Haedar Nashir Bangga, Masjid Muhammadiyah Ini Pakai Alphard sebagai Mobil Jenazah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memuji 53 Masjid Al-Jihad Banjarmasin. Masjid megah yang dikelola Muhammadiyah tersebut dinilai sebagai wujud Islam berkemajuan
“Masjid Al Jihad yang cukup megah ini mengalami perluasan yang kegiatan-kegiatannya sudah sedemikan rupa, sudah dikenal di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah secara nasional sebagai masjid yang berkemajuan. Jadi kalau ada Islam Berkemajuan, maka ada masjid berkemajuan dengan contoh paling utama adalah Masjid Al Jihad ini,” kata Haedar saat menyampaikan sambutan milad ke-53 Masjid Al-Jihad Banjarmasin dan milad ke-10 Radio Suara Al Jihad, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Minggu (24/7/2022).
Haedar tak asal memberikan pujian. Kebanggaannya disampaikan lantaran melihat pengelolaan Masjid Al Jihad sangat baik untuk mendukung syiar dakwah Muhammadiyah, entah itu dalam kegiatan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Dengan jumlah jamaah tetap yang diperkirakan sekitar dua ribu orang, Masjid Al Jihad juga menyediakan pelayanan jenazah dengan cara sebaik mungkin. Tidak tanggung-tanggung, Masjid Al Jihad menggunakan menggunakan Toyota Alphard sebagai mobil jenazah.
“Penyelenggaraan dan pelayanan jenazah sampai disediakan mobil terbaik. Alphard yang biasanya menjadi kebanggaan dan kejaran (cita-cita) orang malah jadi spesial. Tidak ada masjid di manapun yang mobil jenazahnya begitu megah sebagai bukti dari penghargaan atas saudara-saudara kita (yang wafat) sekaligus pengingat bahwa kita semua akan meninggal dunia,” pujinya.
Haedar berharap Masjid Al Jihad ini memperkuat perannya dalam mencerahkan, mensyiarkan Islam Berkemajuan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat umum di Kalimantan Selatan.
“Tentu kita berharap di masjid ini terus ditanamkan nilai-nilai keimanan yang tinggi, akhlak yang karimah, bermuamalah yang maslahah sehingga masjid menjadi bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdah semata tapi juga menjadi pusat untuk membangun peradaban maju umat Islam dan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Haedar juga berharap keberadaan Masjid Al Jihad mampu memajukan daerah Banjarmasin dan Kalimantan Selatan sebagaimana semangat Nabi dalam memajukan Madinah dengan Masjid Nabawi dan Masjid Kuba yang dibangun lebih awal.
“Itulah contoh nyata dari masjid bersama seluruh institusi kelembagaan Islam, masjid itu merupakan wasilah, jalan, sarana, pra sarana untuk membangun peradaban Al Madinah Al Munawarah,” ujar dia.
“Masjid Al Jihad yang cukup megah ini mengalami perluasan yang kegiatan-kegiatannya sudah sedemikan rupa, sudah dikenal di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah secara nasional sebagai masjid yang berkemajuan. Jadi kalau ada Islam Berkemajuan, maka ada masjid berkemajuan dengan contoh paling utama adalah Masjid Al Jihad ini,” kata Haedar saat menyampaikan sambutan milad ke-53 Masjid Al-Jihad Banjarmasin dan milad ke-10 Radio Suara Al Jihad, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Minggu (24/7/2022).
Haedar tak asal memberikan pujian. Kebanggaannya disampaikan lantaran melihat pengelolaan Masjid Al Jihad sangat baik untuk mendukung syiar dakwah Muhammadiyah, entah itu dalam kegiatan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Dengan jumlah jamaah tetap yang diperkirakan sekitar dua ribu orang, Masjid Al Jihad juga menyediakan pelayanan jenazah dengan cara sebaik mungkin. Tidak tanggung-tanggung, Masjid Al Jihad menggunakan menggunakan Toyota Alphard sebagai mobil jenazah.
“Penyelenggaraan dan pelayanan jenazah sampai disediakan mobil terbaik. Alphard yang biasanya menjadi kebanggaan dan kejaran (cita-cita) orang malah jadi spesial. Tidak ada masjid di manapun yang mobil jenazahnya begitu megah sebagai bukti dari penghargaan atas saudara-saudara kita (yang wafat) sekaligus pengingat bahwa kita semua akan meninggal dunia,” pujinya.
Haedar berharap Masjid Al Jihad ini memperkuat perannya dalam mencerahkan, mensyiarkan Islam Berkemajuan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat umum di Kalimantan Selatan.
“Tentu kita berharap di masjid ini terus ditanamkan nilai-nilai keimanan yang tinggi, akhlak yang karimah, bermuamalah yang maslahah sehingga masjid menjadi bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdah semata tapi juga menjadi pusat untuk membangun peradaban maju umat Islam dan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Haedar juga berharap keberadaan Masjid Al Jihad mampu memajukan daerah Banjarmasin dan Kalimantan Selatan sebagaimana semangat Nabi dalam memajukan Madinah dengan Masjid Nabawi dan Masjid Kuba yang dibangun lebih awal.
“Itulah contoh nyata dari masjid bersama seluruh institusi kelembagaan Islam, masjid itu merupakan wasilah, jalan, sarana, pra sarana untuk membangun peradaban Al Madinah Al Munawarah,” ujar dia.
(muh)