Sinergi PSMTI dan Lemhannas Terkait Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhannas) RI dalam rangka pelatihan Program Pemantapan Nilai-Nilai (Taplai) Kebangsaan. Kerja sama tersebut ditandatangai dengan notai kesepahaman (MoU)
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menjelaskan, kerja sama tersebut dilakukan untuk membuat satu kolaborasi, agar pemerintah bisa memiliki jejaring kerja dengan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat, termasuk PSMTI.
"Diharapkan dapat memanfaatkan jejaring yang dimiliki PSMTI dan kita bisa saling melihat apa yang dilakukan satu sektor dengan sektor yang lain,” ungkap Andi dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).
Andi menjelaskan, selama ini Lemhannas RI setiap tahun mendidik dua angkatan, yakni PPRA dan PSA sebanyak 200 peserta dari TNI, Polri, ASN dan Swasta yang jumlahnya kekinian masih minim untuk menyiapkan kader Pemimpin Bangsa. Untuk itu, dibutuhkan lebih banyak kolaborasi melalui pelatihan Taplai Kebangsaan untuk kurun waktu dua minggu.
Sehingga kata dia, bisa menghasilkan jauh lebih banyak kader melalui kolaborasi dengan berbagai unsur organisasi dibidang Pendidikan, Media, Pesantren, Enterpreneurship, asosiasi, salah satunya dengan PSMTI.
"Jejaring ini dibutuhkan karena sebagai inti dari bagaimana kita menguatkan Nilai-Nilai Kebangsaan tidak bisa sendirian," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengungkapkan, rasa bangga dan berterima kasih atas terjalinnya kerja sama antar PSMTI dengan Lemhannas RI. Ia menilai kerja sama ini sangat dibutuhkan oleh para anggotanya.
"Dan sebagai bagian dari warga Indonesia yang besar, utamanya kami dari masyarakt Tionghoa ingin juga belajar dan mengetahui bagaimana menerapkan Nilai-Nilai Kebangsaan yang sangat luhur, sesuai dengan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lemhannas," ucap Wilianto.
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menjelaskan, kerja sama tersebut dilakukan untuk membuat satu kolaborasi, agar pemerintah bisa memiliki jejaring kerja dengan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat, termasuk PSMTI.
"Diharapkan dapat memanfaatkan jejaring yang dimiliki PSMTI dan kita bisa saling melihat apa yang dilakukan satu sektor dengan sektor yang lain,” ungkap Andi dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).
Andi menjelaskan, selama ini Lemhannas RI setiap tahun mendidik dua angkatan, yakni PPRA dan PSA sebanyak 200 peserta dari TNI, Polri, ASN dan Swasta yang jumlahnya kekinian masih minim untuk menyiapkan kader Pemimpin Bangsa. Untuk itu, dibutuhkan lebih banyak kolaborasi melalui pelatihan Taplai Kebangsaan untuk kurun waktu dua minggu.
Sehingga kata dia, bisa menghasilkan jauh lebih banyak kader melalui kolaborasi dengan berbagai unsur organisasi dibidang Pendidikan, Media, Pesantren, Enterpreneurship, asosiasi, salah satunya dengan PSMTI.
"Jejaring ini dibutuhkan karena sebagai inti dari bagaimana kita menguatkan Nilai-Nilai Kebangsaan tidak bisa sendirian," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengungkapkan, rasa bangga dan berterima kasih atas terjalinnya kerja sama antar PSMTI dengan Lemhannas RI. Ia menilai kerja sama ini sangat dibutuhkan oleh para anggotanya.
"Dan sebagai bagian dari warga Indonesia yang besar, utamanya kami dari masyarakt Tionghoa ingin juga belajar dan mengetahui bagaimana menerapkan Nilai-Nilai Kebangsaan yang sangat luhur, sesuai dengan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lemhannas," ucap Wilianto.
(maf)