Hadapi Perang Modern, Satuan Kavaleri Butuh Modernisasi Senjata, SDM, dan Organisasi

Rabu, 12 Oktober 2022 - 21:36 WIB
loading...
Hadapi Perang Modern,...
Satuan Kavaleri TNI AD butuh modernisasi senjata, SDM, dan organisasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Relevansi satuan kavaleri ditentukan oleh kemampuannya beradaptasi dengan teknologi modern. Oleh karena itu, Satuan Kavaleri TNI AD butuh modernisasi senjata dan organisasi karena operasi satuan kavaleri hanya bisa efektif dalam sebuah operasi gabungan TNI.

Hal ini disampaikan Dirsen Pussenkav Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Agus Erwan dalam webinar “Tantangan Kavaleri dalam Perang Modern” yang diadakan Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Rabu (12/10/2022).

Agus mengatakan, pada dasarnya kavaleri memiliki fungsi penggempur di darat yang sifatnya ofensif dengan daya tembak, daya gerak, dan daya kejutnya. Dalam taktik pertempuran kavaleri, berkaca dari berbagai perang yang ada belakangan ini seperti di Ukraina, harus bisa bekerja sama dengan satuan lain membentuk persenjataan gabungan (combined arms).



Misalnya dengan satuan penerbang TNI AD dan infanteri mekanis. Saat ini Satuan Kavaleri di berbagai Kodam dan Divisi 3 Kostrad masih dikembangkan. “Satkav butuh payung udara,” tandas Agus.

Agus mengatakan, perlu ada perencanaan dan anggaran yang memadai dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Secara taktis, ke depan perlindungan udara yang bisa menopang operasi satuan kavaleri adalah Short Range Air Defence, Active Protective System, dan pesawat nir awak baik untuk pengintaian, pembawa misil, maupun untuk misi bunuh diri.



Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen Rano Tilaar mengatakan, modernisasi satuan kavaleri yang paling mendasar adalah dengan mengombinasikan teknologi antara unsur serangan dari darat dan udara, serta daya gerak dan daya kejutnya. Perang modern menunjukkan kalau kerawanan kavaleri ada di udara.

“Banyak peranan satuan kavaleri dalam operasi-operasi TNI seperti dalam operasi lawan insurjensi di Papua. Apalagi saat ini banyak satuan infanteri mekanis yang sudah dilengkapi dengan panser. Efeknya, kavaleri sangat efektif untuk pengamanan perbatasan, daerah rawan dan territorial,” katanya.

Rano mengatakan, walaupun pemerintah ingin meningkatkan kemampuan alutsista TNI, kerap kali ada hambatan dalam proses Government to Governemnt. Ia mencontohkan, Tank Scorpion yang diimpor dari Inggris sempat dihambat suku cadangnya. Saat ini pun Amerika Serikat masih sangat ketat mengaitkan antara politik luar negeri dan perdagangan alutsistanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2153 seconds (0.1#10.140)