Wujudkan Kepedulian di Tengah Pandemi, Pengajar Ini Bikin Gebrakan Begini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bangsa ini belum juga bebas dari pandemi Covid-19. Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan sampai saat ini, termasuk di bidang pendidikan.
Dampak pandemi tersebut berimbas pada SDN Papringan 4 yang berlokasi di Kabupaten Semarang. SD tersebut terancam di-regrouping apabila di tahun 2022 tidak mendapat murid baru.
Karena itu seorang pengajar, Adi Cahyo melakukan gebrakan dengan membagikan sepeda kepada seluruh murid yang mendaftar di sekolah tersebut.
Dunia maya pun sempat dihebohkan dengan munculnya berita yang mengatakan seorang guru SD tengah membagikan hadiah sepeda.
"SDN Papringan ini kan muridnya sudah sedikit ditambah jika tidak ada murid baru tahun ini membuat sekolah ini terancam di regrouping," kata Adi Cahyo dalam keterangannya.
"Jadi saya mencari sebuah ide agar sekolah ini mendapat murid baru, maka terpikirlah sebuah ide bagaimana kalau saya memberikan sebuah hadiah kepada calon murid," sambungnya.
Hal ini sontak menjadi perhatian publik, namun siapa sangka guru SD yang diketahui bernama Adi Cahyo Samudra tersebut ternyata juga seorang pengusaha sukses.
Adi Cahyo diketahui merupakan founder sekaligus direktur di sebuah perusahaan distributor pulsa yang cukup besar di kota Salatiga, yakni PT Wijaya Komunika Payment (Wipay).
Perusahaan Wijaya Komunika ini didirikannya dengan memiliki tujuan untuk membantu masyarakat Indonesia, agar mampu berpenghasilan dengan menjadi agen pulsa dan paket data secara gratis.
Mengingat pulsa dan paket data sekarang ini telah menjadi kebutuhan pokok di Indonesia, Adi Cahyo mengajak seluruh masyarakat untuk dapat berhemat.
"Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu setelah pandemi ini, maka inflasi terus terjadi yang mengakibatkan harga semua kebutuhan meningkat," ujarnya.
"Jangan sampai masyarakat juga harus mengalami dampak harga kenaikan pulsa dan paket data juga karena pasti akan membebani keuangan mereka," sambung Adi Cahyo.
Pencapaian ini tentunya menjadi suatu prestasi yang patut diacungi jempol, yang mana pada dasarnya seorang guru SD tidak memiliki pendidikan IT namun Adi Cahyo mampu mengembangkan bisnis yang berbasis IT.
Tak hanya itu saja, perusahaan Wijaya Komunika ini juga berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai aggregator sehingga produk yang dijual semakin lengkap.
"Tujuan perusahaan baru ini adalah untuk mengembangkan bisnis agar semua masyarakat Indonesia bisa menikmati kemudahan membeli tiket, hotel dan produk digital dengan harga yang lebih murah," tutupnya.
Dampak pandemi tersebut berimbas pada SDN Papringan 4 yang berlokasi di Kabupaten Semarang. SD tersebut terancam di-regrouping apabila di tahun 2022 tidak mendapat murid baru.
Karena itu seorang pengajar, Adi Cahyo melakukan gebrakan dengan membagikan sepeda kepada seluruh murid yang mendaftar di sekolah tersebut.
Dunia maya pun sempat dihebohkan dengan munculnya berita yang mengatakan seorang guru SD tengah membagikan hadiah sepeda.
"SDN Papringan ini kan muridnya sudah sedikit ditambah jika tidak ada murid baru tahun ini membuat sekolah ini terancam di regrouping," kata Adi Cahyo dalam keterangannya.
"Jadi saya mencari sebuah ide agar sekolah ini mendapat murid baru, maka terpikirlah sebuah ide bagaimana kalau saya memberikan sebuah hadiah kepada calon murid," sambungnya.
Hal ini sontak menjadi perhatian publik, namun siapa sangka guru SD yang diketahui bernama Adi Cahyo Samudra tersebut ternyata juga seorang pengusaha sukses.
Adi Cahyo diketahui merupakan founder sekaligus direktur di sebuah perusahaan distributor pulsa yang cukup besar di kota Salatiga, yakni PT Wijaya Komunika Payment (Wipay).
Perusahaan Wijaya Komunika ini didirikannya dengan memiliki tujuan untuk membantu masyarakat Indonesia, agar mampu berpenghasilan dengan menjadi agen pulsa dan paket data secara gratis.
Mengingat pulsa dan paket data sekarang ini telah menjadi kebutuhan pokok di Indonesia, Adi Cahyo mengajak seluruh masyarakat untuk dapat berhemat.
"Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu setelah pandemi ini, maka inflasi terus terjadi yang mengakibatkan harga semua kebutuhan meningkat," ujarnya.
"Jangan sampai masyarakat juga harus mengalami dampak harga kenaikan pulsa dan paket data juga karena pasti akan membebani keuangan mereka," sambung Adi Cahyo.
Pencapaian ini tentunya menjadi suatu prestasi yang patut diacungi jempol, yang mana pada dasarnya seorang guru SD tidak memiliki pendidikan IT namun Adi Cahyo mampu mengembangkan bisnis yang berbasis IT.
Tak hanya itu saja, perusahaan Wijaya Komunika ini juga berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai aggregator sehingga produk yang dijual semakin lengkap.
"Tujuan perusahaan baru ini adalah untuk mengembangkan bisnis agar semua masyarakat Indonesia bisa menikmati kemudahan membeli tiket, hotel dan produk digital dengan harga yang lebih murah," tutupnya.
(maf)