Waspada Hujan Petir Angin Kencang! Bibit Siklon Tropis Terpantau di Utara Perairan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya tiga Bibit Siklon Tropis yakni 90W, 98W, dan 97W yang berada di utara perairan wilayah Indonesia.
Pertama, Bibit Siklon Tropis 90W saat ini terpantau di Laut China Selatan, tepatnya di 12.1° LU 114.4° BT, dengan kecepatan angin maksimum 30 knots dan tekanan udara minimum 1002 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 90W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori kuat," ungkap BMKG dikutip dari laman media sosial resminya, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Ini Beda Siklon Tropis Surigae dan Siklon Tropis Seroja
Kedua, Bibit Siklon Tropis 98W saat ini terpantau di Laut Filipina bagian utara, tepatnya di 16.2° LU 123.8° BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1006.9 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 98W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah," papar BMKG.
Ketiga, Bibit Siklon Tropis 97W saat ini terpantau di Laut Filipina bagian utara, tepatnya di 19.90 LU 137.7° BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1003.5 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 97W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah," katanya.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat waspada dampak dari Bibit Siklon Tropis 90W yakni hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Kepulauan Riau.
Kemudian, potensi gelombang laut tinggi 1.25 hingga 2.5 meter di Laut Natuna, Perairan Singkawang hingga Sambas, Perairan Kep Anambas, dan Perairan selatan Kep Natuna. Dan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter di Perairan Utara Kep Natuna sampai Laut Natuna Utara.
Sementara itu, dampak Bibit Siklon Tropis 97W dan 98W yakni gelombang laut tinggi 1.25 hingga 2.5 meter akan berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian barat dan tengah, Perairan Kep Bitung–Sitaro, Perairan Kep Sangihe–Talaud, Laut Halmahera bagian utara, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Pertama, Bibit Siklon Tropis 90W saat ini terpantau di Laut China Selatan, tepatnya di 12.1° LU 114.4° BT, dengan kecepatan angin maksimum 30 knots dan tekanan udara minimum 1002 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 90W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori kuat," ungkap BMKG dikutip dari laman media sosial resminya, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Ini Beda Siklon Tropis Surigae dan Siklon Tropis Seroja
Kedua, Bibit Siklon Tropis 98W saat ini terpantau di Laut Filipina bagian utara, tepatnya di 16.2° LU 123.8° BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1006.9 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 98W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah," papar BMKG.
Ketiga, Bibit Siklon Tropis 97W saat ini terpantau di Laut Filipina bagian utara, tepatnya di 19.90 LU 137.7° BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1003.5 mb.
"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 97W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah," katanya.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat waspada dampak dari Bibit Siklon Tropis 90W yakni hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Kepulauan Riau.
Kemudian, potensi gelombang laut tinggi 1.25 hingga 2.5 meter di Laut Natuna, Perairan Singkawang hingga Sambas, Perairan Kep Anambas, dan Perairan selatan Kep Natuna. Dan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter di Perairan Utara Kep Natuna sampai Laut Natuna Utara.
Sementara itu, dampak Bibit Siklon Tropis 97W dan 98W yakni gelombang laut tinggi 1.25 hingga 2.5 meter akan berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian barat dan tengah, Perairan Kep Bitung–Sitaro, Perairan Kep Sangihe–Talaud, Laut Halmahera bagian utara, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
(maf)