LAN Gelar Diskusi Kepemimpinan: Tingkatkan Inovasi ASN agar Lebih Melek Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Administrasi Negara ( LAN ) menyelenggarakan diskusi kepemimpinan bertajuk 'Adopsi Budaya Kerja Netflix bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)', Selasa (26/7/2022).
Tujuan Diskusi ini untuk meningkatkan inovasi ASN agar lebih melek teknologi informasi sehingga berdampak pada peningkatan pelayanan publik yang lebih maksimal.
Diskusi ini merupakan bagian dari pelatihan kepemimpinan administrator, yang diikuti oleh 40 peserta dari beragam institusi kementerian dan lembaga serta Pemerintah daerah.
Di antaranya, KPK, Kemendagri, Kemenkominfo, BNPB, Kemenkop dan UKM, Setjen DPD RI, LPSK, Komisi Yudisial, Basarnas, Sekretariat Kabinet, Kemendes dan PDTT, serta sejumlah perwakilan dari Pemerintah daerah.
Eko Prasetyo dari Setjen DPD RI mengatakan bahwa Netflix dalam beberapa tahun terakhir menjadi buah bibir karena menjadi salah satu perusahaan yang mampu bertahan dari perubahan zaman dan beradaptasi perkembangan teknologi digital.
Tak banyak perusahaan yang mampu bertahan dari kejamnya perubahan dan perkembangan dunia digital. “Ini hal yang menarik untuk ditiru oleh ASN,” tutur Eko.
Netflix yang didirikan Reed Hasting dan Marc Randolph di Scotts Valley tahun 2008, pada awalnya hanyalah perusahaan persewaan DVD, persewaan online DVD dan hanya memiliki 925 film.
Kini Netflix telah menggurita dengan memberikan layanan digital streaming film dan serial TV ke 190 negara di seluruh dunia. Pendapatan dalam tiga bulan pada 2022 sebesar USD7,86 miliar atau sekitar Rp113,82 triliun (kurs Rp 14.482/USD).
Tujuan Diskusi ini untuk meningkatkan inovasi ASN agar lebih melek teknologi informasi sehingga berdampak pada peningkatan pelayanan publik yang lebih maksimal.
Diskusi ini merupakan bagian dari pelatihan kepemimpinan administrator, yang diikuti oleh 40 peserta dari beragam institusi kementerian dan lembaga serta Pemerintah daerah.
Di antaranya, KPK, Kemendagri, Kemenkominfo, BNPB, Kemenkop dan UKM, Setjen DPD RI, LPSK, Komisi Yudisial, Basarnas, Sekretariat Kabinet, Kemendes dan PDTT, serta sejumlah perwakilan dari Pemerintah daerah.
Eko Prasetyo dari Setjen DPD RI mengatakan bahwa Netflix dalam beberapa tahun terakhir menjadi buah bibir karena menjadi salah satu perusahaan yang mampu bertahan dari perubahan zaman dan beradaptasi perkembangan teknologi digital.
Tak banyak perusahaan yang mampu bertahan dari kejamnya perubahan dan perkembangan dunia digital. “Ini hal yang menarik untuk ditiru oleh ASN,” tutur Eko.
Netflix yang didirikan Reed Hasting dan Marc Randolph di Scotts Valley tahun 2008, pada awalnya hanyalah perusahaan persewaan DVD, persewaan online DVD dan hanya memiliki 925 film.
Kini Netflix telah menggurita dengan memberikan layanan digital streaming film dan serial TV ke 190 negara di seluruh dunia. Pendapatan dalam tiga bulan pada 2022 sebesar USD7,86 miliar atau sekitar Rp113,82 triliun (kurs Rp 14.482/USD).