Masyarakat Inginkan Perbaikan Ekonomi, Airlangga Dinilai Sosok Tepat di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon pemimpin yang diinginkan mayoritas masyarakat pada Pilpres 2024 adalah yang bisa memperbaiki perekonomian nasional . Sebab, pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki tugas sangat berat karena keadaan ekonomi dunia yang sulit dan gelap di 2022 dan 2023.
Hal ini tercermin dari hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) terbaru. Dalam survei ini ditanyakan seperti apa kemampuan sosok presiden pengganti Jokowi yang diinginkan masyarakat Indonesia.
"Hasilnya sebanyak 89,8% publik menginginkan sosok presiden yang mampu melewati pasca keadaan perekonomian dunia yang sulit di tahun 2022 dan gelap di tahun 2023 untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional dan khususnya perekonomian keluarga," kata Direktur Survei INES Permadi dalam pemaparan hasil survei, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Rapat dengan Jokowi, Airlangga Beberkan Akselerasi Infrastruktur hingga Peningkatan Investasi
Selain yang memiliki kemampuan ekonomi, sebanyak 32,2% responden menginginkan sosok Presiden yang tegas dan berwibawa. Lalu, sebanyak 31,7% menginginkan sosok Presiden yang merakyat.
Hasil temuan survei lainnya, sebanyak 60,8% sangat tahu dan paham keadaan perekonomian dunia yang tahun ini dalam keadaan sulit dan tahun depan diprediksi gelap. Hal ini tercermin dengan meningkatnya harga harga pangan dan energi.
"Sedangkan sebanyak 30,8% tidak paham dan tidak tahu sama sekali, dan sebanyak 8,4% tidak menjawab," kata Permadi.
Tak hanya itu, Permadi mengungkapkan, hasil survei didapati bahwa sebanyak 68,8% responden optimistis pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dapat melewati dampak dari masa masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap di tahun depan.
Lalu, sebanyak 21,9% tidak yakin pemerintahan Jokowi-Maruf Amin bisa melewati masa-masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap di tahun depan yang berdampak pada perekonomian nasional, dan sebanyak 9,3% responden tidak memberikan jawaban.
Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, dari hasil survei INES tersebut, maka Airlangga Hartarto adalah sosok yang tepat menjawab keinginan masyarakat. Sebab, Airlangga berpengalaman di bidang ekonomi sehingga bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.
"Kalau untuk mencari pemimpin 2024 yang mengerti tentang ekonomi, menurut saya Airlangga Hartarto sudah tepat, karena pengalaman beliau di bidang ekonomi sudah cukup baik," kata Herry.
Hasil survei INES itu, kata Herry, membuktikan bahwa peluang Ketua Umum Golkar itu sangat besar. Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah bekerja sangat baik saat ini dalam membantu Presiden Jokowi. "Ya, kalau kita lihat hasil survei INES bukti bahwa Airlangga memiliki peluang untuk di Pilpres 2024, yang melanjutkan Jokowi," katanya.
"Kemampuan Airlangga dalam membangun pertumbuhan ekonomi sudah teruji, jika nanti sebagai capres, maka Airlangga tinggal mencari pasangan yang kuat di politik," katanya.
Untuk diketahui, survei INES bertema 'Mencari Presiden di Tahun 2024 dalam Kondisi Ekonomi Dunia Sulit Tahun ini, Tahun Depan Gelap' dilakukan mulai 5-19 Agustus 2022. Survei melibatkan 1.928 responden di seluruh Indonesia mewakili pendapat pemilih secara nasional. Margin of error diperkirakan +/- 2.24% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hal ini tercermin dari hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) terbaru. Dalam survei ini ditanyakan seperti apa kemampuan sosok presiden pengganti Jokowi yang diinginkan masyarakat Indonesia.
"Hasilnya sebanyak 89,8% publik menginginkan sosok presiden yang mampu melewati pasca keadaan perekonomian dunia yang sulit di tahun 2022 dan gelap di tahun 2023 untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional dan khususnya perekonomian keluarga," kata Direktur Survei INES Permadi dalam pemaparan hasil survei, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Rapat dengan Jokowi, Airlangga Beberkan Akselerasi Infrastruktur hingga Peningkatan Investasi
Selain yang memiliki kemampuan ekonomi, sebanyak 32,2% responden menginginkan sosok Presiden yang tegas dan berwibawa. Lalu, sebanyak 31,7% menginginkan sosok Presiden yang merakyat.
Hasil temuan survei lainnya, sebanyak 60,8% sangat tahu dan paham keadaan perekonomian dunia yang tahun ini dalam keadaan sulit dan tahun depan diprediksi gelap. Hal ini tercermin dengan meningkatnya harga harga pangan dan energi.
"Sedangkan sebanyak 30,8% tidak paham dan tidak tahu sama sekali, dan sebanyak 8,4% tidak menjawab," kata Permadi.
Tak hanya itu, Permadi mengungkapkan, hasil survei didapati bahwa sebanyak 68,8% responden optimistis pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dapat melewati dampak dari masa masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap di tahun depan.
Lalu, sebanyak 21,9% tidak yakin pemerintahan Jokowi-Maruf Amin bisa melewati masa-masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap di tahun depan yang berdampak pada perekonomian nasional, dan sebanyak 9,3% responden tidak memberikan jawaban.
Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, dari hasil survei INES tersebut, maka Airlangga Hartarto adalah sosok yang tepat menjawab keinginan masyarakat. Sebab, Airlangga berpengalaman di bidang ekonomi sehingga bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.
"Kalau untuk mencari pemimpin 2024 yang mengerti tentang ekonomi, menurut saya Airlangga Hartarto sudah tepat, karena pengalaman beliau di bidang ekonomi sudah cukup baik," kata Herry.
Hasil survei INES itu, kata Herry, membuktikan bahwa peluang Ketua Umum Golkar itu sangat besar. Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah bekerja sangat baik saat ini dalam membantu Presiden Jokowi. "Ya, kalau kita lihat hasil survei INES bukti bahwa Airlangga memiliki peluang untuk di Pilpres 2024, yang melanjutkan Jokowi," katanya.
"Kemampuan Airlangga dalam membangun pertumbuhan ekonomi sudah teruji, jika nanti sebagai capres, maka Airlangga tinggal mencari pasangan yang kuat di politik," katanya.
Untuk diketahui, survei INES bertema 'Mencari Presiden di Tahun 2024 dalam Kondisi Ekonomi Dunia Sulit Tahun ini, Tahun Depan Gelap' dilakukan mulai 5-19 Agustus 2022. Survei melibatkan 1.928 responden di seluruh Indonesia mewakili pendapat pemilih secara nasional. Margin of error diperkirakan +/- 2.24% pada tingkat kepercayaan 95%.
(abd)