Deretan Tokoh Pejuang Diplomasi Indonesia yang Diakui Dunia
loading...
A
A
A
Salah satu diplomasi cerdas Soekarno selama ini adalah diplomasi kuliner saat Konferensi Asia Afrika (KAA). Selama konferensi, Sukarno menggunakan situasi tidak hanya untuk negosiasi, tetapi juga untuk mempromosikan budaya makanan negara.
Selain itu, Soekarno juga seorang polyglot yang menguasai beragam bahasa, mulai dari bahasa ibu, beberapa bahasa daerah di Indonesia, serta sejumlah bahasa asing. Hal ini memberi keuntungan bagi Soekarno dalam diplomasi dan pergaulan di ranah internasional.
3. Mohammad Hatta
Dalam melakukan diplomasi, Mohammad Hatta selalu melandasinya dengan cinta kepada Tanah Air dan kepercayaan pada negaranya. Hal ini tergambar dalam perjuangan Mohammad Hatta saat Konferensi Meja Bundar (KMB). Saat itu Indonesia sudah merdeka, namun kedaulatannya tidak diakui dunia. Maka diplomasi dipilih sebagai solusi untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain.
Pada 23 Agustus 1949, Konferensi Meja Bundar diadakan di Den Haag, Belanda dengan mengundang perwakilan dari berbagai negara. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Hatta mampu mendominasi perundingan. Saat Belanda mendesak Indonesia untuk menanggung utang perang, Hatta sempat tegas menolak meski pada akhirnya Hatta dan anggota delegasi Indonesia menyanggupinya. Bagi Hatta, yang terpenting Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan.
4. Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir merupakan tokoh yang memiliki kontribusi besar untuk keberhasilan perjuangan diplomasi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya upaya diplomasi yang berhasil ia lakukan sehingga juga menciptakan hubungan yang baik antara Indonesia dengan negara lainnya.
Adapun keunikan dari diplomasi yang Sutan Sjahrir lakukan adalah adanya pendekatan atas nilai-nilai humanisme dan demokratis dalam diplomasinya. Salah satu diplomasinya yang terkenal adalah diplomasi beras. Diplomasi ini dilakukan pada 1946 dan bertujuan untuk membantu masyarakat India yang sedang mengalami kelaparan.
Selain meringankan permasalahan kelaparan di India, Indonesia memperoleh hasil lain dari diplomasi ini. Melalui diplomasi tersebut, Indonesia mendapatkan rasa simpati masyarakat India atas perjuangan kemerdekaan Indonesia.
5. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Selain itu, Soekarno juga seorang polyglot yang menguasai beragam bahasa, mulai dari bahasa ibu, beberapa bahasa daerah di Indonesia, serta sejumlah bahasa asing. Hal ini memberi keuntungan bagi Soekarno dalam diplomasi dan pergaulan di ranah internasional.
3. Mohammad Hatta
Dalam melakukan diplomasi, Mohammad Hatta selalu melandasinya dengan cinta kepada Tanah Air dan kepercayaan pada negaranya. Hal ini tergambar dalam perjuangan Mohammad Hatta saat Konferensi Meja Bundar (KMB). Saat itu Indonesia sudah merdeka, namun kedaulatannya tidak diakui dunia. Maka diplomasi dipilih sebagai solusi untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain.
Pada 23 Agustus 1949, Konferensi Meja Bundar diadakan di Den Haag, Belanda dengan mengundang perwakilan dari berbagai negara. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Hatta mampu mendominasi perundingan. Saat Belanda mendesak Indonesia untuk menanggung utang perang, Hatta sempat tegas menolak meski pada akhirnya Hatta dan anggota delegasi Indonesia menyanggupinya. Bagi Hatta, yang terpenting Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan.
4. Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir merupakan tokoh yang memiliki kontribusi besar untuk keberhasilan perjuangan diplomasi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya upaya diplomasi yang berhasil ia lakukan sehingga juga menciptakan hubungan yang baik antara Indonesia dengan negara lainnya.
Adapun keunikan dari diplomasi yang Sutan Sjahrir lakukan adalah adanya pendekatan atas nilai-nilai humanisme dan demokratis dalam diplomasinya. Salah satu diplomasinya yang terkenal adalah diplomasi beras. Diplomasi ini dilakukan pada 1946 dan bertujuan untuk membantu masyarakat India yang sedang mengalami kelaparan.
Selain meringankan permasalahan kelaparan di India, Indonesia memperoleh hasil lain dari diplomasi ini. Melalui diplomasi tersebut, Indonesia mendapatkan rasa simpati masyarakat India atas perjuangan kemerdekaan Indonesia.
5. Sri Sultan Hamengkubuwono IX