Penurunan Angka Stunting Jadi Program Prioritas Fatayat NU

Minggu, 18 September 2022 - 11:28 WIB
loading...
Penurunan Angka Stunting...
Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah hadir dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama Mitra Kerja, Sabtu (17/9/2022). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Penurunan angka stunting menjadi program prioritas Fatayat Nahdlatul Ulama Masa Khidmad 2022-2027. Hal ini sebagai bagian dari concern Fatayat NU terhadap isu perempuan dan anak-anak.

"Pencegahan stunting masih akan menjadi program utama Fatayat NU. Kita akan melakukan program ini base on data," kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama Mitra Kerja, Sabtu (17/9/2022).

Ia menjelaskan, pada periode sebelumnya juga telah dilaksanakan program pencegahan stunting dari hulu hingga hilir. Fatayat NU mendorong stunting menjadi isu dalam Munas Alim Ulama NU, menjadi materi dakwah dalam sinergi dengan forum lintas agama, mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengalokasikan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengurangi angka stunting, dan sebagainya.

Baca juga: Kongres ke-16 Fatayat NU: Perempuan Kunci Mencetak Generasi Tangguh

"Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat melalui film dan menyelenggarakan program rumah bebas asap rokok," kata Margaret.

Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang meningkat, Presiden Jokowi menunjuk BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Nasional pada 25 Januari 2021. Dengan berpindahnya penanganan stunting di bawah koordinator Kementerian Kesehatan, maka pendekatan pencegahan stunting bergeser dari berbasis pendekatan kesehatan, beralih ke pendekatan penanganan berbasis keluarga.

Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Ahmad Taufik mengingatkan agar dalam melakukan pencegahan stunting dilakukan pada saat masih remaja. "Remaja ini yang nantinya akan menjalani proses menikah, dan memiliki anak," katanya.

Taufik melanjutkan, saat ini angka stunting masih tinggi. Dalam 100 orang balita dilahirkan, 25 di antaranya stunting. Ia juga menghimbau agar peserta yang hadir juga tidak lupa memberikan asupan gizi kepada anak-anak.

Selain BKKBN, turut menyampaikan sosialisasi adalah Kepala Bidang Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta Ibni Soleh dan Sekretaris DPPAPP DKI Jakarta Joko Santos. Turut hadir Sekretaris Umum/Anggota Komisi XI FPKB DPR Ela Siti Nuryamah.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
Revolusi Gizi: Momentum...
Revolusi Gizi: Momentum Menuju Indonesia Emas 2045
Gawat, 1 dari 5 Bayi...
Gawat, 1 dari 5 Bayi di Indonesia Alami Stunting
Terpilih Jadi Kornas...
Terpilih Jadi Kornas Share INH Nasional, Rama Komitmen Lanjutkan Program Kemanusiaan
Kemendukbangga Galang...
Kemendukbangga Galang Sinergi Nasional Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di NTT
Di Konbes Fatayat NU,...
Di Konbes Fatayat NU, Wapres Gibran: Wanita Itu Tiang Negara
Asosiasi Dinas Kesehatan...
Asosiasi Dinas Kesehatan Dorong Inovasi dan Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
Perempuan Jadi Kunci...
Perempuan Jadi Kunci Penurunan Angka Stunting lewat Urban Farming
Butuh Kolaborasi untuk...
Butuh Kolaborasi untuk Tekan Angka Stunting di Marunda
Rekomendasi
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Desak Program Siswa...
Desak Program Siswa Nakal di Barak Militer Dicabut, LBH Pendidikan: Tidak Humanis
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Trump Ingin Jadi Paus...
Trump Ingin Jadi Paus Berikutnya, Pimpin Gereja Katolik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved