Pemred Koran SINDO Harap RUU Sisdiknas Lebih Banyak Serap Partisipasi Publik
loading...
Pemimpin Redaksi Koran SINDO, Pung Purwanto menyoroti Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) dari perspektif pengelola media. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Redaksi Koran SINDO , Pung Purwanto menyoroti Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) dari perspektif pengelola media. Ia menyebutkan sebagai pengelola media ia sering mendapatkan respons dari masyarakat terkait proses RUU yang dimaksud.
Dalam respons tersebut, ia menyatakan sejumlah organisasi atau pegiat pendidikan merasa RUU Sisdiknas kurang memenuhi unsur transparansi.
"Pembahasannya itu terkesan hanya melibatkan pihak-pihak yang tidak secara keseluruhan," ujar Pung dalam Webinar Partai Perindo, Jumat (16/9/2022).
Yang kedua, ia menyebutkan pembahasan RUU Sisdiknas juga kurang menyerap partisipasi publik. Ia pun menagih janji dari pihak Kemendikbudristek yang menyatakan akan membuka seluas-luasnya masukan dari masyarakat dalam pembahasan RUU tersebut.
Ia melanjutkan dengan semakin banyak menyerap aspirasi publik, maka nilai RUU Sisdiknas akan semakin banyak manfaatnya bagi masyarakat. Pembahasannya pun menurutnya tidak perlu tergesa-gesa agar segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan. Baca juga: Rektor IPB University Berharap RUU Sisdiknas Punya Tiga Sifat Ini
"Kita juga tidak bisa buru-buru karena UU ini akan kita bayangkan UU ini bukan untuk dalam waktu 5-10 tahun, ini adalah mengantisipasi masa depan, jadi kalau kita mau mengantisipasi masa depan tentu kita harus sebanyak mungkin memasukkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, termasuk memberi kesempatan kepada publik lebih banyak lagi untuk memberi masukan," tutupnya.
Dalam respons tersebut, ia menyatakan sejumlah organisasi atau pegiat pendidikan merasa RUU Sisdiknas kurang memenuhi unsur transparansi.
"Pembahasannya itu terkesan hanya melibatkan pihak-pihak yang tidak secara keseluruhan," ujar Pung dalam Webinar Partai Perindo, Jumat (16/9/2022).
Yang kedua, ia menyebutkan pembahasan RUU Sisdiknas juga kurang menyerap partisipasi publik. Ia pun menagih janji dari pihak Kemendikbudristek yang menyatakan akan membuka seluas-luasnya masukan dari masyarakat dalam pembahasan RUU tersebut.
Ia melanjutkan dengan semakin banyak menyerap aspirasi publik, maka nilai RUU Sisdiknas akan semakin banyak manfaatnya bagi masyarakat. Pembahasannya pun menurutnya tidak perlu tergesa-gesa agar segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan. Baca juga: Rektor IPB University Berharap RUU Sisdiknas Punya Tiga Sifat Ini
"Kita juga tidak bisa buru-buru karena UU ini akan kita bayangkan UU ini bukan untuk dalam waktu 5-10 tahun, ini adalah mengantisipasi masa depan, jadi kalau kita mau mengantisipasi masa depan tentu kita harus sebanyak mungkin memasukkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, termasuk memberi kesempatan kepada publik lebih banyak lagi untuk memberi masukan," tutupnya.
(kri)
Explore More