Muhammadiyah Ingatkan Adanya Upaya Pengusulan RUU Lain yang Serupa HIP

Jum'at, 26 Juni 2020 - 18:51 WIB
loading...
Muhammadiyah Ingatkan...
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Muti. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PP Muhammadiyah menegaskan bahwa Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP ) perlu segera dihentikan oleh presiden dengan mengirim surat ke DPR. Selain itu, Muhammadiyah juga mengingatkan bahwa ada pihak yang berupaya mengusulkan RUU lain dengan nama yang berbeda tetapi bermuatan serupa dengan RUU HIP .

“Apa yang tadi sudah disampaikan oleh Ketum Partai Demokrat, ini sejalan dengan apa yang disampaikan PP Muhammadiyah yang kami beberapa hari lalu atau 15 Juni lalu telah menyampaikan sikap dan pandangan kami terhadap RUU HIP ini,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Muhammadiyah Abdul Muti dalam webinar Partai Demokrat yang bertajuk “Agama dan Pancasila dalam Merawat Ke-Indonesiaan: Bedah RUU HIP ,” Jumat (26/6/2020).

(Baca: Tolak RUU HIP, Pemuda Muhammadiyah Dorong Bentuk Aliansi Strategis)

Abdul Muti menegaskan, Muhammadiyah sependapat dengan Partai demokrat bahwa RUU HIP ini tidak urgent dan tidak perlu dilanjutkan pembahasannya. Karena itu, Muhamamdiyah sangat berharap pada Partai Demokrat untuk istiqomah memperjuangkan aspirasi ini kemudian segera melakukan pembahasan di DPR.

“Kami sebenarnya dalam pertemuan dengan para tokoh menyampaikan itu pertama, presiden bisa mengirimkan surat yang berisi jawaban atas surat yang dikirim DPR tapi, surat itu tak kunjung datang,” sesalnya.

Tetapi, lanjut dia, jika merujuk Undang-Undang Nomor 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU P3), jika dalam waktu 60 hari tidak ada surat dari presiden sehingga, UU itu dengan sendirinya tidak dapat dilanjutkan. Tapi 60 hari waktu yang lama, 60 hari bukan waktu yang singkat sementara, gelombang protes terus mengalir di masyarakat.

(Baca: Tak Ingin Pancasila Dilemahkan, Mulyadi : Demokrat Konsisten Tolak RUU HIP)

“Yang kita saksikan bersama dalam 2-3 hari terakhir ini, gelombang aksi unjuk rasa tidak bisa dihindari dan itu tidak perlu terjadi ketika DPR melakukan pembahasan agar RUU HIP dihentikan pembahasannya,” tegas Abdul Muti.

Abdul Muti menambahkan, karena masih ada berbagai kecurigaan dari berbagai elemen masyarakat yang menganggap bahwa ada pihak sengaja mengulur waktu terkait pembahasan RUU HIP ini. Untuk itu, dia meminta Demokrat tetap istiqomah bahwa pembahasan RUU HIP dihentikan dan jangan ada pihak tertentu mengajukan RUU lain dengan nama yang berbeda tetapi isinya sama dengan RUU HIP ini.

“Seperti mislanya mengajukan RUU lain yang namanya RUU tentang BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila),” ungkapnya.

(Baca: RUU HIP yang Tengah Jadi Polemik Tak Dibahas dalam Pertemuan AHY-Airlangga)

Lebih dari itu, kata Abdul Muti, Muhammadiyah memandang bahwa dalam situasi seperti ini energi Indonesia seharusnya difokuskan dan dikonsentrasikan untuk sama-sama menyelesaikan persoalan pandemi Covid ini dan DPR semestinya focus pada pengawasan penanganan Covid-19 yang anggarannya triliunan rupiah.

“Dan DPRlebih fokus pada fungsi pengawasan pelaksnaaan penyelenggaraan terutama Covid-19 dengan uang triliunan rupiah itu berpotensi disalahgyunakan. Kalau fungsi itu bisa dilakukan Demokrat akan jadi bagian penting bagaimana konsisten jadi bagian dari Pancasila dan UUD 45,” katanya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Muhammadiyah Merespons...
Muhammadiyah Merespons Advokat Terlibat Suap Rp60 Miliar: Perilaku yang Mencoreng Profesi
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, Muhammadiyah Tegaskan Komitmennya terhadap Keharmonisan
Kapan Idulfitri 2025...
Kapan Idulfitri 2025 Menurut Muhammadiyah? Cek di Sini
Lebaran 2025 Serentak...
Lebaran 2025 Serentak 31 Maret? Ini Prediksi BMKG, BRIN, dan Keputusan Muhammadiyah!
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
Tunjuk Irwan Fecho Jadi...
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Renville Antonio
Rekomendasi
El Clasico Jilid 3,...
El Clasico Jilid 3, Barcelona Favorit Juara Copa del Rey 2025
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Fokus Teknologi, MG...
Fokus Teknologi, MG Siap Luncurkan 17 Mobil Baru dalam 3 Tahun ke Depan
Berita Terkini
7 Fakta di Balik Mualafnya...
7 Fakta di Balik Mualafnya Jenderal Kopassus Lodewijk F Paulus, Sempat Diancam Bakal Masuk Neraka
26 menit yang lalu
Gibran Bicara Hilirisasi...
Gibran Bicara Hilirisasi di Tengah Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
1 jam yang lalu
Brevet dan Penghargaan...
Brevet dan Penghargaan Komjen Imam Sugianto, Eks Ajudan Presiden SBY yang Kini Jabat Waka BIN
1 jam yang lalu
PPP Siap Muktamar, Sekjen:...
PPP Siap Muktamar, Sekjen: Tak ada Pergantian Pengurus Wilayah dan Cabang
9 jam yang lalu
2 Rumah Tersangka Korupsi...
2 Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB Digeledah KPK, 3 Mobil dan 1 Motor Disita
11 jam yang lalu
Kapolri Perwirakan Aiptu...
Kapolri Perwirakan Aiptu Jimmi Farma Polisi Pemilik Pesantren Gratis
11 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved