Harga Murah Dorong Masyarakat Mau Beralih ke Motor Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - YouTuber Deddy Corbuzier mengatakan bahwa ada pelbagai cara untuk mengajak masyarakat bermigrasi ke kendaraan listrik . Salah satunya dengan memberikan harga yang murah.
Hal itu dikatakan Deddy selaku konsumen kendaraan listrik dalam sebuah diskusi bersama pemerintah beberapa waktu lalu. Deddy menyebut, pengembangan kendaraan listrik khususnya motor listrik yang diprioritaskan.
"Yang dibicarakan adalah harga nyampe enggak mereka beli motor itu," kata Deddy kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022).
"Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat pindah dari motor konvensional ke motor listrik harus ada harga murah dulu untuk mereka bisa coba dan akhirnya baru merasakan dampak lingkungannya, enaknya menggunakan motor listrik," bebernya.
Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono selaku penyelenggara diskusi mengaku yakin penggunaan kendaraan listrik di Indonesia tercapai pada 2025. Dia melihat Indonesia menjadi pangsa pasar yang potensial.
Menurutnya, saat ini, kendaraan listrik seperti roda dua lebih diprioritaskan dibanding kendaraan roda empat. "Perusahaan motor listrik sekarang sudah ada 35 perusahaan dengan kapasitas 1 juta unit per tahun. Dibanding kalau mobil itu baru ada 3 perusahaan produsen mobil listrik. Kapasitasnya baru sekitar 14-an ribu unit per tahun," papar Diaz.
"Lalu dari segi harga, motor listrik itu lebih murah ya. Lebih terjangkau daripada mobil listrik. Artinya dengan angka yang sedemikian, kita melihat untuk mendorong target presiden kita bisa dorong pengadopsian atau transisi ke motor listrik. Fokusnya lebih ke motor listrik, sehingga target dari presiden ini bisa lebih cepat tercapai," imbuhnya.
Lebih lanjut Diaz mengatakan, promosi dan pendekatan juga sudah dilakukan terhadap para perusahaan jasa transportasi online. Diharapkan, nantinya perusahaan-perusahaan tersebut sudah beralih ke kendaraan listrik untuk pengembangan bisnis mereka.
"Artinya dengan bantuan dari perusahaan-perusahaan transportasi dan ekspedisi kita bisa lebih cepat mencapai target yang ditetapkan oleh Bapak Presiden. Begitu," jelas Diaz.
Diaz juga mengatakan, pemerintah terus mendorong agar regulasi kendaraan listrik segera diputuskan. Menurutnya, hal ini penting untuk memberi kepastian dan kesadaran kepada masyarakat tentang perlunya mengurangi emisi karbon.
"Kalau kesadaran cuma, ‘eh pake motor, pake motor’, itu mungkin susah. Tapi kita harus dengan insentif. Artinya ada pengurangan pajak, atau insentif-insentif lain yang bisa lebih bebas ganjil genap. Jadi mendorongnya dengan kebijakan-kebijakan enggak bisa hanya bilang bahwasanya, ‘ayo dong sadar lingkungan’. Menurut saya itu enggak cukup," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Deddy selaku konsumen kendaraan listrik dalam sebuah diskusi bersama pemerintah beberapa waktu lalu. Deddy menyebut, pengembangan kendaraan listrik khususnya motor listrik yang diprioritaskan.
"Yang dibicarakan adalah harga nyampe enggak mereka beli motor itu," kata Deddy kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022).
"Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat pindah dari motor konvensional ke motor listrik harus ada harga murah dulu untuk mereka bisa coba dan akhirnya baru merasakan dampak lingkungannya, enaknya menggunakan motor listrik," bebernya.
Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono selaku penyelenggara diskusi mengaku yakin penggunaan kendaraan listrik di Indonesia tercapai pada 2025. Dia melihat Indonesia menjadi pangsa pasar yang potensial.
Menurutnya, saat ini, kendaraan listrik seperti roda dua lebih diprioritaskan dibanding kendaraan roda empat. "Perusahaan motor listrik sekarang sudah ada 35 perusahaan dengan kapasitas 1 juta unit per tahun. Dibanding kalau mobil itu baru ada 3 perusahaan produsen mobil listrik. Kapasitasnya baru sekitar 14-an ribu unit per tahun," papar Diaz.
"Lalu dari segi harga, motor listrik itu lebih murah ya. Lebih terjangkau daripada mobil listrik. Artinya dengan angka yang sedemikian, kita melihat untuk mendorong target presiden kita bisa dorong pengadopsian atau transisi ke motor listrik. Fokusnya lebih ke motor listrik, sehingga target dari presiden ini bisa lebih cepat tercapai," imbuhnya.
Lebih lanjut Diaz mengatakan, promosi dan pendekatan juga sudah dilakukan terhadap para perusahaan jasa transportasi online. Diharapkan, nantinya perusahaan-perusahaan tersebut sudah beralih ke kendaraan listrik untuk pengembangan bisnis mereka.
"Artinya dengan bantuan dari perusahaan-perusahaan transportasi dan ekspedisi kita bisa lebih cepat mencapai target yang ditetapkan oleh Bapak Presiden. Begitu," jelas Diaz.
Diaz juga mengatakan, pemerintah terus mendorong agar regulasi kendaraan listrik segera diputuskan. Menurutnya, hal ini penting untuk memberi kepastian dan kesadaran kepada masyarakat tentang perlunya mengurangi emisi karbon.
"Kalau kesadaran cuma, ‘eh pake motor, pake motor’, itu mungkin susah. Tapi kita harus dengan insentif. Artinya ada pengurangan pajak, atau insentif-insentif lain yang bisa lebih bebas ganjil genap. Jadi mendorongnya dengan kebijakan-kebijakan enggak bisa hanya bilang bahwasanya, ‘ayo dong sadar lingkungan’. Menurut saya itu enggak cukup," pungkasnya.
(rca)