4 Saran Partai Perindo Supaya Subsidi BBM Tepat Sasaran

Jum'at, 09 September 2022 - 23:01 WIB
loading...
4 Saran Partai Perindo Supaya Subsidi BBM Tepat Sasaran
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo Dr H Mahyudin, ST, MM menyampaikan sejumlah saran agar subsidi BBM tepat sasaran. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah akhirnya menaikkan harga BBM bersubsidi . Pemerintah mengklaim kebijakan ini untuk mengurangi beban APBN akibat subsidi BBM yang kurang tepat sasaran.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dr H Mahyudin, ST, MM menyampaikan sejumlah saran agar subsidi BBM tepat sasaran. Hal ini dikemukakan dalam Webinar Partai Perindo bertajuk Pasca Kenaikan Harga BBM, Bagaimana Sistem Pengawasan Agar Tidak Menguap Lagi?, Jumat (9/9/2022).



Pertama, Mahyudin mengatakan pengawasan penyaluran BBM subsidi perlu diperkuat lagi. Salah satu caranya, melibatkan personel TNI/Polri di setiap SPBU. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi kasus penimbunan BBM subsidi.

Kedua, pemerintah dalam hal ini BPH Migas, harus mempercepat skema penyaluran subsidi BBM dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak melalui dua hal.

"Pertama, mengubah ketentuan penyaluran BBM bersubsidi jenis solar, termasuk kepada kendaraan roda enam milik perkebunan dan pertambangan. Kedua, Perpres itu perlu memasukkan jenis dan kriteria kendaraan yang berhak mendapatkan Pertalite," kata Mahyudin.



Ketiga, wakil ketua DPD RI itu menyarankan agar mengintegrasikan NIK dan NPWP penerima. Dengan begitu, terlihat kelompok ekonomi orang yang bersangkutan. Ataum memanfaatkan aplikasi MyPertamina yang memuat data nama, alamat, NIK, dan jenis kendaraan yang dimiliki.

Terakhir, Mahyudin menyebutkan BPH Migas perlu bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Hal itu mengingat jumlah pegawai BPH Migas yang tidak sebanding dengan jumlah SPBU di Indonesia.

"Mengingat BPH Migas tidak punya kantor perwakilan. BPH Migas di pusat hanya puluhan orang tidak mungkin mengawasi 6.729 SPBU di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)