Perindo Gelar FGD Bersama Penulis, Berikut Tanggapan 2 Narasumber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menggelar Forum Group Discussion ( FGD ) bersama penulis jurnal 'Strategi Mendesain dan Membangun Identitas Branding Politik Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) pada Pemilu Serentak 2019'. Dalam kesempatan tersebut, hadir dua penulis dari total empat penulis jurnal tersebut.
Salah satu narasumber, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menyatakan alasan mengapa ia bersama rekannya tertarik menulis jurnal terkait branding Partai Perindo. Ia menuturkan, penulisan jurnal ini berangkat dari perolehan suara Partai Perindo yang merupakan paling tinggi di antara partai baru lainnya.
"Saya melihat bahwa dari hasil perolehan suara pada (Pemilu) 2019 Perindo sebagai partai nonparlemen itu meraup suara yang paling tinggi dibandingkan dengan partai-partai (baru) lainnya," kata Neni kepada MNC Portal Indonesia yang dikutip Kamis (14/7/2022).
"Dan kita melihat bahwa dari strategi dan desain branding yang dilakukan oleh Perindo ini cukup menarik dari berbagai kajian yang dilakukan, salah satunya misalnya, bagaimana Perindo menghadirkan gerakan-gerakan yang sifatnya filantropi dan kemanusiaan," ucapnya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Komunikasi Universitas Padjadjaran, Heru Riyanto Budiana juga hadir dalam FGD di kantor DPP Partai Perindo, Jakarta. Heru pun menyambut baik terkait pelaksanaan acara tersebut.
"Diskusi Perindo itu saya apresiasi kegiatan seperti itu karena itu sebagai bentuk refleksi dari partai untuk mencoba melihat partai itu seperti apa," kata Heru.
Ia melanjutkan, menurutnya Partai Perindo telah berhasil membuat branding partai pada pelaksanaan Pemilu 2019. Menurut dia, hal tersebut perlu dipertahankan dan harus ditingkatkan menjelang tahun elektoral 2024.
"Diskusi tadi kurang lebih kita mengelaborasi berbagai hal terkait dengan political branding partai Perindo dalam konteks bagaimana memperkuat diri, memperkuat partai menghadapi pemilu 2024," ucapnya.
Salah satu narasumber, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menyatakan alasan mengapa ia bersama rekannya tertarik menulis jurnal terkait branding Partai Perindo. Ia menuturkan, penulisan jurnal ini berangkat dari perolehan suara Partai Perindo yang merupakan paling tinggi di antara partai baru lainnya.
"Saya melihat bahwa dari hasil perolehan suara pada (Pemilu) 2019 Perindo sebagai partai nonparlemen itu meraup suara yang paling tinggi dibandingkan dengan partai-partai (baru) lainnya," kata Neni kepada MNC Portal Indonesia yang dikutip Kamis (14/7/2022).
"Dan kita melihat bahwa dari strategi dan desain branding yang dilakukan oleh Perindo ini cukup menarik dari berbagai kajian yang dilakukan, salah satunya misalnya, bagaimana Perindo menghadirkan gerakan-gerakan yang sifatnya filantropi dan kemanusiaan," ucapnya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Komunikasi Universitas Padjadjaran, Heru Riyanto Budiana juga hadir dalam FGD di kantor DPP Partai Perindo, Jakarta. Heru pun menyambut baik terkait pelaksanaan acara tersebut.
"Diskusi Perindo itu saya apresiasi kegiatan seperti itu karena itu sebagai bentuk refleksi dari partai untuk mencoba melihat partai itu seperti apa," kata Heru.
Ia melanjutkan, menurutnya Partai Perindo telah berhasil membuat branding partai pada pelaksanaan Pemilu 2019. Menurut dia, hal tersebut perlu dipertahankan dan harus ditingkatkan menjelang tahun elektoral 2024.
"Diskusi tadi kurang lebih kita mengelaborasi berbagai hal terkait dengan political branding partai Perindo dalam konteks bagaimana memperkuat diri, memperkuat partai menghadapi pemilu 2024," ucapnya.
(muh)