Indonesia Punya Peran Penting dalam Diplomasi Internasional

Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:09 WIB
loading...
A A A
Keamanan perbatasan kedua negara merupakan salah satu yang teraman di dunua. Sejak restorasi kemerdekaan pada 2002, belum pernah terjadi insiden di perbatasan kedua negara. Indonesia dan Timor Leste membangun kerja sama berlandaskan saling percaya, saling menghargai, dan saling menghormati. Guterres mengatakan dunia pada abad 21 tidak lagi unipolar yang didominasi negara-negara Barat.

"Hal ini terlihat dari Perang Ukraina, dimana sebagian besar negara termasuk Indonesia tidak ikut memberi sanksi meskipun mendapat tekanan. Indonesia sebagai Presiden G20 mempunyai peran penting dalam perdamaian dunia. Misalnya baru-baru ini Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Ukraina dan Presiden Rusia dan meminta kedua negara berhenti berperang dan melakukan dialog," ungkap Guterres.

Di Asia Pasifik, Indonesia merupakan negara yang dihormati dan punya peran yang sangat penting dalam hal ekonomi, perdagangan dan keamanan regional. Misalnya saat China melakukan klaim atas Laut China Selatan atau laut Natuna Utara, Indonesia langsung ambil tindakan bahwa yang dilakukan China tidak sesuai hukum internasional. Di tingkat ASEAN, peran Indonesia sangat besar.

"Sebagai salah satu pendiri, Indonesia selalu jadi garda terdepan untuk menyelesaikan masalah yang muncul lewat dialog," papar Guterres. Dan Timor Leste selalu siap bekerja sama dengan Indonesia terutama masalah regional dan global.

Budi Arie Setiadi mengatakan hubungan Indonesia dan negara sahabat mengusung prinsip saling menghormati. Hal itu tercermin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Indonesia sebagai bangsa juga turut berperan aktif dalam menciptakan kedamaian dunia.

Menurut dia, politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif ini didasarkan pada aspek historis bahwa Indonesia memiliki banyak hubungan dengan negara lain, mulai dari zaman kerajaan hingga sekarang. Dia mengatakan dari dulu tidak ada masalah melanjutkan politik luar negeri bebas aktif.

“Saya lihat masih strategis untuk menjalankan politik ini demi menjaga hubungan dengan semua negara. Kita tidak perlu khawatir memilih jalan ini sebab, kita menjadi negara yang tidak memiliki musuh. Karena itu kita semua dapat menekankan kerja sama dengan semua negara. Jadi jika politik ini disebut tidak relevan dengan zaman sekarang, saya kira tidak tepat. Sebab, politik ini sudah dipikirkan baik-baik oleh pendiri negara kita," jelas Budi yang Ketua ILUNI FISIP UI ini.

Terkait pembangunan desa, Budi menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarik untuk investor dibandingkan negara lain karena memiliki pertanian tropis, perikanan, pariwisata, dan sumber daya alam seperti hasil tambang. "Potensi ini belum tergali semuanya. Kita ini adalah bangsa yang kuat dalam ketahanan pangan, begitupun dengan energi. Tinggal kita bagaimana secara bijak dan secara berkelanjutan mengembangkan, menggali, dan menumbuhkan potensi ini. Tapi jangan sampai merusak ekologi. Kita punya lahan perhutanan tropis dan mangrove sehingga tanggung jawabnya juga besar," papar Budi.

Menurut Budi, salah satu ciri pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pembangunan desa. Hal itu karena dimulainya Pemerintahan Jokowi pada 2014 diiringi berlakunya Undang-Undang (UU) Desa. Karena itu, pemerintah sangat perhatian dengan pembangunan yang dimulai dari desa. "Karena tantangan pembangunan ke depan dimulai dari desa," kata Budi.

Professor Emeritus of Development Studies, Kyoto University, Jepang, Kosuke Mizuno menerangkan Indonesia selalu diprioritaskan sebagai negara sahabat bagi Jepang. Misalnya saat Perdana Menteri Fumio Kishida baru terpilih, Indonesia salah satu negara yang dikunjungi setelah Vietnam. Jadi memang Indonesia dan Jepang adalah negara sahabat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)