Tiket Langka dan Mahal, Asosiasi Ancam Tak Berangkatkan Jamaah Umrah

Selasa, 02 Agustus 2022 - 13:28 WIB
loading...
Tiket Langka dan Mahal,...
Asosiasi penyenggara umrah memikirkan opsi untuk tidak memberangkatkan jamaah umrah tahun ini karena langka dan mahanya harga tiket: Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kabid Umrah Amphuri Zaky Zakariya Anshary memikirkan opsi untuk tidak memberangkatkan jamaah umrah pada musim 1444 Hiijriah. Hal ini merupakan respons atas kenaikan harga dan langkanya tiket umrah yang di luar batas kewajaran.

Zaky memaparkan, harga tiket Umrah EY awalnya sekitar Rp10 juta mencapai Rp13 juta. Penerbangan SV yang awalnya Rp12,1 juta kini Rp14,1-15 juta, JT yang awalnya Rp12-13 juta pada 27 Juli 2022 tiiba-tiba naik Rp300 ribu. GA yang awalnya Rp13 juta pada 29 Juli kini harganya mencapai Rp15.6 juta.

"Harga ini bisa lebih mahal lagi kalau beli ke broker atau agent tiketing bisa lebih mahal Rp200 ribu sampai sekitar Rp 1 jutaan. Padahal rata rata penyelenggara menganggarkan tiket musim ini antara Rp12-13 juta. Sekiranya tiket umrah melambung tinggi tentu perlu ada penyesuaian harga Umrah lagi," ujar Zaky, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2022).



CEO Khazzanah Tours ini mengatakan tidak hanya harga yang terbang tinggi, ketersediaan tiket umrah juga bermasalah. Menurut dia sangat susah memperoleh tiket umrah. Asosiasi, kata Zaky, sulit mengajukan pemesanan tiket ke airlines karena selalu fullbooked. Pun demikan memesan melalui wholeseller.

Zaky pun turut mempertanyakan keanehan rata rata tiket dipegang oleh broker tiket/agent tiketing lepas yang tidak mempunyai perusahaan dan juga jamaah. Sehingga Zaky menduga "seperti ada permainan antara airlines dan broker".

"Contoh yang dialami Khazzanah Tours mengajukan ribuan tiket ke salah satu penerbangan hanya mendapat beberapa group saja, fenomena yang terjadi di semua Asosiasi," kata dia.



Terkait hal tersebut, Amphuri, telah menggelar rapat. Sebanyak 10 Asosiasi juga sudah mengadakan rapat melalui Forum Sekjen. Kesimpulan rapat yaitu:

Pertama, demand yang tinggi berbanding tersedianya pesawat. Kedua, tiket transit di negara ke 2 banyak dipakai jalur transit yang mau ke eropa dan amerika seperti jalur turki, UEA dan lain lain.

Ketiga, Masyarakat dinegara transit misalnya Turki, UEA dan lain-lain juga memerlukan tiket umrah. Keempat, ketersediaan pesawat yang terbatas disetiap airlines.

Kelima, ada unsur memanfaatkan demand yang tinggi dari pihak Airlines dan broker tiket. Keenam, kenaikan avtur, dollar dan airport tax.

"Solusinya yang mungkin ditempuh asosiasi dan penyelenggara: Dialog nego dengan airlines bersangkutan, Mengadukan ke Kemenhub dan Kemenag. Bahkan ada usulan dan rencana boikot untuk sementara tidak memberangkatkan umrah," kata dia.

"Semoga pemerintah bisa melindungi dan menormalisasi harga tiket umrah, sehingga penyelenggara dan masyarakat bisa kembali bisa melaksanakan ibadah Umrah dengan lancar dengan harga yang wajar,"ujarnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sekeluarga yang Meninggal...
Sekeluarga yang Meninggal Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umrah Dimakamkan di Arab Saudi
Kronologi Kecelakaan...
Kronologi Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umrah di Arab Saudi
6 Jenazah Jemaah Umrah...
6 Jenazah Jemaah Umrah WNI Korban Kecelakaan Bus Dimakamkan di Saudi, Ini Nama-namanya
6 Jemaah Umrah Indonesia...
6 Jemaah Umrah Indonesia Tewas dalam Kecelakaan Bus di Saudi, Ini Kata Menag
Kronologi Bus Jemaah...
Kronologi Bus Jemaah Umrah Indonesia Kecelakaan di Jalan Madinah-Mekkah
Bus Pengangkut Jemaah...
Bus Pengangkut Jemaah Umrah Indonesia Tabrak Mobil Jeep sebelum Terguling dan Terbakar
Penampakan Bus Jemaah...
Penampakan Bus Jemaah Umrah Indonesia yang Kecelakaan hingga 6 Tewas di Arab Saudi
Bus Rombongan Jemaah...
Bus Rombongan Jemaah Umrah Indonesia Terbalik dan Terbakar, 6 WNI Tewas
Mardiono Minta Para...
Mardiono Minta Para Kader yang Umrah Doakan PPP dan Indonesia
Rekomendasi
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
Kemnaker Akan Koordinasi...
Kemnaker Akan Koordinasi dengan Imigrasi Deportasi WN China yang Aniaya Warga Batam
Minat Investor RI Tumbuh...
Minat Investor RI Tumbuh ke Pasar Global, Trading Saham AS dalam Genggaman
Berita Terkini
PAN dan PKS Dukung Prabowo...
PAN dan PKS Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Bahlil: Kalau Kita Mah Bukan Sinyal Lagi
4 jam yang lalu
Tolak PHK Massal dan...
Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Musisi Indie Ramaikan Aksi Hari Buruh di Jakarta
5 jam yang lalu
Pidato Mendagri di Qatar...
Pidato Mendagri di Qatar Soroti Peran Non State Actors dalam Stabilitas Keamanan Global
6 jam yang lalu
Nestapa Pekerja Indonesia,...
Nestapa Pekerja Indonesia, Saksikan di One On One Bersama Immanuel Ebenezer Besok Malam
7 jam yang lalu
Peringati Hari Buruh,...
Peringati Hari Buruh, Sarbumusi Soroti Meningkatnya PHK dan Pengangguran
7 jam yang lalu
Jelang Waisak, Ratusan...
Jelang Waisak, Ratusan Umat Buddha Ikuti Upacara Wisudhi Trisarana
9 jam yang lalu
Infografis
AS Akui Tak Berdaya...
AS Akui Tak Berdaya Hadapi Rudal Hipersonik Rusia dan Drone Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved