Mendagri Minta Pemda Segera Terapkan Program E Katalog Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan program E-Katalog Lokal. Penerapan program E-Katalog Lokal bertujuan untuk mempermudah dan efisiensi bagi pemda dalam membelanjakan uang pembangunan.
Hal itu disampaikan Tito saat menghadiri acara Apkasi Procurement Network (APN) 2022 Expo and Forum di Hall A1 JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada Rabu (24/8/2022).
“Belanja pemerintah adalah peluang pasar bagi produk dalam negeri dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM)-koperasi,” ujar Tito saat memberikan arahan dan membuka acara APN 2022 Expo and Forum ini..
Menurut Tito, ada potensi sekitar 40% belanja barang/jasa pemerintah untuk UMKM dan koperasi. Bahkan, rata-rata di setiap pemerintah daerah (pemda) angka 40% itu sekitar Rp200 triliun.
“Produk dalam negeri itu tidak kalah dengan produk impor dan produk UMKM-koperasi bisa membangkitkan usaha dalam negeri atau sektor riil. Jadi selain afirmasi yang 40%, pemda bisa menggunakan sebanyak-banyaknya produk UMKM,” tuturnya.
Tito menegaskan sudah menjadi tugas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendata pemda yang sudah dan belum melaksanakan program E-Katalog Lokal. “Saya sudah kirimkan surat untuk pemda yang transaksi E-Katalog Lokalnya masih rendah, pemda yang belanja pembangunan menggunakan E-Katalog Lokal masih nol. Kalau perlu kita akan ekspose agar masyarakat melihat kepala daerah mana yang tidak bisa bekerja,” katanya.
Mantan Kapolri ini menuturkan salah satu masalahnya di pemda adalah keterlambatan proses lelang, makanya pemerintah pusat membuat E-Katalog Lokal untuk mempermudah dan lebih efisien bagi pemda dalam membelanjakan uang pembangunan.
Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas yang menjadi keynote speech dengan materi bertema “Kebijakan dan Strategi Percepatan Pembentukan E-Katalog Lokal Dalam Mendorong Belanja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Koperasi dan UKM untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah serta Investasi Daerah” menyebut, masih ada 240 pemda yang transaksi E-Katalog Lokal dalam angka nol.
Hal itu disampaikan Tito saat menghadiri acara Apkasi Procurement Network (APN) 2022 Expo and Forum di Hall A1 JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada Rabu (24/8/2022).
“Belanja pemerintah adalah peluang pasar bagi produk dalam negeri dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM)-koperasi,” ujar Tito saat memberikan arahan dan membuka acara APN 2022 Expo and Forum ini..
Menurut Tito, ada potensi sekitar 40% belanja barang/jasa pemerintah untuk UMKM dan koperasi. Bahkan, rata-rata di setiap pemerintah daerah (pemda) angka 40% itu sekitar Rp200 triliun.
“Produk dalam negeri itu tidak kalah dengan produk impor dan produk UMKM-koperasi bisa membangkitkan usaha dalam negeri atau sektor riil. Jadi selain afirmasi yang 40%, pemda bisa menggunakan sebanyak-banyaknya produk UMKM,” tuturnya.
Tito menegaskan sudah menjadi tugas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendata pemda yang sudah dan belum melaksanakan program E-Katalog Lokal. “Saya sudah kirimkan surat untuk pemda yang transaksi E-Katalog Lokalnya masih rendah, pemda yang belanja pembangunan menggunakan E-Katalog Lokal masih nol. Kalau perlu kita akan ekspose agar masyarakat melihat kepala daerah mana yang tidak bisa bekerja,” katanya.
Mantan Kapolri ini menuturkan salah satu masalahnya di pemda adalah keterlambatan proses lelang, makanya pemerintah pusat membuat E-Katalog Lokal untuk mempermudah dan lebih efisien bagi pemda dalam membelanjakan uang pembangunan.
Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas yang menjadi keynote speech dengan materi bertema “Kebijakan dan Strategi Percepatan Pembentukan E-Katalog Lokal Dalam Mendorong Belanja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Koperasi dan UKM untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah serta Investasi Daerah” menyebut, masih ada 240 pemda yang transaksi E-Katalog Lokal dalam angka nol.