AHY Tak Terima Anggapan Elektabilitas Partai Demokrat Naik Karena Moeldoko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menyebut elektabilitas partainya saat ini melesat tinggi. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada Juni 2022, Demokrat menduduki peringkat ketiga dengan raihan elektabilitas sebesar 11,6%. Posisi itu di bawah PDIP dan Partai Gerindra dengan perolehan 22,5% dan 12,5%.
"Nomor tiga kita sekarang, angkanya sudah digit 11,6%. Alhamdulillah. Tetapi, Bapak Ibu sekalian, jangan pernah kita merasa puas. Sepakat semuanya? Ini semua hanya angka prediktif yang bisa berubah sewaktu-waktu. Tergantung kita," kata AHY dalam pidato pembukaan Rapimnas Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).
AHY menegaskan bahwa tingginya elektabilitas Partai Demokrat bukan karena ada kasus Kongres Luar Biasa (KLB) yang memunculkan Moeldoko sebagai ketua umum. Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun tidak terima jika elektabilitas Demokrat terkerek gara-gara KLB.
"Kita saya juga tidak terima ketika ada 'wah Demokrat naik karena ada KSP Moeldoko, karena ada KLB abal-abal.' Terima kita begitu?" terang AHY.
AHY memastikan tingginya elektibilitas Partai Demokrat karena kerja keras para kader. Menurutnya, ada lima faktor elektabilitas partainya dapat merangkak naik meski terjadi insiden KLB.
"Itu semua karena kepemimpinan dan kerja keras kita semua. Betul? Keberanian, kecepatan, ketegasan, kesetiaan, dan juga kekompakan yang terakhir. 5 K yang dibungkung kepemimpinan tadi," papar AHY.
"Kalau kita tidak berani, tidak setia, tidak tegas, tidak kompak, bablas itu barang. Tetapi ini kita buktikan. Terima kasih untuk semua kader semuanya yang telah mewujudkan 5K tadi," katanya.
Baca juga: Pidato di Rapimnas Demokrat, AHY Bandingkan Pemerintahan Saat Ini dan SBY
AHY meminta para kader agar tidak melupakan sejarah KLB yang dianggapnya abal-abal. Ia meneguhkan akan menyampaikan peristiwa KLB di setiap acara ulang tahun Partai Demokrat. "Jadi jangan lupakan itu, jangan lupakan sejarah ini. Selamanya akan tercatat dalam sejarah Partai Demokrat, selamanya saya berharap terus akan kita ingatkan di setiap Rapimnas, di setiap ulang tahun berikutnya. Karena ini laten sifatnya," kata AHY.
"Nomor tiga kita sekarang, angkanya sudah digit 11,6%. Alhamdulillah. Tetapi, Bapak Ibu sekalian, jangan pernah kita merasa puas. Sepakat semuanya? Ini semua hanya angka prediktif yang bisa berubah sewaktu-waktu. Tergantung kita," kata AHY dalam pidato pembukaan Rapimnas Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).
AHY menegaskan bahwa tingginya elektabilitas Partai Demokrat bukan karena ada kasus Kongres Luar Biasa (KLB) yang memunculkan Moeldoko sebagai ketua umum. Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun tidak terima jika elektabilitas Demokrat terkerek gara-gara KLB.
"Kita saya juga tidak terima ketika ada 'wah Demokrat naik karena ada KSP Moeldoko, karena ada KLB abal-abal.' Terima kita begitu?" terang AHY.
AHY memastikan tingginya elektibilitas Partai Demokrat karena kerja keras para kader. Menurutnya, ada lima faktor elektabilitas partainya dapat merangkak naik meski terjadi insiden KLB.
"Itu semua karena kepemimpinan dan kerja keras kita semua. Betul? Keberanian, kecepatan, ketegasan, kesetiaan, dan juga kekompakan yang terakhir. 5 K yang dibungkung kepemimpinan tadi," papar AHY.
"Kalau kita tidak berani, tidak setia, tidak tegas, tidak kompak, bablas itu barang. Tetapi ini kita buktikan. Terima kasih untuk semua kader semuanya yang telah mewujudkan 5K tadi," katanya.
Baca juga: Pidato di Rapimnas Demokrat, AHY Bandingkan Pemerintahan Saat Ini dan SBY
AHY meminta para kader agar tidak melupakan sejarah KLB yang dianggapnya abal-abal. Ia meneguhkan akan menyampaikan peristiwa KLB di setiap acara ulang tahun Partai Demokrat. "Jadi jangan lupakan itu, jangan lupakan sejarah ini. Selamanya akan tercatat dalam sejarah Partai Demokrat, selamanya saya berharap terus akan kita ingatkan di setiap Rapimnas, di setiap ulang tahun berikutnya. Karena ini laten sifatnya," kata AHY.
(abd)