Rektor Unhan Apresiasi Peluncuran Buku Berjudul Suara Kebangsaan Karya Hasto Kristiyanto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Pertahanan ( Unhan ) RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengapresiasi peluncuran buku berjudul “Suara Kebangsaan” karya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Menurut Octavian, kehadiran buku ini menjadi bukti bahwa seorang politisi juga bisa menjadi seorang akademisi. “Saya apresiasi seorang Hasto, tidak hanya politisi namun juga menjadi akademisi. Meneliti dan menggunakan perspektif teoritis yang dituangkan dalam buku ini,” katanya saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku Hasto berjudul “Suara Kebangsaan” di Bentara Budaya, Jakarta, Minggu (7/8/2022).
Selain Octavian, hadir dalam peluncuran buku tersebut yakni, mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro sebagai pembicara. Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri dan Wiryanti Sukamdani, anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus, Mochamad Herviano Widyatama Ketua Umum BMI, dan Adian Napitupulu.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta Gembong Warsono, Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito. Termasuk Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati dan sejumlah pengajar Unhan di antaranya, Anak Agung Banyu Perwita dan Irdam Ahmad.
Octavian menilai Hasto merupakan seorang pembelajar. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya lulus dalam waktu cepat serta meraih gelar doktor Unhan. Disertasi yang ditulis Hasto mengenai geopolitik Indonesia sangat berkualitas sehingga mendapat predikat Summa Cum Laude. “Pak Hasto ini juga mahasiswa pertama yang summa cum laude, yang artinya dia berkualitas,” ucapnya.
Octavian menyebut, Hasto berhasil menyelesaikan 42 artikel di salah satu media massa yang akhirnya dikompilasi menjadi buku “Suara Kebangsaan”. Tiap artikel ditulis Hasto dalam waktu kurang dari satu jam, namun dengan substansi mendalam dan berkualitas.
“Saya bangga. Saya dengar beliau menulis artikelnya sambil menunggu waktu bertemu saya, dan bisa jadi 1 artikel dalam waktu tak sampai satu jam. Saya mengapresiasi kemampuannya bisa menulis dengan cepat, sama seperti dia sangat cepat menyelesaikan disertasinya yang sangat baik,” ujar Hasto.
Octavian mengatakan, buku yang diterbitkan Hasto banyak membahas soal pemikiran geopolitik Soekarno. Tidak hanya itu, Hasto juga menulis 14 artikel terkait ilmu pertahanan dan geopolitik Soekarno, yang relevan dengan kondisi dunia saat ini dan masa mendatang. “Substansi buku ini disajikan Hasto dengan bahasa sederhana, dengan bahasa rakyat kebanyakan sehingga mudah dicerna,” katanya.
Menurut Octavian, kehadiran buku ini menjadi bukti bahwa seorang politisi juga bisa menjadi seorang akademisi. “Saya apresiasi seorang Hasto, tidak hanya politisi namun juga menjadi akademisi. Meneliti dan menggunakan perspektif teoritis yang dituangkan dalam buku ini,” katanya saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku Hasto berjudul “Suara Kebangsaan” di Bentara Budaya, Jakarta, Minggu (7/8/2022).
Selain Octavian, hadir dalam peluncuran buku tersebut yakni, mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro sebagai pembicara. Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri dan Wiryanti Sukamdani, anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus, Mochamad Herviano Widyatama Ketua Umum BMI, dan Adian Napitupulu.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta Gembong Warsono, Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito. Termasuk Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati dan sejumlah pengajar Unhan di antaranya, Anak Agung Banyu Perwita dan Irdam Ahmad.
Octavian menilai Hasto merupakan seorang pembelajar. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya lulus dalam waktu cepat serta meraih gelar doktor Unhan. Disertasi yang ditulis Hasto mengenai geopolitik Indonesia sangat berkualitas sehingga mendapat predikat Summa Cum Laude. “Pak Hasto ini juga mahasiswa pertama yang summa cum laude, yang artinya dia berkualitas,” ucapnya.
Octavian menyebut, Hasto berhasil menyelesaikan 42 artikel di salah satu media massa yang akhirnya dikompilasi menjadi buku “Suara Kebangsaan”. Tiap artikel ditulis Hasto dalam waktu kurang dari satu jam, namun dengan substansi mendalam dan berkualitas.
“Saya bangga. Saya dengar beliau menulis artikelnya sambil menunggu waktu bertemu saya, dan bisa jadi 1 artikel dalam waktu tak sampai satu jam. Saya mengapresiasi kemampuannya bisa menulis dengan cepat, sama seperti dia sangat cepat menyelesaikan disertasinya yang sangat baik,” ujar Hasto.
Octavian mengatakan, buku yang diterbitkan Hasto banyak membahas soal pemikiran geopolitik Soekarno. Tidak hanya itu, Hasto juga menulis 14 artikel terkait ilmu pertahanan dan geopolitik Soekarno, yang relevan dengan kondisi dunia saat ini dan masa mendatang. “Substansi buku ini disajikan Hasto dengan bahasa sederhana, dengan bahasa rakyat kebanyakan sehingga mudah dicerna,” katanya.
(cip)