jaga Persatuan
loading...
A
A
A
JAWA TENGAH - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menitipkan pesan ke para ulama untuk tetap bersinergi dan membantu pemerintah beserta Polri untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Hal ini disampaikan Jenderal Sigit saat melaksanakan rangkaian silaturahmi dengan beberapa ulama, tokoh agama, dan Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2022.
Sigit menuturkan saat ini Indonesia tengah menghadapi tahun politik atau menjelang Pemilu serentak tahun 2024. Dalam pelaksanaan setiap Pemilu, biasanya akan muncul polarisasi soal perbedaan pilihan dari masyarakat.
"Kita sepakat polarisasi harus ditiadakan meskipun kita berbeda pilihan, tidak harus kita bermusuhan. Karena pada tahun 2019 kita rasakan polarisasi di masyarakat dan sekarang ini kalau kita lihat di medsos itu masih ada dan harapan kita di 2024 itu jangan terjadi lagi," ujar Sigit dikutip Senin (31/10/2022).
Oleh sebab itu, mantan Kabareskrim Polri ini menitipkan pesan kepada para ulama untuk saling menjaga satu sama lain, guna menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Saya titip kepada para ulama ketika rakyatnya menanyakan saya harus berbuat apa, yang harus dilakukan kalau terkait dengan media sosial sampaikan saja saring sebelum sharing. Kalau jelek dihapus daripada dikirim menimbulkan masalah baru. Ini kita titip bisa dibantu hal-hal yang bisa memecah belah umat, bangsa. Maka tugas kita mengingatkan ke umat," jelas Sigit.
Menurutnya, jika stabilitas kamtibmas, politik dan ekonomi Indonesia aman, damai dan kondusif, maka tujuan atau visi dan misi nasional menuju Indonesia Emas 2045 serta menciptakan masyarakat maju dan sejahtera bisa terwujud.
Dalam kesempatan ini, Sigit pun menyampaikan bagaimana peran ulama yang bersinergi dengan pemerintah menjaga kondisi kamtibmas, politik dan ekonomi selama ini. Ia pun mencontohkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pada saat itu, Sigit bercerita masih banyak masyarakat yang masih belum mau divaksin lantaran masih mempertanyakan kehalalan. Namun, dengan langkah beberapa ulama mau divaksin membuat umat dan masyarakat juga ikut divaksin.
"Ahamdulillah akhirnya kita menjadi salah satu negara bisa cepat mengendalikan Covid-19 dan sampai saat ini kita negara lima terbesar di dunia untuk vaksinasi terbanyak. Itu adalah salah satu sinergitas yang sudah kita tunjukan dan itu terbukti," ucap Sigit.
Lebih lanjut, ia pun meminta doa dari para ulama agar pelaksanaan KTT G-20 di Bali dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang membawa manfaat bagi semua pihak. Salah satunya perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Mohon doanya kepada ulama KTT G-20 bisa menghasilkan keputusan kedamaian antara Rusia dan Ukraina karena kalau bisa terjadi tercipta atmosfer baru. Tapi kalau tidak bisa diwujudkan, kita bisa membayangkan krisis pangan dan energi semakin besar efeknya dan berdampak ke krisis ekonomi," tutur Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini juga menyampaikan kinerja Polri selama ini juga tak terlepas dari bantuan dan sinergitas para ulama. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan dan berharap sinergitas bisa terus ditingkatkan.
Saat ini, Sigit menyebut bahwa Polri sedang menghadapi berbagai macam ujian. Namun, kata Sigit, hal itu adalah dinamika dan proses untuk mewujudkan sosok polisi yang memberikan pelayanan terbaik dalam melaksanakan tugas pokoknya melindungi dan mengayomi masyarakat.
"Artinya kalau ada oknum yang tidak bisa menyesuaikan itu kena ayak dan itu seleksi alam. Tugas kami dalam kondisi apapun kami harus tetap memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat di bidang kamtibmas dan penegakan hukum," papar Sigit.
Tak lupa, Sigit meminta doa para ulama agar anggota Polri bisa terus semangat untuk bisa bekerja dengan baik sehingga dekat dengan masyarakat. Ia pun membuka ruang untuk para ulama dam masyarakat jika ingin menyampaikan hal-hal dan berdiskusi untuk Polri dan bangsa Indonesia lebih baik.
"Dalam kesempatan ini kami sowan ke beberapa pesantren menyampaikan terima kasih atas bantuannya sampai saat ini dan kedua kita berharap sinergitas ini bisa ditingkatkan," kata Sigit.
Adapun rangkaian silahturahmi yang dikunjungi oleh Kapolri di antaranya adalah, Ulama karismatik Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Pondok Pesantren Al-Anwar, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur'an (LP3IA), dan Pondok Pesantren Kauman Lasem.
Hal ini disampaikan Jenderal Sigit saat melaksanakan rangkaian silaturahmi dengan beberapa ulama, tokoh agama, dan Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca Juga
Sigit menuturkan saat ini Indonesia tengah menghadapi tahun politik atau menjelang Pemilu serentak tahun 2024. Dalam pelaksanaan setiap Pemilu, biasanya akan muncul polarisasi soal perbedaan pilihan dari masyarakat.
"Kita sepakat polarisasi harus ditiadakan meskipun kita berbeda pilihan, tidak harus kita bermusuhan. Karena pada tahun 2019 kita rasakan polarisasi di masyarakat dan sekarang ini kalau kita lihat di medsos itu masih ada dan harapan kita di 2024 itu jangan terjadi lagi," ujar Sigit dikutip Senin (31/10/2022).
Oleh sebab itu, mantan Kabareskrim Polri ini menitipkan pesan kepada para ulama untuk saling menjaga satu sama lain, guna menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Saya titip kepada para ulama ketika rakyatnya menanyakan saya harus berbuat apa, yang harus dilakukan kalau terkait dengan media sosial sampaikan saja saring sebelum sharing. Kalau jelek dihapus daripada dikirim menimbulkan masalah baru. Ini kita titip bisa dibantu hal-hal yang bisa memecah belah umat, bangsa. Maka tugas kita mengingatkan ke umat," jelas Sigit.
Menurutnya, jika stabilitas kamtibmas, politik dan ekonomi Indonesia aman, damai dan kondusif, maka tujuan atau visi dan misi nasional menuju Indonesia Emas 2045 serta menciptakan masyarakat maju dan sejahtera bisa terwujud.
Dalam kesempatan ini, Sigit pun menyampaikan bagaimana peran ulama yang bersinergi dengan pemerintah menjaga kondisi kamtibmas, politik dan ekonomi selama ini. Ia pun mencontohkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pada saat itu, Sigit bercerita masih banyak masyarakat yang masih belum mau divaksin lantaran masih mempertanyakan kehalalan. Namun, dengan langkah beberapa ulama mau divaksin membuat umat dan masyarakat juga ikut divaksin.
"Ahamdulillah akhirnya kita menjadi salah satu negara bisa cepat mengendalikan Covid-19 dan sampai saat ini kita negara lima terbesar di dunia untuk vaksinasi terbanyak. Itu adalah salah satu sinergitas yang sudah kita tunjukan dan itu terbukti," ucap Sigit.
Lebih lanjut, ia pun meminta doa dari para ulama agar pelaksanaan KTT G-20 di Bali dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang membawa manfaat bagi semua pihak. Salah satunya perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Mohon doanya kepada ulama KTT G-20 bisa menghasilkan keputusan kedamaian antara Rusia dan Ukraina karena kalau bisa terjadi tercipta atmosfer baru. Tapi kalau tidak bisa diwujudkan, kita bisa membayangkan krisis pangan dan energi semakin besar efeknya dan berdampak ke krisis ekonomi," tutur Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini juga menyampaikan kinerja Polri selama ini juga tak terlepas dari bantuan dan sinergitas para ulama. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan dan berharap sinergitas bisa terus ditingkatkan.
Saat ini, Sigit menyebut bahwa Polri sedang menghadapi berbagai macam ujian. Namun, kata Sigit, hal itu adalah dinamika dan proses untuk mewujudkan sosok polisi yang memberikan pelayanan terbaik dalam melaksanakan tugas pokoknya melindungi dan mengayomi masyarakat.
"Artinya kalau ada oknum yang tidak bisa menyesuaikan itu kena ayak dan itu seleksi alam. Tugas kami dalam kondisi apapun kami harus tetap memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat di bidang kamtibmas dan penegakan hukum," papar Sigit.
Tak lupa, Sigit meminta doa para ulama agar anggota Polri bisa terus semangat untuk bisa bekerja dengan baik sehingga dekat dengan masyarakat. Ia pun membuka ruang untuk para ulama dam masyarakat jika ingin menyampaikan hal-hal dan berdiskusi untuk Polri dan bangsa Indonesia lebih baik.
"Dalam kesempatan ini kami sowan ke beberapa pesantren menyampaikan terima kasih atas bantuannya sampai saat ini dan kedua kita berharap sinergitas ini bisa ditingkatkan," kata Sigit.
Adapun rangkaian silahturahmi yang dikunjungi oleh Kapolri di antaranya adalah, Ulama karismatik Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Pondok Pesantren Al-Anwar, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur'an (LP3IA), dan Pondok Pesantren Kauman Lasem.
(kri)