Habib Ja'far: Media Digital Belum Merdeka dari Radikalisme dan Intoleransi

Minggu, 21 Agustus 2022 - 21:42 WIB
loading...
Habib Jafar: Media Digital...
Dai Milenial Habib Husein Jafar Al Hadar menilai pasca 77 tahun kemerdekaan Indonesia dari keterjajahan fisik, tidak semata-mata membuat bangsa ini merdeka dari ancaman intoleransi dan radikalisme, khususnya di dunia maya. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Sudah 77 tahun bangsa Indonesia menghirup udara kemerdekaan . Kendati demikian, perjuangan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itu tidak pernah berhenti dengan membangun kebersamaan dan persatuan. Pasalnya, upaya pecah belah masih terus terjadi melalui politik identitas dan politisasi agama.

Dai Milenial Habib Husein Ja'far Al Hadar menilai pasca 77 tahun kemerdekaan Indonesia dari keterjajahan fisik, tidak semata-mata membuat bangsa ini merdeka dari ancaman intoleransi dan radikalisme, khususnya di dunia maya.

“Kemerdekaan melawan intoleransi dan radikalisme itu masih menjadi pekerjaan rumah kita. Karena sampai saat ini, media digital belum merdeka dari intoleransi dan radikalisme,” ujar Habib Husein dalam keterangannya, Minggu (21/8/2022).

Ia melanjutkan bahwa berdasarkan riset dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN (PPIM UIN) di Jakarta tahun 2021 lalu menyebutkan konten-konten yang tidak moderat di media digital naik tiga kali lipat dari konten moderat yang hanya menguasai sekitar 20% dari keseluruhan konten media digital.

“Konten yang tidak moderat itu menguasai lebih dari 60% perbincangan di media digital. Nah oleh karena itu ini menjadi kerja bersama kita semua, bukan hanya antar bidang tapi juga antar gender,” tutur pria pemilik kanal YouTube “Jeda Nulis” ini.

Habib Ja’far memaknai kemerdekaan 77 tahun Indonesia sebagai momen untuk pulih lebih cepat dari segala dorongan nafsu dan egoisme. Juga bangkit dari segala isu sektarian yang bersifat politik identitas memecah belah kebhinekaan.

“Tagline ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’, itu sesuatu yang penting untuk mengisi kemerdekaan, agar kita bisa pulih lebih cepat dari segala dorongan-dorongan egoisme yang mengarahkan kepada intoleransi dan radikalisme serta bangkit lebih kuat untuk bangkit dari segala isu-isu yang sifatnya sektarian, yang sifatnya politik identitas,” jelas Habib Ja’far.

Ia menilai tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh pihak saat ini adalah bagaimana menerjemahkan nilai Pancasila pada generasi baru. Narasi-narasi baru dibutuhkan agar generasi tersebut mampu menghayati nilai Pancasila sesuai perspektif dan cara mereka.

“Jadi tidak lagi kemudian soal menghafal Pancasila, tidak lagi soal itu.Tapi soal bagaimana mereka menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan ragam fenomena yang baru,” ungkapnya.

Itu bisa dilakukan dengan cara mendorong percepatan edukasi dan moderasi melalui propaganda persatuan, sebagaimana kemerdekaan bangsa dicapai melalui persatuan. Dirinya menegaskan, persatuan menjadi kunci utama.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sambut Baik Dorongan...
Sambut Baik Dorongan Regulasi Pembatasan Media Digital Asing, Dewan Pers: Harus Segera!
Waspadai Narasi Kemenangan...
Waspadai Narasi Kemenangan Mujahid atas Runtuhnya Bashar Al-Assad
Akademisi UI Minta Masyarakat...
Akademisi UI Minta Masyarakat Waspadai Ajakan Berjihad ke Suriah
Konflik Suriah Dampak...
Konflik Suriah Dampak Politik Lama Bukan Masalah Agama
Sekolah Harus Jadi Tempat...
Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Internalisasi Sumpah...
Internalisasi Sumpah Pemuda di Era Disrupsi Informasi
Pancasila Konstitusi...
Pancasila Konstitusi Pemersatu Bangsa Lawan Intoleransi dan Ekstremisme
Cegah Paham Radikalisme,...
Cegah Paham Radikalisme, BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Mitra Deradikalisasi
Diskusi Revolusi Mental,...
Diskusi Revolusi Mental, Kemenko PMK Ajak Pemuda IKN Tingkatkan Kapasitas Media Digital
Rekomendasi
Soal Pengumuman CPNS...
Soal Pengumuman CPNS dan PPPK, Dewan Adat Kaimana Minta Peserta Seleksi Jaga Kamtibmas
Tangkap Tren di Kalangan...
Tangkap Tren di Kalangan Gen Z, LG Subscribe Makin Diminati di Korea Selatan
Israel Kenalkan Robdozer,...
Israel Kenalkan Robdozer, Robot Pembunuh Berteknologi AI
Berita Terkini
PN Solo Tunda Sidang...
PN Solo Tunda Sidang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka
5 menit yang lalu
Soal Prajurit Masuk...
Soal Prajurit Masuk Kampus, Mabes TNI: Tak Ada Konflik dengan Mahasiswa
33 menit yang lalu
Sidang Perdana Ijazah...
Sidang Perdana Ijazah Jokowi, SMA Siap Hadirkan Bukti jika Diminta Hakim
42 menit yang lalu
Bak Mobil Esemka Jokowi...
Bak Mobil Esemka Jokowi Luas Jadi Alasan Aufaa Beli Kendaraan Produk PT Solo Manufaktur Kreasi
1 jam yang lalu
Sidang Gugatan Ijazah...
Sidang Gugatan Ijazah dan Esemka di PN Surakarta Jokowi Tak Hadir, Ada di Mana?
1 jam yang lalu
Ribuan Prajurit TNI...
Ribuan Prajurit TNI Satgas Perdamaian Dunia di Lebanon Kembali ke Tanah Air
1 jam yang lalu
Infografis
Rencana AS Keluar dari...
Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved