Kasus Perundungan Masih Tinggi, Perindo Minta Sekolah Tak Anggap Sepele

Senin, 11 Juli 2022 - 20:25 WIB
loading...
Kasus Perundungan Masih...
Juru Bicara Nasional Partai Perindo, Ike Suharjo mengatakan, bullying terhadap anak telah menyebabkan trauma mendalam hingga meninggal dunia. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Angka perundungan atau bullying di Indonesia masih tinggi. Terbaru, seorang siswa SMAN 70 Jakarta dikeroyok oleh enam orang kakak kelasnya.

Pengeroyokan ini bermula dari sebuah tradisi bernama 'jeres' yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Jeres merupakan sebuah perjanjian antara adik dan kakak kelas. Jika ada pelanggaran perjanjian, maka akan terkena sanksi berupa pengeroyokan.

Juru Bicara Nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Ike Suharjo mengatakan, bullying terhadap anak telah menyebabkan trauma mendalam hingga meninggal dunia. Banyak anak yang meninggal dunia akibat mendapatkan bullying yang disertai kekerasan dari teman, kakak kelas hingga guru saat berada di sekolah. Selain itu, sebenarnya masih banyak kasus-kasus lain yang belum mendapat tindakan maupun atensi dari masyarakat luas.



"Hal ini terjadi akibat sekolah atau tenaga pendidik masih menggap sepele tindakan perundungan dalam konteks kecil, seperti mencemooh, mencela, dan seterusnya," kata Ike kapada MNC Portal Indonesia, Senin (11/7/2022).

"Padalah tindakan-tindakan tersebut dapat memberikan trauma kepada anak-anak. Ada banyak kasus di mana anak-anak tidak mau lagi melanjutkan sekolahnya akibat trauma tersebut," katanya.

Berdasarkan data Kemendikbudristek, angka perundungan di Indonesia masih cukup tinggi. Bahkan 24,4% peserta didik berpotensi menjadi korban perundungan. Karena itu, tindakan perundungan harus mendapat perhatian serius dari orang tua, lembaga pendidikan hingga pemerintah.

Jangan sampai korban perundungan hari ini akan menjadi pelaku perundungan di kemudian hari. Lingkungan pendidikan atau sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Ike menuturkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian bagi Partai Perindo sebagai partai politik yang memiliki sensitifitas dalam isu perempuan dan anak. Pertama, pemerintah dan lembaga pendidikan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang jenis-jenis perundungan agar dapat menanggapi setiap laporan dengan serius.

"Tenaga pendidik juga harus memahami psikologi perkembangan anak. Sebagai orang tua di sekolah, anak-anak wajib mendapatkan rasa aman dan nyaman saat berada di lingkungan pendidikan," tutur Ike.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)