Berdayakan Peran Pemuda, KNPI Teken MoU Bersama BNPT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdayakan peran pemuda menjadi salah satu program yang disasar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah menyebarnya terorisme dan radikalisme. Karenanya untuk merealisasikan BNPT bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI).
Hadir dalam acara ini dari pihak BNPT, Sekretaris Utama BNPT Mayor Jenderal (TNI) Dedi Sambowo, Deputi I BNPT Mayor Jenderal (TNI) Nisan Setiadi, Kepala Bagian Hukum dan Humas Kombes (Pol) Astuti Idris dan sejumlah pejabat utama lainnya.
Pihak KNPI nampak hadir, Ketua Umum M Ryano Panjaitan, Sekretaris Jenderal Almanzo Bonara, Wakil Ketua Umum Rusdi Ali Hanafia, Wakil Ketua Umum Edy Wijaya Karo Karo, Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme Muhamad Adnan Rara Sina dan sejumlah fungsionaris DPP KNPI lainnya.
dijelaskan Dedi Sambowo, upaya penanggulangan tindak pidana terorisme, BNPT sebagai stakeholder utama penanggulangan terorisme di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri.
"Perlu melibatkan unsur lain, termasuk pemuda sebagai generasi penerus, dalam hal ini KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi kepemudaan di Indonesia," ucapnya.
Sementara Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan, KNPI dalam periode dirinya menjabat akan lebih fokus pada penguatan sumber daya ekonomi dan kemandirian pemuda.
"Nah kerja sama berbentuk pendidikan/pelatihan dengan BNPT ini juga sebagai bagian dari mencapai tujuan itu, bagi generasi muda. Kami telah memulainya pada Rabu pekan lalu dengan menggelar acara seminar nasional, kerja sama DPP KNPI Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Syarif Hidayatullah serta BNPT," jelasnya.
"Nah ke depan bersama BNPT, kami juga akan mengajak siswa, mahasiswa dan pemuda diberbagai tingkatan sebagai bagian dari deteksi dini isu radikalisme, intoleransi, terorisme, moderasi beragama, dan lainnya," sambung Ryano.
Hal senada disampaikan Muhammad Adnan Rara Sina, Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme DPP KNPI. Menurut Adnan, penandatanganan MoU antara DPP KNPI dan BNPT ini, fokus pada penguatan pendidikan dan pelatihan generasi muda.
"Rencananya digelar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan potensi berkembangnya radikalisme, intoleransi, terutama menjelang tahun politik 2024," tuturnya.
Kata Adnan, generasi muda harus sejak awal diberi informasi yang berimbang soal potensi radikalisme ditengah digitalisasi informasi media sosial. Namun menurutnya, pemuda harus berdaya secara ekonomi sehingga tak mudah diimingi-imingi oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Ini tugas kita semua, dengan visi activistpreneur, yang disebut Ketum Ryano tadi akan ikut berperan membantu pemerintah dengan aksi nyata. Terkait teknis kerja sama KNPI dan BNPT, nantinya akan kami bahas lebih lanjut dengan unit teknis setelah MoU, dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS)," tutup Adnan.
Hadir dalam acara ini dari pihak BNPT, Sekretaris Utama BNPT Mayor Jenderal (TNI) Dedi Sambowo, Deputi I BNPT Mayor Jenderal (TNI) Nisan Setiadi, Kepala Bagian Hukum dan Humas Kombes (Pol) Astuti Idris dan sejumlah pejabat utama lainnya.
Pihak KNPI nampak hadir, Ketua Umum M Ryano Panjaitan, Sekretaris Jenderal Almanzo Bonara, Wakil Ketua Umum Rusdi Ali Hanafia, Wakil Ketua Umum Edy Wijaya Karo Karo, Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme Muhamad Adnan Rara Sina dan sejumlah fungsionaris DPP KNPI lainnya.
dijelaskan Dedi Sambowo, upaya penanggulangan tindak pidana terorisme, BNPT sebagai stakeholder utama penanggulangan terorisme di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri.
"Perlu melibatkan unsur lain, termasuk pemuda sebagai generasi penerus, dalam hal ini KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi kepemudaan di Indonesia," ucapnya.
Sementara Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan, KNPI dalam periode dirinya menjabat akan lebih fokus pada penguatan sumber daya ekonomi dan kemandirian pemuda.
"Nah kerja sama berbentuk pendidikan/pelatihan dengan BNPT ini juga sebagai bagian dari mencapai tujuan itu, bagi generasi muda. Kami telah memulainya pada Rabu pekan lalu dengan menggelar acara seminar nasional, kerja sama DPP KNPI Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Syarif Hidayatullah serta BNPT," jelasnya.
"Nah ke depan bersama BNPT, kami juga akan mengajak siswa, mahasiswa dan pemuda diberbagai tingkatan sebagai bagian dari deteksi dini isu radikalisme, intoleransi, terorisme, moderasi beragama, dan lainnya," sambung Ryano.
Hal senada disampaikan Muhammad Adnan Rara Sina, Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme DPP KNPI. Menurut Adnan, penandatanganan MoU antara DPP KNPI dan BNPT ini, fokus pada penguatan pendidikan dan pelatihan generasi muda.
"Rencananya digelar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan potensi berkembangnya radikalisme, intoleransi, terutama menjelang tahun politik 2024," tuturnya.
Kata Adnan, generasi muda harus sejak awal diberi informasi yang berimbang soal potensi radikalisme ditengah digitalisasi informasi media sosial. Namun menurutnya, pemuda harus berdaya secara ekonomi sehingga tak mudah diimingi-imingi oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Ini tugas kita semua, dengan visi activistpreneur, yang disebut Ketum Ryano tadi akan ikut berperan membantu pemerintah dengan aksi nyata. Terkait teknis kerja sama KNPI dan BNPT, nantinya akan kami bahas lebih lanjut dengan unit teknis setelah MoU, dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS)," tutup Adnan.
(maf)