TGB: Kurangi Kegaduhan, Politik Indonesia Perlu Suara Gagasan
loading...
A
A
A
DEPOK - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi meminta politik Indonesia bisa lebih banyak mengurangi kegaduhan. Politik ke depan harus lebih banyak menyuburkan ide dan gagasan untuk Indonesia lebih maju.
"Dalam berpolitik kita perlu voicees, perlu suara-suara gagasan. Kalau noisenya kita perlu kurangin, hiruk-pikuknya, gaduhnya kita minimalisi, kita kurangi, kita perbanyak gagasan," ujar TGB saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Hamidiyah, Depok, Sabtu (8/10/2022) malam.
Menurut TGB, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat ini dapat menjadi penyeimbang kehidupan dari hiruk-pikuk agenda besar negara. Agenda politik, ekonomi, dan sosial yang mulai memanas, harus diimbangi.
"Apalagi sekarang, ke depan kita banyak agenda demokrasi, agenda politik, ekonomi, sosial yang bisa jadi pada masa akan datang ada ketegangan, situasi yang mungkin tidak terlalu nyaman," katanya.
Dengan itu, kata TGB, perlu mengimbangi dengan cara menciptakan momen-momen saling bertemu seperti Maulid Nabi ini. "Jauh dari hiruk pikuk kontestasi politik, apapun namanya. Kita hadir di sini sebagai anak bangsa, sebagai pengikut Rasul yang salah satunya menjaga perdamaian," pungkasnya.
"Dalam berpolitik kita perlu voicees, perlu suara-suara gagasan. Kalau noisenya kita perlu kurangin, hiruk-pikuknya, gaduhnya kita minimalisi, kita kurangi, kita perbanyak gagasan," ujar TGB saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Hamidiyah, Depok, Sabtu (8/10/2022) malam.
Menurut TGB, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat ini dapat menjadi penyeimbang kehidupan dari hiruk-pikuk agenda besar negara. Agenda politik, ekonomi, dan sosial yang mulai memanas, harus diimbangi.
"Apalagi sekarang, ke depan kita banyak agenda demokrasi, agenda politik, ekonomi, sosial yang bisa jadi pada masa akan datang ada ketegangan, situasi yang mungkin tidak terlalu nyaman," katanya.
Dengan itu, kata TGB, perlu mengimbangi dengan cara menciptakan momen-momen saling bertemu seperti Maulid Nabi ini. "Jauh dari hiruk pikuk kontestasi politik, apapun namanya. Kita hadir di sini sebagai anak bangsa, sebagai pengikut Rasul yang salah satunya menjaga perdamaian," pungkasnya.
(thm)