Mengenal Barisan Maling, Kelompok Unik Pimpinan Jenderal Moestopo di Masa Perjuangan

Kamis, 22 September 2022 - 17:43 WIB
loading...
Mengenal Barisan Maling, Kelompok Unik Pimpinan Jenderal Moestopo di Masa Perjuangan
Barisan Maling, istilah ini mungkin cukup asing di telinga masyarakat Indonesia. Foto DOK historia
A A A
JAKARTA - Barisan Maling, istilah ini mungkin cukup asing di telinga masyarakat Indonesia. Padahal barisan maling ini merupakan sebuah kelompok berisikan para pencuri yang dibina menjadi kelompok perjuangan.

Adapun tujuannya sendiri untuk membantu perjuangan dan dimanfaatkan sebagai kelompok pengacau bagi musuh. Sosok pencetus kelompok ini tidak lain adalah Dr. Moestopo. Lantas, bagaimanakah asal mula munculnya ide tersebut?

Baca juga : Mengingat Sejarah Lewat Festival Mural Perjuangan

Dikutip dari buku berjudul Akademi Militer Yogya Dalam Perjuangan Fisik 1945-1949 karya Moehkardi, Barisan Maling merupakan pasukan yang dibentuk oleh Mayjen dr. Moestopo. Kala itu, pembentukan pasukan ini dilakukan ketika dirinya bekerja sama dengan Sri Sultan Yogya.

Dalam tugasnya, Barisan Maling ini melakukan kegiatan operasinya di front Bandung. Fungsinya adalah untuk mengacaukan daerah yang diduduki oleh musuh waktu itu.

Lebih lanjut, Barisan Maling ini tidaklah menggunakan senjata api layaknya tentara pada umumnya. Mereka hanya dibekali senjata tajam dalam melaksanakan operasi sesuai dengan keahliannya, yaitu mencuri.

Dalam pembentukan Barisan Maling, Moestopo sebelumnya memang dikenal dengan idenya yang sering aneh-aneh. Selain pasukan berisikan para maling yang dibina, dia juga pernah membentuk Barisan Wanita P.

Berbeda dengan Barisan Maling, Barisan Wanita P ini menjalankan tugasnya dengan menyebarkan penyakit kotor di kalangan tentara musuh. Selain itu, sesuai profesinya mereka juga berfungsi melemahkan fisik para tentara musuh.

Sayangnya, dalam pelaksanaannya Barisan Maling dan Barisan Wanita P besutan Moestopo ini tidak berjalan sesuai rencana. Sebaliknya, justru pembentukan pasukan tersebut bagaikan senjata makan tuan.

Adanya wanita P di tengah-tengah prajurit kesepian membuat mereka tidak bisa mengontrol gejolak negatif dalam dirinya. Sebagai dampaknya, justru banyak anggota pasukan yang terjerat penyakit kotor.

Baca juga : Bung Karno: Sajak Perjuangan Rakyat Indonesia

Sama halnya dengan Barisan Maling. Layaknya seorang pencuri yang sudah ahli, mereka tidak kenal takut dalam melaksanakan tugasnya, termasuk melakukan sabotase kepada musuh.

Namun, di sisi lain Barisan Maling ini juga mencuri harta benda rakyat pribumi di berbagai daerah yang ditinggal penghuninya. Intinya, pembentukan kelompok ini memiliki Pro dan Kontranya sendiri.

Dalam salah satu misinya, Barisan Maling bertugas untuk mencuri bendera Belanda di salah satu pos pengawasan. Di luar dugaan, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, mereka berhasil menjalankan misinya.

Pada keberlanjutannya, Barisan Maling bentukan Moestopo ini dibubarkan. Karena merasa lebih banyak kerugian yang dialami, Barisan Maling dan Barisan Wanita P ini ditarik dari fornt.

Namun, sebagian bekas anggotanya turut dibawa Moestopo dalam sebuah kelompok bernama Pasukan Teratai yang dia pimpin.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1443 seconds (0.1#10.140)