BEM RI Desak Evaluasi Subsidi BBM: Jangan Sampai Dinikmati Orang Kaya

Kamis, 01 September 2022 - 16:11 WIB
loading...
BEM RI Desak Evaluasi...
Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi didukung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI). Foto/Ilustrasi/Dok.MPI
A A A
JAKARTA - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) bersubsidi didukung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI). BEM RI juga mendukung pemerintah mengalihkan anggaran subsidi untuk pembangunan di berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat kelas bawah dan kegiatan produktif.

Koordinator Pusat BEM RI Abdul Muhtar mengatakan pemerintah harus berani dan tegas mengurangi subsidi energi dan direalokasi menjadi anggaran yang diperlukan masyarakat miskin seperti Bantuan Sosial (Bansos) atau Bantuan Langsung Tunai, fasilitas kesehatan, dan pendidikan agar dana APBN lebih dirasakan masyarakat. "Alihkan subsidi dari si kaya ke si miskin yang benar-benar membutuhkan,” kata Muhtar, Kamis (1/9/2022).

Menurutnya, alokasi anggaran subsidi energi yang sangat besar, yakni Rp502 triliun pada Tahun Anggaran 2022 bisa dialihkan untuk kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur energi, dan sektor produktif lain yang bersinggungan langsung dengan hajat hidup masyarakat miskin. Dia menilai pemerintah perlu mengevaluasi penetapan anggaran subsidi energi yang sangat besar tersebut.





“Apalagi, sebagian besar anggaran subsidi energi itu, yakni sekitar 80 persen dinikmati masyarakat mampu atau orang-orang kaya," imbuhnya.

Dia juga menilai perlunya dilakukan penelitian mengenai siapa sebenarnya mayoritas pengguna BBM bersubsidi selama ini, apakah rakyat kecil atau golongan masyarakat miskin. Dia menuturkan, pengguna terbesar BBM bersubsidi seperti Pertalite hingga sekitar 80 persen adalah mobil pribadi atau masyarakat menengah ke atas.

Sementara itu, kata dia, pengguna Pertalite dikategorikan masyarakat yang hanya mampu memiliki sepeda motor tidak lebih dari 30 persen. Maka itu, menurut dia, kenaikan harga BBM tidak dapat dihindari demi menyelamatkan keuangan negara.

Apalagi, lanjut dia, dana subsidi BBM Tahun Anggaran 2022 juga akan terserap habis pada November 2022. "Jika pemerintah mempertahankan harga BBM dan gas bersubsidi seperti saat ini, yang jauh berada di bawah harga keekonomian, maka pada TA 2023 yang akan datang, pemerintah diharuskan untuk top-up Rp198 triliun, sehingga total subsidi dan kompensasi akan mencapai Rp700 triliun," ungkapnya.

Dia pun memberikan saran yang bisa ditempuh pemerintah terkait dampak kenaikan harga BBM yang akan memicu peningkatan harga barang kebutuhan pokok. Dia mengatakan, solusi yang mungkin bisa ditempuh pemerintah adalah meringankan beban kenaikan harga itu, langsung pada rakyat kecil atau rakyat miskin dengan mengalihkan anggaran yang diperoleh dari pengurangan subsidi itu pada Bantuan Sosial (Bansos) pada rakyat miskin.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Di Depan Duta Besar...
Di Depan Duta Besar Tiongkok, Pimpinan Ormas Islam Kutuk Sindikat Oplosan BBM dan Dukung Danantara
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Narasi BBM Oplosan pada...
Narasi BBM Oplosan pada Proses Penegakan Hukum Kejagung Dianggap Membahayakan Pasar Migas
Kejagung Geledah Terminal...
Kejagung Geledah Terminal BBM Pertamina Banten terkait Kasus Korupsi Minyak Mentah
KNPI: Kasus Pengoplosan...
KNPI: Kasus Pengoplosan BBM di Pertamina Patra Niaga Cerminan Kegagalan Manajemen
7 Fakta Ipda Rudy Soik,...
7 Fakta Ipda Rudy Soik, Perwira Polisi yang Dipecat Diduga Karena Mengungkap Mafia BBM
Profil Ipda Rudy Soik,...
Profil Ipda Rudy Soik, Polisi yang Dipecat Polda NTT Gara-gara Bongkar Mafia BBM
Anggota DPR Usulkan...
Anggota DPR Usulkan Harga BBM Non Subsidi Layak Naik Agar Tidak Semakin Bebani APBN
Pentingnya Pengendalian...
Pentingnya Pengendalian Subsidi Bahan Bakar Minyak
Rekomendasi
Kapan Batas Puasa Syawal...
Kapan Batas Puasa Syawal 2025? Cek di Sini!
Profil Profil Irjen...
Profil Profil Irjen Pol Rudi Setiawan, Pernah Ikut Pelatihan FBI Karier Moncer di KPK Kini Jadi Kapolda Jabar
Hamil 5 Bulan, Priscila...
Hamil 5 Bulan, Priscila Oliveira Heldes Tetap Bertanding di Liga Voli Brasil
Berita Terkini
Sidang Hasto dengan...
Sidang Hasto dengan Agenda Pemeriksaan Saksi, Hakim Larang Wartawan Live Streaming
53 menit yang lalu
Sempat Dibahas 2012,...
Sempat Dibahas 2012, Komisi III DPR Pastikan Pembahasan RUU KUHAP Transparan
56 menit yang lalu
Sinyal Pertemuan Lanjutan...
Sinyal Pertemuan Lanjutan Prabowo dan Megawati, Gerindra: Itu Suatu yang Baik!
1 jam yang lalu
Satgas PDIP Amankan...
Satgas PDIP Amankan Terduga Penyusup Sidang Hasto, Guntur Romli: Mereka Pakai Kaus Provokatif
1 jam yang lalu
Persidangan Hasto Ricuh,...
Persidangan Hasto Ricuh, Satgas PDIP Amankan Sejumlah Orang Diduga Penyusup
1 jam yang lalu
Inginkan RUU KUHAP Komprehensif,...
Inginkan RUU KUHAP Komprehensif, Habiburokhman Minta Masukan Masyarakat
2 jam yang lalu
Infografis
Pembatasan BBM Subsidi,...
Pembatasan BBM Subsidi, Ojol: Pendapatan Pahit, Pengeluaran Buncit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved