Inilah Satuan Elite Pasukan Tengkorak, Yonif Para Raider 305 Kostrad

Senin, 18 Juli 2022 - 05:30 WIB
loading...
Inilah Satuan Elite...
Sepanjang sejarahnya, pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak telah kenyang dalam pengalaman tempur. Foto/militer.id
A A A
JAKARTA - Dari sekian banyak satuan elite Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat ( Kostrad ), di antaranya adalah Pasukan Tengkorak. Mereka adalah pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, satu di antara tiga Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang I, Divisi Infanteri 1/Kostrad TNI AD.

Sejarah Pembentukan
Pasukan Tengkorak sebenarnya sudah ada sejak Indonesia punya organisasi kemiliteran sendiri setelah menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945. Kendati begitu, nama Tengkorak baru disematkan beberapa tahun kemudian.

Setelah proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, di Yogyakarta para pemuda membentuk badan-badan perjuangan bersenjata bernama nama Batalyon Markas Tertinggi (BMT). Berkekuatan tiga kompi pasukan, batalyon ini dikomandani Mayor Inf Sudarto, langsung dibawah kendali Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR).



Pada 1946, namanya berubah menjadi Batalyon Mobile lalu menjadi Batalyon A di bawah Kesatuan Mobile Brigade yang berkedudukan di Yogyakarta. Pada 1948 ada kebijakan rasionalisasi dan reorganisasi pada APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia). Nama Yon A berubah lagi menjadi Batalyon I Brigade IV Siliwangi III Kesatuan Reserve Umum Z di bawah pimpinan Kapten Inf Nasuhi.

Setelah konsolidasi pasukan di Magelang pada November 1948, batalyon ini menjadi bagian organik Divisi Siliwangi (saat itu Divisi Siliwangi masih bermarkas di Magelang). Nama pasukan pun kembali berubah menjadi Batalyon IV/ Brigade XIV Divisi Siliwangi.

Ketika berlangsung agresi militer kedua Belanda, tepatnya pada 19 Desember 1948, pasukan melakukan long march menuju Jawa Barat. Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Nasuhi sebagai komandan pasukan yang pangkatnya naik menjadi Mayor Infanteri, mengadakan konsolidasi.

Berdasarkan Surat Perintah Divisi Siliwangi No. 56/DB/49 Tanggal 24 Agustus 1949, batalyon dipecah menjadi dua, masing-masing berkekuatan dua kompi pasukan, masuk ke dalam Brigade 13 Priangan Timur. Batalyon C yang berintikan kompi 3 dan 4 akhirnya resmi bernama Batalyon Infanteri (Yonif) 305/Tengkorak pada akhir 1951 dan bermarkas di Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tanggal 7 September 1949 ditetapkan sebagai Hari Jadi Yonif 305/Tengkorak.

Inilah Satuan Elite Pasukan Tengkorak, Yonif Para Raider 305 Kostrad

Foto/Instagram Penkostrad

Peningkatan Kualitas
Seiring perjalanan waktu, kemampuan pasukan ini terus diasah dan ditingkatkan dengan beragam latihan. Dari infanteri reguler, skill dikhususkan pada lintas udara atau Linud. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar Para di Batujajar, pada 20 Mei 1966 nama Batalyon menjadi sebagai Yonif Linud 305/Tengkorak Brigif 17 Linud Kujang, Kodam VI/Siliwangi.

Setahun kemudian, pasukan menempuh pendidikan raider di Kompleks Cititis, Garut. Pada 20 Januari 1968, Yonif Linud 305/Tengkorak menjadapat julukan Kujang Raider. Raider merupakan salah satu pasukan elite TNI AD. Setiap prajurit Raider wajib punya kemampuan operasi di semua medan seperti kota, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara.

Setiap prajurit Raider menguasai 3 kemampuan yakni, kemampuan sebagai pasukan antiteroris untuk pertempuran jarak dekat. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi, dan Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran panjang. Pada 1975, markas batalyon berpindah dari Garut ke Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat.

Pada 2015 lalu, sebanyak personel Yonif Linud 305/Tengkorak kembali melangsungkan kegiatan latihan Raider di Pusdikpassus, Batujajar, Bandung. Berdasarkan Peraturan KSAD Nomor 55 Tahun 2016, Yonif Linud 305 / Tengkorak menjadi Yonif Para Rider 305/Tengkorak.

Inilah Satuan Elite Pasukan Tengkorak, Yonif Para Raider 305 Kostrad

Foto/Youtube TNI AD

Pengalamaan Tugas
Sepanjang sejarahnya, pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak telah kenyang dalam pengalaman tempur. Sejak perang kemerdekaan melawan upaya kembalinya Belanda menguasai Indonesia, Pasukan Tengkorak juga menghadapi berbagai pemberontakan di dalam negeri.

Pasukan Tengkorak terlibat dalam operasi penumpasan DI/TII dan penyelamatan Panji SIliwangi pada 1949, juga Operasi PRRI/Permesta pada 1950, Operasi Dwikora pada 1964-1965, penumpasan G30S/PKI tahun 1965, penumpasan PGRS PARAKU Kalbar tahun 1968, hingga penumpasan Gerakan Aceh Merdeka pada 2002.

Pasukan Tengkorak juga dikirim ke Timor Timur dalam Operasi Seroja. Pasukan bertugas pada 1976-1977, 1980-1981, 1986-1987, dan 1994-1995 sebelum akhirnya lepas dari Indonesia pada 1999.

Selain itu, Pasukan Tengkorak juga ditugaskan dalam misi internasional sebagai pasukan perdamaian PBB. Mereka terlibat Operasi Perdamaian di Kamboja sebagai Pasuskan Garuda XII-A sampai dengan C pada 1992, Operasi Perdamaian di Lebanon sebagai Pasukan Garuda XXIII-A pada 2006-2007, juga Operasi Perdamaian di Lebanon pada 2015-2016.



Pasukan Tengkorak juga dilibatkan dalam pengamanan wilayah perbatasan negara, di Kalimantan Barat pada 2012-2013 dan Papua pada 2019-2020. Rencananya, Pasukan Tengkorak akan kembali ditugaskan di Bumi Cenderawasih tahun ini. Saat ini, persiapan pemberangkatan pasukan sedang dilaksanakan, salah satunya Latihan Pratugas Satgas Kodim Yonif Para Raider 305/ Tengkorak.

Danbrigif Para Raider 17/1 Kostrad Kolonel Inf Fendri Navyanto Ramita menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Latihan Pratugas tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan menguji kesiapan operasi sebelum berangkat ke daerah operasi di Papua.

“Tingkatkan teritorial dalam latihan agar bisa harmonis antara semua kelompok masyarakat sehingga jalinan kebersamaan dan rekonsiliasi yang selama ini sudah terwujud dengan baik dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” katanya saat membuka latihan di Ciwidey, Bandung, Senin (11/7/2022) dikutip dari laman kostrad.mil.id, Jumat (15/7/2022).
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)