Erick Thohir Beri Hadiah Umrah dan Bantuan Pendidikan bagi Diaspora di Belanda

Senin, 05 September 2022 - 15:43 WIB
loading...
Erick Thohir Beri Hadiah Umrah dan Bantuan Pendidikan bagi Diaspora di Belanda
Ketua Panitia Pengarah Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir memberikan bantuan umrah dan tunjangan hidup di hari tua kepada tokoh diaspora Indonesia di Belanda yang selama ini berkhidmat mensyiarkan Islam. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Panitia Pengarah Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir memberikan bantuan umrah dan tunjangan hidup di hari tua kepada tokoh diaspora Indonesia di Belanda yang selama ini berkhidmat mensyiarkan Islam. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga memberikan bantuan pendidikan kepada 10 anak di Indonesia yang orang tuanya bekerja di Belanda masing-masing sebesar Rp5 juta.

Bantuan diberikan Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dalam acara Temu Kangen Diaspora Indonesia Belanda dengan Erick Thohir. Menteri Erick tidak hadir dalam acara tersebut karena mempercepat kunjungan kerjanya ke Belanda menyusul kebijakan kenaikan harga BBM di Tanah Air.

"Bantuan untuk umrah dan pendidikan ini bagian dari upaya Pak Erick memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berdedikasi untuk syiar Islam dan membawa nama baik Indonesia di luar negeri, terutama di Belanda," kata Susyanto dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).



Acara yang digelar Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Belanda, dihadiri Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid, Dubes RI untuk Belanda Mayerfas, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade, dan beberapa direksi BUMN.

Meteka yang nendapatkan bantuan umrah dari Erick Thohir adalah Imam Masjid Al Hikmah KH Ahmad Hambali Maksum (84); pengurus TPQ dan guru ngaji yang mengajar Al-Qur'an anak-anak Indonesia di Belanda, Ustazah Halimatus Sa'diyah dan Ustazah Meily Otrina. Untuk bantuan tunjangan hidup di hari tua bagi lansia diberikan kepada KH Ahmad Naf'an Sulchan (76) dan Hj Engkon Komariah Suwito (82) yang lahir 28 Oktober 1940. Mereka rata-rata telah tinggal di Belanda lebih dari 40 tahun.

"Saya tidak menyangka Pak Erick dan BUMN sangat peduli kepada kami, yang sudah tua-tua di negeri orang ini. Kami doakan Pak Erick berhasil membawa Indonesia lebih maju," kata Kiai Naf'an Sulhan, sahabat Presiden Abdurrahman Wahid ketika menjadi mahasiswa di Baghdad, Irak.

Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid mengapresiasi kepedulian Erick Thohir dan beberapa BUMN terhadap diaspora Indonesia di Belanda, terutama aktivis Nahdlatul Ulama. "Beliau-beliau memang pantas mendapat perhatian. Meski di luar negeri masih memeperjuangkan Indonesia dengan menanamkan nilai keislaman dan akhlak yang baik bagi anak-anak Indonesia. Saya harap perjuangan ini tidak putus," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)