Anak ke Orang Tua: Jaga Rasa Hormat dalam Keluarga
loading...
A
A
A
Achmad Solechan, M.Si
Ketua Pelaksana Masjid UI Depok
PERILAKU hormat dan taat kepada orang tua sebagai identitas bangsa Indonesia dalam kebudayaan apa pun dan dimana pun, hormat kepada orang tua adalah kewajiban yang secara naluriah muncul dalam setiap diri manusia. Bahkan tidak hanya dalam perilaku sosial manusia saja, hormat kepada orang tua juga menjadi naluriah bagi hewan sekalipun.
Orang tua, bagaimanapun adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, karena kita tidak akan lahir ke dunia ini tanpa kehadiran mereka.Bangsa Indonesia, yang terkenal dengan budaya timurnya yang begitu mengagungkan etika dan pekerti tentu saja sangat mengagungkan pekerti hormat dan taat kepada orang tua.
Bahkan pekerti hormat dan taat kepada orang tua sudah menjadi identitas Bangsa Indonesia.KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjelaskan arti hormat dengan menghargai (takzim, khidmat, sopan) dan menjelaskan arti taat dengan senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dsb).
Hormat dan taat kepada orang tua, dengan mengacu kepada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dapat diartikan dengan menghargai dan mematuhi semua yang di perintahkan orang tua. Islam kemudian memberikan batasan ketaatan tersebut dengan batasan selama bukan dalam hal maksiat.
Negara kita melalui Kemendikbud juga memberikan panduan dalam menghormati dan mentaati orang tua dengan tiga hal. Pertama, seorang anak berkewajiban menaati perintah orang tua kecuali dalam perkara maksiat. Kedua, seorang anak berkewajiban menjaga amanah yang diberikan orang tua baik itu harta yang dititipkan atau harta yang diberikan kepadanya. Ketiga, membantu dan menolong orang tua apabila mereka dibutuhkan.
Perilaku hormat dan taat kepada orang tua dalam Islam dalam bahasa Agama (baca: Islam) perilaku hormat dan taat kepada orang tua ini menjadi keharusan bagi seorang anak. Dalam Islam, hormat dan taat kepada orang tua masuk kedalam bagian akhlak yang menunjukkan tindakan kebaktian kepada Tuhan-Nya.
Perilaku hormat dan taat kepada orang tua inilah yang dalam terminologi Islam disebut dengan birrul walidain.Selain berlandaskan naluriah, Umat Islam dalam berbagai aktivitasnya juga mengandalkan rasionalitas, sehingga meskipun kedudukan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua menempati urutan ketiga setelah hormat dan patuh kepada Allah dan Rasulnya, Umat Islam juga menggunakan rasionalitasnya dalam memilah-milah pada sisi bagian mana hal-hal yang boleh ditaati dan pada sisi bagian mana hal-hal yang tidak boleh ditaati dari perintah orang tua.
Meskipun Umat Islam diharuskan memilah-milah perintah orang tua mana yang harus ditaati dan mana yang tidak boleh ditaati, sikap hormat kepada orang tua menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan tidak pula boleh di pilah-pilah.
Dalam QS Al Isra/17:23 Allah SWT menjelaskan dengan penjelasan yang jelas. Allah berfirman yang artinya kurang lebih “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaknya berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang dari keduanya atau dua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
Ketua Pelaksana Masjid UI Depok
PERILAKU hormat dan taat kepada orang tua sebagai identitas bangsa Indonesia dalam kebudayaan apa pun dan dimana pun, hormat kepada orang tua adalah kewajiban yang secara naluriah muncul dalam setiap diri manusia. Bahkan tidak hanya dalam perilaku sosial manusia saja, hormat kepada orang tua juga menjadi naluriah bagi hewan sekalipun.
Orang tua, bagaimanapun adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, karena kita tidak akan lahir ke dunia ini tanpa kehadiran mereka.Bangsa Indonesia, yang terkenal dengan budaya timurnya yang begitu mengagungkan etika dan pekerti tentu saja sangat mengagungkan pekerti hormat dan taat kepada orang tua.
Bahkan pekerti hormat dan taat kepada orang tua sudah menjadi identitas Bangsa Indonesia.KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjelaskan arti hormat dengan menghargai (takzim, khidmat, sopan) dan menjelaskan arti taat dengan senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dsb).
Hormat dan taat kepada orang tua, dengan mengacu kepada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dapat diartikan dengan menghargai dan mematuhi semua yang di perintahkan orang tua. Islam kemudian memberikan batasan ketaatan tersebut dengan batasan selama bukan dalam hal maksiat.
Negara kita melalui Kemendikbud juga memberikan panduan dalam menghormati dan mentaati orang tua dengan tiga hal. Pertama, seorang anak berkewajiban menaati perintah orang tua kecuali dalam perkara maksiat. Kedua, seorang anak berkewajiban menjaga amanah yang diberikan orang tua baik itu harta yang dititipkan atau harta yang diberikan kepadanya. Ketiga, membantu dan menolong orang tua apabila mereka dibutuhkan.
Perilaku hormat dan taat kepada orang tua dalam Islam dalam bahasa Agama (baca: Islam) perilaku hormat dan taat kepada orang tua ini menjadi keharusan bagi seorang anak. Dalam Islam, hormat dan taat kepada orang tua masuk kedalam bagian akhlak yang menunjukkan tindakan kebaktian kepada Tuhan-Nya.
Perilaku hormat dan taat kepada orang tua inilah yang dalam terminologi Islam disebut dengan birrul walidain.Selain berlandaskan naluriah, Umat Islam dalam berbagai aktivitasnya juga mengandalkan rasionalitas, sehingga meskipun kedudukan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua menempati urutan ketiga setelah hormat dan patuh kepada Allah dan Rasulnya, Umat Islam juga menggunakan rasionalitasnya dalam memilah-milah pada sisi bagian mana hal-hal yang boleh ditaati dan pada sisi bagian mana hal-hal yang tidak boleh ditaati dari perintah orang tua.
Meskipun Umat Islam diharuskan memilah-milah perintah orang tua mana yang harus ditaati dan mana yang tidak boleh ditaati, sikap hormat kepada orang tua menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan tidak pula boleh di pilah-pilah.
Dalam QS Al Isra/17:23 Allah SWT menjelaskan dengan penjelasan yang jelas. Allah berfirman yang artinya kurang lebih “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaknya berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang dari keduanya atau dua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”