Upayakan Perdamaian, Fadli Zon Bersama IPU Task Force Temui Ketua Parlemen Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon bersama Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina berkunjung ke Kiev, Ukraina. Delegasi ini berdialog dengan Ketua Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada), Ruslan Stefanchuk dan IPU Parlemen Ukraina di Conference Hall, Gedung Parlemen Ukraina, Senin (11/7/2022).
Dalam kunjungan ke Kiev, IPU Task Force membawa misi membuka kran dialog demi mengakhiri konflik. IPU Task Force juga menyampaikan komitmen untuk menjadi jembatan dialog antara Rusia dan Ukraina dalam mencari solusi damai melalui diplomasi parlemen.
"Secara konkret IPU Task Force juga meminta Verkhovna Rada, Parlemen Ukraina bersedia membuka dialog dengan pihak parlemen Rusia. Meskipun tak mudah, jalan dialog dan diplomasi harus tetap terbuka sebagai pintu jalan keluar," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/7/2022).
Sebagai anggota IPU Task Force mewakili kawasan Asia Pasifik, Fadli Zon juga menyampaikan keprihatinan atas dampak perang yang terjadi di Ukraina terutama di wilayah Ukraina Timur. Sejalan dengan mandat IPU Task Force, politisi Partai Gerindra tersebut juga mengundang Ketua Parlemen Ukraina hadir di forum the 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit yang akan diadakan pada 6-7 Oktober 2022 di Jakarta.
"Forum ini merupakan platfom yang baik untuk memperkuat kontribusi konkret parlemen dalam mengakhiri konflik Rusia-Ukraina," katanya.
Delegasi IPU Task Force mengunjungi Dmytrivka Village, di mana terdapat banyak tank yang ditinggal tentara Rusia. Delegasi juga melihat langsung wilayah Bucha dan Irpin, kota kecil di utara Kiev yang terdampak perang cukup parah berupa kerusakan bangunan tempat tinggal, pusat bisnis, dan sejumlah fasilitas publik. Kedatangan delegasi IPU Task Force disambut langsung oleh Wali Kota Bucha dan Wali Kota Irpin.
Baca juga: Serangan Udara Militer Rusia Hancurkan Stadion di Bakhmut Ukraina
Kunjungan ke Kiev dilakukan melalui jalur darat dari Polandia yaitu dengan kendaraan roda empat dari Warsawa ke Stasiun Chelm, kota kecil di tenggara Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Dari Chlem perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta api selama 15 jam menuju Kiev.
"Selain dengan Ketua Parlemen, IPU Task Force juga menggelar dialog dengan UN Resident Coordinator (Unicef, UNDP, WHO), Ukrainian Parliamentary Delegation to IPU, serta Prosecutor General of Ukraine," tutur Fadli Zon.
IPU Task Force dibentuk sebagai tindak lanjut dan rekomendasi Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua pada 20-24 Maret 2022 yang telah menghasilkan resolusi berjudul 'Peaceful Resolution of the war in Ukraine, Respecting International Law, the Charter of the United Nations And Territorial Integrity' sebagai wujud komitmen parlemen dunia untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
IPU kemudian membentuk Task Force dan memilih 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia sebagai anggota Task Force. Mereka adalah Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili kawasan Arab, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel) dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.
Dalam jangka pendek, IPU Task Force bertujuan untuk menghentikan peperangan demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa serta berbagai kerusakan fisik. Dalam jangka menengah, IPU Task Force juga mengemban misi untuk membuka akses koridor kemanusiaan. Dan dalam jangka panjang, IPU Task Force mempunyai mandat untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan Rusia-Ukraina melalui dialog antar parlemen.
"Setelah kunjungan ke Kiev, saya beserta Anggota IPU Task Force akan melakukan kunjungan ke Moscow (Rusia) untuk bertemu dengan Ketua Parlemen Rusia dan beberapa pihak terkait dengan misi serupa," kata Fadli Zon.
Dalam kunjungan ke Kiev, IPU Task Force membawa misi membuka kran dialog demi mengakhiri konflik. IPU Task Force juga menyampaikan komitmen untuk menjadi jembatan dialog antara Rusia dan Ukraina dalam mencari solusi damai melalui diplomasi parlemen.
"Secara konkret IPU Task Force juga meminta Verkhovna Rada, Parlemen Ukraina bersedia membuka dialog dengan pihak parlemen Rusia. Meskipun tak mudah, jalan dialog dan diplomasi harus tetap terbuka sebagai pintu jalan keluar," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/7/2022).
Sebagai anggota IPU Task Force mewakili kawasan Asia Pasifik, Fadli Zon juga menyampaikan keprihatinan atas dampak perang yang terjadi di Ukraina terutama di wilayah Ukraina Timur. Sejalan dengan mandat IPU Task Force, politisi Partai Gerindra tersebut juga mengundang Ketua Parlemen Ukraina hadir di forum the 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit yang akan diadakan pada 6-7 Oktober 2022 di Jakarta.
"Forum ini merupakan platfom yang baik untuk memperkuat kontribusi konkret parlemen dalam mengakhiri konflik Rusia-Ukraina," katanya.
Delegasi IPU Task Force mengunjungi Dmytrivka Village, di mana terdapat banyak tank yang ditinggal tentara Rusia. Delegasi juga melihat langsung wilayah Bucha dan Irpin, kota kecil di utara Kiev yang terdampak perang cukup parah berupa kerusakan bangunan tempat tinggal, pusat bisnis, dan sejumlah fasilitas publik. Kedatangan delegasi IPU Task Force disambut langsung oleh Wali Kota Bucha dan Wali Kota Irpin.
Baca juga: Serangan Udara Militer Rusia Hancurkan Stadion di Bakhmut Ukraina
Kunjungan ke Kiev dilakukan melalui jalur darat dari Polandia yaitu dengan kendaraan roda empat dari Warsawa ke Stasiun Chelm, kota kecil di tenggara Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Dari Chlem perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta api selama 15 jam menuju Kiev.
"Selain dengan Ketua Parlemen, IPU Task Force juga menggelar dialog dengan UN Resident Coordinator (Unicef, UNDP, WHO), Ukrainian Parliamentary Delegation to IPU, serta Prosecutor General of Ukraine," tutur Fadli Zon.
IPU Task Force dibentuk sebagai tindak lanjut dan rekomendasi Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua pada 20-24 Maret 2022 yang telah menghasilkan resolusi berjudul 'Peaceful Resolution of the war in Ukraine, Respecting International Law, the Charter of the United Nations And Territorial Integrity' sebagai wujud komitmen parlemen dunia untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
IPU kemudian membentuk Task Force dan memilih 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia sebagai anggota Task Force. Mereka adalah Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili kawasan Arab, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel) dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.
Dalam jangka pendek, IPU Task Force bertujuan untuk menghentikan peperangan demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa serta berbagai kerusakan fisik. Dalam jangka menengah, IPU Task Force juga mengemban misi untuk membuka akses koridor kemanusiaan. Dan dalam jangka panjang, IPU Task Force mempunyai mandat untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan Rusia-Ukraina melalui dialog antar parlemen.
"Setelah kunjungan ke Kiev, saya beserta Anggota IPU Task Force akan melakukan kunjungan ke Moscow (Rusia) untuk bertemu dengan Ketua Parlemen Rusia dan beberapa pihak terkait dengan misi serupa," kata Fadli Zon.
(abd)