Bencana Jadi Ancaman Utama Indonesia, Wapres: Komcad Siap Digerakkan Sewaktu-waktu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, ancaman utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah bencana. Mengingat, Indonesia merupakan wilayah rawan gempa, tsunami, juga berada pada ring of fire atau cincin api yang menyebabkan erupsi gunung api.
Oleh karena itu, Wapres mengatakan, Komponen Cadangan (Komcad) harus siap menjadi tenaga yang bisa digerakkan sewaktu-waktu.
Wapres pun mengatakan, semua masyarakat sesuai dengan Undang-Undang wajib ikut bela negara. Sehingga kata Wapres, dengan penguatan Komponen Cadangan menjadi ikhtiar untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa termasuk bencana.
"Memang sekarang sesuai dengan undang-undang itu wajib semua warga negara ikut bela negara, menjaga, menyelamatkan, karena itu maka negara harus menyiapkan komponen-komponen cadangan," jelas Wapres.
Wapres mengatakan meskipun saat ini Komponen Cadangan masih dua angkatan yang tersebar di 13 batalyon, kedepan diharapkan akan terus bertambah.
"Tapi karena memang masih dua angkatan, saya harapkan dia terus 2023 akan bertambah. Targetnya 40 batalyon, sekarang baru 13 batalyon. Jadi, mereka telah dilatih, mereka kembali ke masyarakat, dan mereka siap untuk digunakan jika negara membutuhkan," katanya.
Oleh karena itu, Wapres mengatakan, Komponen Cadangan (Komcad) harus siap menjadi tenaga yang bisa digerakkan sewaktu-waktu.
Baca Juga
Wapres pun mengatakan, semua masyarakat sesuai dengan Undang-Undang wajib ikut bela negara. Sehingga kata Wapres, dengan penguatan Komponen Cadangan menjadi ikhtiar untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa termasuk bencana.
"Memang sekarang sesuai dengan undang-undang itu wajib semua warga negara ikut bela negara, menjaga, menyelamatkan, karena itu maka negara harus menyiapkan komponen-komponen cadangan," jelas Wapres.
Wapres mengatakan meskipun saat ini Komponen Cadangan masih dua angkatan yang tersebar di 13 batalyon, kedepan diharapkan akan terus bertambah.
"Tapi karena memang masih dua angkatan, saya harapkan dia terus 2023 akan bertambah. Targetnya 40 batalyon, sekarang baru 13 batalyon. Jadi, mereka telah dilatih, mereka kembali ke masyarakat, dan mereka siap untuk digunakan jika negara membutuhkan," katanya.
(maf)