Tragedi Kanjuruhan, Polri: Kadar Kimia Gas Air Mata Kedaluwarsa Justru Berkurang

Senin, 10 Oktober 2022 - 17:52 WIB
loading...
Tragedi Kanjuruhan, Polri: Kadar Kimia Gas Air Mata Kedaluwarsa Justru Berkurang
Polri menyebutkan ditemukannya gas air mata kedaluwarsa yang ditemukan dalam tragedi Kanjuruhan, Malang tidak memberikan efek mematikan bagi orang yang terkena. Foto/ANTARA
A A A
JAKARTA - Polri menyebutkan ditemukannya gas air mata kedaluwarsa yang ditemukan dalam tragedi Kanjuruha n, Malang tidak memberikan efek mematikan bagi orang yang terkena. Gas air mata yang habis berlakunya habis justru kadar kimia di dalamnya berkurang atau tidak maksimal.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan hal itu berdasarkan dari pendapat ahli kimia dan persenjataan terkait penyelidikan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter arema FC.

"Kembali lagi saya mengutip apa yang disampaikan oleh Doktor Masayu Evita. Di dalam gas air mata memang ada kedaluwarsa atau expired-nya. Sedangkan harus mampu membedakan ini kimia beda dengan makanan," uja Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022). Baca juga:

"Kalau makan ketika dia kedaluwarsa, maka di situ hari ada jamur, ada bakteri, yang bisa mengganggu kesehatan. Kebalikannya dengan zat kimia, atau gas air mata ini, ketika dia expired, justru kadar kimianya itu berkurang," imbuhnya.



Dedi melanjutkan tidak hanya bahan kimianya, gas air mata yang kedaluwarsa juga akan mengurangi efektivitasnya di lapangan.

"Misalnya kalau dia tidak expired dia ketika ditembakkan, kan ini kan partikel CS ini kan terdiri dari partikel partikel seperti serbuk-serbuk bedak. Ya jadi kalau misalnya sudah expired, justru kadarnya dia berkurang secara kimia, kemudian kemampuannya gas air mata ini akan menurun. Gitu," papar Dedi.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Tim Investigasi Polri menemukan gas air mata yang sudah kedaluwarsa dalam tragedi yang menewaskan 131 suporter Arema FCdi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Ada beberapa yang diketemukan, ya," ujar Dedi.

Dedi mengatakan gas air mata itu diketahui sudah kedaluwarsa pada tahun 2021. Namun, pihaknya masih mendalami soal jumlah gas air mata yang sudah habis masa berlakunya tersebut. Baca juga: Polri Sebut Belum Ada Jurnal Ilmiah Gas Air Mata Mengakibatkan Orang Tewas

"Yang tahun 2021 ada beberapa, saya masih belum tahu jumlahnya. Tapi itu yang masih di dalami, tapi ada beberapa. Tapi sebagian besar yang digunakan, ya tiga jenis ini yang digunakan," papar Dedi.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)