Kisah Untung Suropati, Mata-Mata Belanda yang Tewas dalam Dekapan Anaknya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untung Suropati merupakan tokoh kelahiran Bali pada masa kekuasaan Amangkurat II yang pernah memberikan perintah padanya untuk menaklukkan Pasuruhan.
Melansir dari adoc.pub, pria yang lahir pada 1660 semasa kecilnya telah dipungut oleh Kapten Van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makassar dan kemudian dijual untuk dijadikan budak VOC bernama Moor di Batavia .
Baca juga : Untung Suropati dan Perlawanan Terhadap VOC: Tewasnya Kapten Tack
Untung kecil hidup sebagai pembantu di rumah keluarga Moor, dimana tempat tersebut membuatnya jatuh hati kepada Suzanne yang sebaya dengannya. Untung tumbuh semakin dewasa, demikian juga dengan Suzanne.
Menjalin hubungan secara sembunyi, Untung mendapat murka dari keluarga Moor yang kemudian membuatnya disiksa pada usia 20 tahun. Karena peristiwa ini membuat Untung memberontak dan menjadi buronan Belanda.
Kala itu Untung Suropati berhasil memukul mundur tentara Belanda dari persenjataan yang berhasil direbutnya. Hal inilah yang membuatnya direstui untuk menikahi Suzane namun dengan syarat menyerah pada Belanda.
Untung Akhirnya Menikah dengan Suzanne yang kemudian meninggal setelah melahirkan anak pertamanya. Dalam posisi tersebut, Untung Dipercaya membantu pasukan Belanda dengan cara memimpin pasukan bentukkannya yang terdiri dari orang-orang Bali dan menumpas pemberontakan pasukan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten.
Sementara anaknya diberi nama Robert dan dirawat oleh Van Reijn. Hidup di Belanda, Robert barulah tahu kalau Van Reijn bukanlah orang tuanya setelah mereka wafat. Ada surat dari mendiang ibunya, yang diperuntukkan bagi Robert setelah dewasa.
Karena itulah Robert bercita-cita untuk menjadi tentara VOC dan pergi ke Batavia. Setelah diangkat menjadi tentara VOC, suatu saat Robert ditugaskan untuk menjadi mata-mata di wilayah Jawa Timur tempat dimana Untung Suropati telah mendirikan kerajaan kecil di Pasuruan.
Baca juga : Kisah Pertempuran Untung Surapati Melawan VOC dan Kesuksesan Menjadi Adipati Pasuruhan
Melansir dari adoc.pub, pria yang lahir pada 1660 semasa kecilnya telah dipungut oleh Kapten Van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makassar dan kemudian dijual untuk dijadikan budak VOC bernama Moor di Batavia .
Baca juga : Untung Suropati dan Perlawanan Terhadap VOC: Tewasnya Kapten Tack
Untung kecil hidup sebagai pembantu di rumah keluarga Moor, dimana tempat tersebut membuatnya jatuh hati kepada Suzanne yang sebaya dengannya. Untung tumbuh semakin dewasa, demikian juga dengan Suzanne.
Menjalin hubungan secara sembunyi, Untung mendapat murka dari keluarga Moor yang kemudian membuatnya disiksa pada usia 20 tahun. Karena peristiwa ini membuat Untung memberontak dan menjadi buronan Belanda.
Kala itu Untung Suropati berhasil memukul mundur tentara Belanda dari persenjataan yang berhasil direbutnya. Hal inilah yang membuatnya direstui untuk menikahi Suzane namun dengan syarat menyerah pada Belanda.
Untung Akhirnya Menikah dengan Suzanne yang kemudian meninggal setelah melahirkan anak pertamanya. Dalam posisi tersebut, Untung Dipercaya membantu pasukan Belanda dengan cara memimpin pasukan bentukkannya yang terdiri dari orang-orang Bali dan menumpas pemberontakan pasukan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten.
Sementara anaknya diberi nama Robert dan dirawat oleh Van Reijn. Hidup di Belanda, Robert barulah tahu kalau Van Reijn bukanlah orang tuanya setelah mereka wafat. Ada surat dari mendiang ibunya, yang diperuntukkan bagi Robert setelah dewasa.
Karena itulah Robert bercita-cita untuk menjadi tentara VOC dan pergi ke Batavia. Setelah diangkat menjadi tentara VOC, suatu saat Robert ditugaskan untuk menjadi mata-mata di wilayah Jawa Timur tempat dimana Untung Suropati telah mendirikan kerajaan kecil di Pasuruan.
Baca juga : Kisah Pertempuran Untung Surapati Melawan VOC dan Kesuksesan Menjadi Adipati Pasuruhan