Gotong Royong Dinilai Bisa Jadi Solusi Swasembada Daging Sapi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gotong royong antara pemerintah, peternak rakyat, perguruan tinggi, dan pengusaha ternak diperlukan dalam mencapai target swasembada daging sapi untuk jangka panjang. Sinergi itu diyakini akan membantu Indonesia dalam mencapai target swasembada sapi untuk jangka panjang.
Guru Besar IPB University Muladno mengungkapkan bahwa perkembangan budi daya ternak sapi di Indonesia ditentukan oleh empat unsur. Empat unsur itu adalah peternak rakyat, pengusaha ternak, pemerintah, dan akademisi perguruan tinggi.
“Sinergi dan kolaborasi komunitas dan pengusaha menjadi satu-satunya penyelesaian (budi daya sapi), yang tentu saja didampingi pemerintah dan perguruan tinggi. Namanya gotong royong produktif,” ujar Muladno dikutip pada Rabu (7/9/2022).
Dia menilai setiap unsur itu punya kekuatan masing-masing. Namun, mereka sampai saat ini belum bergotong royong maksimal agar bisa menutupi kelemahan masing-masing.
“Saya ingin sampaikan apa kekuatan peternak rakyat? Pertama, jumlahnya banyak dan menguasai (budi daya ternak). Kepemilikan sapi di Indonesia dikuasai oleh peternak rakyat, yang kecil-kecil. Sebesar 98% populasi sapi dikuasai oleh mereka. Termasuk yang indukan,” imbuhnya.
Peternak rakyat juga punya kekuatan karena tekun dan menyayangi hewan ternaknya. Mereka menjadikan ternak sebagai tabungan, amanah, dan bertanggung jawab terhadap peternaknya.
“Sayang kekuatan ini belum dimaksimalkan. Yang saya dengar dari sejak saya kuliah sampai hari ini, itu menjadi seolah-olah kekurangan. Padahal ini kekuatan," kata mantan Dirjen Peternakan Kementan itu.
Dia mengatakan, pengusaha ternak memiliki kekuatan keuangan yang mapan, jaringan bisnis luas, keunggulan bersaing, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam efisiensi dan produktivitas, serta dipercaya oleh lembaga keuangan seperti bank. “Ini tidak dimiliki oleh peternak-peternak kecil,” ujarnya.
Guru Besar IPB University Muladno mengungkapkan bahwa perkembangan budi daya ternak sapi di Indonesia ditentukan oleh empat unsur. Empat unsur itu adalah peternak rakyat, pengusaha ternak, pemerintah, dan akademisi perguruan tinggi.
“Sinergi dan kolaborasi komunitas dan pengusaha menjadi satu-satunya penyelesaian (budi daya sapi), yang tentu saja didampingi pemerintah dan perguruan tinggi. Namanya gotong royong produktif,” ujar Muladno dikutip pada Rabu (7/9/2022).
Dia menilai setiap unsur itu punya kekuatan masing-masing. Namun, mereka sampai saat ini belum bergotong royong maksimal agar bisa menutupi kelemahan masing-masing.
“Saya ingin sampaikan apa kekuatan peternak rakyat? Pertama, jumlahnya banyak dan menguasai (budi daya ternak). Kepemilikan sapi di Indonesia dikuasai oleh peternak rakyat, yang kecil-kecil. Sebesar 98% populasi sapi dikuasai oleh mereka. Termasuk yang indukan,” imbuhnya.
Peternak rakyat juga punya kekuatan karena tekun dan menyayangi hewan ternaknya. Mereka menjadikan ternak sebagai tabungan, amanah, dan bertanggung jawab terhadap peternaknya.
“Sayang kekuatan ini belum dimaksimalkan. Yang saya dengar dari sejak saya kuliah sampai hari ini, itu menjadi seolah-olah kekurangan. Padahal ini kekuatan," kata mantan Dirjen Peternakan Kementan itu.
Dia mengatakan, pengusaha ternak memiliki kekuatan keuangan yang mapan, jaringan bisnis luas, keunggulan bersaing, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam efisiensi dan produktivitas, serta dipercaya oleh lembaga keuangan seperti bank. “Ini tidak dimiliki oleh peternak-peternak kecil,” ujarnya.