Seminar Kebangsaan, Moeldoko Ungkap Kondisi Global yang Tengah Terjadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, di saat pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, ditambah lagi dengan perang Ukraina-Rusia. Hal ini dikatakan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, dalam Seminar Kebangsaan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Senin 18 Juli 2022.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Moeldoko menyampaikan lima teorinya. Yakni, pertama mampu adaptif terhadap perubahan, kedua membangun kecepatan di segala lini.
"Ketiga berani mengambil risiko atas kebijakan yang diambil secara konstitusional, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi, dan siap merespons kejutan yang akan terjadi akibat kemajuan teknologi," kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menegaskan, mengelola negara di lingkungan global tidak mudah karena tantangannya sangat besar.
"Kalian sebagai calon pemimpin bangsa harus siap dengan semua perubahan-perubahan," tegas Moeldoko di hadapan para mahasiswa/i UKSW Salatiga.
Pada kesempatan itu, Moeldoko pun menyinggung soal hasil survei Bloomberg, yang menyebutkan peluang risiko resesi Indonesia sangat kecil, yakni 3 persen.
"Hasil survei Ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi domestik kita kuat dan memiliki daya tahan di tengah risiko global yang masih eskalatif," ujar Moeldoko.
"Namun jika subsidi terus diberikan akan membuat uang negara jebol. Untuk itu, skema subsidi akan diubah. Tidak lagi ke barang tapi langsung ke orangnya agar tepat sasaran," terang Panglima TNI 2013-2015.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Moeldoko menyampaikan lima teorinya. Yakni, pertama mampu adaptif terhadap perubahan, kedua membangun kecepatan di segala lini.
"Ketiga berani mengambil risiko atas kebijakan yang diambil secara konstitusional, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi, dan siap merespons kejutan yang akan terjadi akibat kemajuan teknologi," kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menegaskan, mengelola negara di lingkungan global tidak mudah karena tantangannya sangat besar.
"Kalian sebagai calon pemimpin bangsa harus siap dengan semua perubahan-perubahan," tegas Moeldoko di hadapan para mahasiswa/i UKSW Salatiga.
Pada kesempatan itu, Moeldoko pun menyinggung soal hasil survei Bloomberg, yang menyebutkan peluang risiko resesi Indonesia sangat kecil, yakni 3 persen.
"Hasil survei Ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi domestik kita kuat dan memiliki daya tahan di tengah risiko global yang masih eskalatif," ujar Moeldoko.
"Namun jika subsidi terus diberikan akan membuat uang negara jebol. Untuk itu, skema subsidi akan diubah. Tidak lagi ke barang tapi langsung ke orangnya agar tepat sasaran," terang Panglima TNI 2013-2015.
(maf)