Survei: Ketokohan Prabowo Subianto Bisa Persatukan Kubu-kubu Politik

Rabu, 28 September 2022 - 12:11 WIB
loading...
Survei: Ketokohan Prabowo Subianto Bisa Persatukan Kubu-kubu Politik
Ketokohan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada paling puncak. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Partai politik (parpol) berperan penting dalam proses pembentukan pemerintahan. Sistem Presidensial yang multipartai, cenderung menghasilkan koalisi pemerintahan yang rapuh.

Untuk itu, diperlukan ketokohan yang mumpuni agar koalisi pemerintahan kelak berjalan solid demi mewujudkan cita-cita negara.

Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus mengatakan, ketokohan ketua umum atau elite parpol menjadi kunci. Syahrial kemudian menyampaikan, dari sembilan ketua umum parpol, ketokohan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada paling puncak.



Selanjutnya, pertanyaan yang sama kepada partai-partai lain. Saat disebut PDIP, muncul nama Megawati 40,4%, Kepala Banteng 18,4%, Jokowi 14,6%. Saat mendengar kata Golkar, muncul Pohon Beringin 35,6%, Soeharto 15,1%, Warna Kuning 8,2%.

Nasdem: Surya Paloh 46,1%, Warna Biru 10,0%, Partai Biru 9,5%. PKS; Partai Islam 71,1%, Ahmad Syaikhu 3,8%, Partai Baru 3,0%. PPP; Partai Islam 50,6%, Lambang Ka’bah 32,8%, Partai Baru 3,4%. PAN; Amin Rais 39,6%, Partai Islam 16,4%, Partai Muhammadiyah 6,9%. Demokrat; Susilo Bambang Yudhoyono 71,6%, AHY 6,9%, Partai Korupsi 2,1%

Berikut urutan ketokohan masing-masing Ketua Umum/Elite Parpol:

1. Prabowo Subianto 71,8%
2. Susilo Bambang Yudhoyono71,6%
3. Surya Paloh 46,1%
4. Megawati 40,4%
5. Amien Rais 39,6%
6. Soeharto 15,1%
7. Ahmad Syaikhu 3,8%

Yang unik, menurut Syahrial, nama Jokowi masih belum menempel ketat di PDIP. Malah yang muncul sebagai tokoh utama di PDIP masih Megawati. "Ini artinya, hitam putihnya PDIP bukan di tangan Jokowi," jelas Syahrial.

"Lebih uniknya, walaupun Amien Rais sudah tak lagi di PAN, namun nama Amien Rais masih sangat kuat menempel di PAN," kata Syahrial.



Hampir sama dengan PAN, Golkar yang muncul justru Pak Harto. "Artinya, sejak Golkar ada, belum ada tokoh yang muncul mampu menandingi ketokohan Pak Harto," sebut Syahrial.

"Eksistensi pemimpin politik dianggap penting, karena keberadaannya sangat dibutuhkan di setiap aktivitas politik," tambahnya.

Ketokohan Prabowo saat ini yang mumpuni dan melampaui ketokohan ketum parpol lainnya menurut Syahrial, dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mempersatukan kubu-kubu politik.

"Ini pertanda baik untuk membentuk koalisi permanen. Jika koalisi Gerindra mampu menghantarkan Prabowo sebagai presiden, maka variabel ketokohan ini akan sangat berpengaruh kepada efektivitas kinerja pemerintahannya kelak. Tentu ini juga akan membuat anggota koalisi merasa nyaman," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)