SBY Sebut Pilpres 2024 Akan Diatur Hanya 2 Paslon, Mahyudin: Perlu Data dan Bukti!

Senin, 19 September 2022 - 12:05 WIB
loading...
SBY Sebut Pilpres 2024...
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Mahyudin merespons pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut Pilpres 2024 akan diatur hanya untuk dua pasangan calon. Foto: MNC Media
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Mahyudin merespons pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) yang menyebut Pilpres 2024 akan diatur hanya untuk dua pasangan calon (paslon). Mahyudin mengatakan SBY jangan hanya melempar isu.

"SBY menyoroti informasi adanya ketidakjujuran di Pemilu 2024 ini. SBY, bagaimanapun juga ia merupakan seorang mantan Presiden 2 periode, sehingga pandangannya perlu diperhatikan," kata Mahyudin di Jakarta, Minggu (18/9/2022).

Mahyudin menjelaskan pandangan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) itu harus menjadi masukan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU sebagai penyelenggara pemilu mulai dari proses pemungutan, perhitungan, hingga rekapitulasi suara.





KPU harus memastikan semua akan berjalan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. Mahyudin menegaskan apa yang disampaikan SBY terkait potensi kecurangan tersebut harus disertai data-data yang jelas.

"(Perlu ada) bukti-bukti yang membuatnya yakin akan ada kecurangan, terutama dalam Pilpres 2024. Jangan hanya melempar isu, apalagi ini merupakan isu sensitif menjelang tahun politik. Jangan sampai, karena isu ini kita menjadi saling curiga. Partai curiga kepada KPU dan pemerintah," ujar Mahyudin.

Mengenai isu kecurangan pemilu, lanjut Mahyudin, Partai Perindo selama ini selalu konsisten memperjuangkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.

Partai Perindo tidak ingin menjadikan isu terkait ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) yang kini digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Partai Perindo justru menyoroti persoalan lain yang lebih penting dalam keberhasilan kontestasi Pilpres 2024," ungkapnya.

Sebelumnya, SBY mengaku akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024. Sebab, SBY mendengar kabar Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

Hal itu disampaikan SBY dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat pada pekan lalu di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Pandangan SBY tersebut kemudian viral di media sosial.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY.

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti hanya diinginkan oleh mereka hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," pungkas SBY.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jelang Pemungutan Suara...
Jelang Pemungutan Suara Ulang di Boven Digoel, Michael Sianipar: Perindo Hadir Total
Partai Perindo Mulai...
Partai Perindo Mulai Fokus Kembangkan Kekuatan di Wilayah Urban
Waketum Perindo Minta...
Waketum Perindo Minta Optimalisasi Dana Desa Rp71 Triliun Tepat Sasaran
Partai Perindo Gelar...
Partai Perindo Gelar FGD Bahas Membangun Desa dan Kota yang Lebih Baik
Hadiri Seminar UI, Sri...
Hadiri Seminar UI, Sri Gusni: Perempuan Bisa Memimpin lewat Keberanian ala Kartini
Ketua DPP Perindo: Kerja...
Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
Ungkap Tantangan Perempuan...
Ungkap Tantangan Perempuan di Politik, Ketua DPP Perindo: Stigma Tak Bisa Lebih Baik
Sekjen Perindo Hadiri...
Sekjen Perindo Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP Hanura
Rekomendasi
BPDP Bantu Anak Petani...
BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi
PHK Massal MU Sasar...
PHK Massal MU Sasar Karyawan Terlama: Akhir Era di Old Trafford?
Eks PM Tunisia Divonis...
Eks PM Tunisia Divonis Hukuman 34 Tahun Penjara
Berita Terkini
Politikus Gerindra Sebut...
Politikus Gerindra Sebut Prabowo Sudah Mundur dari Ormas GRIB sejak Lama
29 menit yang lalu
Kebijakan Bahlil Soal...
Kebijakan Bahlil Soal Sumur Minyak Ilegal Dorong Kepastian Hukum dan Keterlibatan UMKM
37 menit yang lalu
Dua Kali Tak Hadir,...
Dua Kali Tak Hadir, KPK Jadwal Ulang Pemanggilan Wakil Ketua Komisi XI DPR
2 jam yang lalu
Letjen Kunto Arief Wibowo...
Letjen Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi, Begini Penjelasan Lengkap Kapuspen TNI
3 jam yang lalu
51 Kolonel Naik Pangkat...
51 Kolonel Naik Pangkat usai Dapat Promosi Jabatan Akhir April 2025, Berikut Ini Namanya
3 jam yang lalu
Terima Kunjungan Dubes...
Terima Kunjungan Dubes Palestina, Baznas RI Komitmen Bantu Warga Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
Kelas 1, 2 dan 3 BPJS...
Kelas 1, 2 dan 3 BPJS Kesehatan Akan Diganti Jadi KRIS!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved