Arti dan Sejarah Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe

Kamis, 06 Oktober 2022 - 14:40 WIB
loading...
Arti dan Sejarah Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe
Sejumlah prajurit Denjaka TNI AL mengikuti Upacara HUT ke-77 TNI AL di Kompleks Dermaga Pondok Dayung Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (12/9/2022). FOTO/ANTARA/M Risyal Hidayat
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut ( TNI AL ) memiliki doktrin Jalesveva Jayamahe. Semboyan yang diambil dari bahasa Sansekerta itu memiliki arti 'Justru di Lautan Kita Menang' atau 'Kejayaan Kita Ada di Laut'.

TNI AL merupakan salah satu angkatan bersenjata Indonesia yang memiliki tanggung jawab menjaga keamanan negara dan menjalankan tugas diplomasi untuk mendukung kebijakan luar negeri di wilayah laut. Dalam menjalankan tugasnya, TNI AL selalu membawa semboyan Jalesveva Jayamahe.

Apa itu Jalesveva Jayamahe? Berikut ini arti dan sejarah doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe.

Jalesveva Jayamahe merupakan semboyan yang selalu digaungkan oleh TNI AL.Semboyan ini diambil dari bahasa Sanskerta atau Jawa Kuno. Jalesveva terdiri dari dua kata dasar, jalesu dan eva. Jalesu diambil dari kata dasar, jala, yang berarti air. Lalu eva merupakan partikel kata yang memiliki arti 'lah'.



Sedangkan Jayamahe merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar ji yang dikonjugasi, dan apabila diterjemahkan memiliki makna 'kita berjaya'.

Jika digabungkan, Jalesveva Jayamahe memiliki arti 'di air-airlah kita berjaya'. Namun seiring berjalannya waktu, semboyan tersebut kerap diterjemahkan sebagai 'Justru di Laut Kita Jaya'. Semboyan ini sangat lekat dengan citra TNI AL yang bekerja dan bisa berjaya jika mereka berada di wilayah laut.

Secara keseluruhan, doktrin ini tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/503/V/2018 tentang Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe. Doktrin inilah yang menjadi pedoman bagi para prajurit TNI AL dan diyakini sebagai doktrin kejayaan Indonesia yang merupakan negara maritim.

Baca juga: Cetak Rekor MURI, TNI AL Persembahkan Kado Spesial di HUT ke-77 TNI

Tujuan digaungkannya doktrin ini adalah untuk menjaga kepentingan negara yang melalui batas-batas laut agar tetap terlindungi. Untuk itu, para prajurit TNI AL melakukan pembinaan kekuatan sembari meyakinkan diri dan membangkitkan semangat dengan menggaungkan Jalasveva Jayamahe.

Doktrin ini memiliki filosofi, sudah selayaknya Indonesia sebagai negara maritim memiliki Angkatan Laut yang kuat dan berjaya. Terlebih perairan Indonesia yang sangat luas dan berpotensi menghasilkan sumber daya alam melimpah.

Angkatan Laut yang jaya akan menjadikan kedaulatan negara Indonesia sebagai Negara Maritim terjaga. Hal tersebut juga merupakan salah satu tugas TNI sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan laut.

Doktrin Jalesveva Jayamahe sudah muncul sejak zaman Majapahit. Pada zaman itu, para angkatan laut memakai doktrin ini untuk membangkitkan semangat mereka ketika bekerja.

Sebenarnya sudah sejak lama Majapahit memiliki Angkatan Laut. Angkatan Laut bekerja menggunakan kapal-kapal perang bekas tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menaklukkan Pulau Jawa.

Ketika itu, Panglima Angkatan Laut Kerajaan Majapahit, Mpu Nala, memimpin kekuatan armada laut Kerajaan Majapahit. Mpu Nala mampu menerapkan semboyan Jalesveva Jayamahe dengan baik. Ia mampu menguasai setiap sudut lautan Nusantara pada Abad XIII. Mpu Nala disebut-sebut sebagai penguasa lautan, lantaran kemampuannya dalam membuat strategi kemaritiman.

Itulah arti dan sejarah Jalesveva Jayamahe yang merupakan doktrin TNI AL. Doktrin tersebut masih digaungkan hingga hari ini sebagai semboyan semangat bagi TNI AL ketika menjalankan tugas negara.

MG/Sekar Rahmadiana Ihsan
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6251 seconds (0.1#10.140)