Kisah Lucu Kolonel Solihin GP, Tidur Ngorok di Depan Panglima Malah Ditunjuk Jadi Pangdam
loading...
A
A
A
Jusuf tentu saja tidak mau ajakannya ditepis. Dia kembali memerintahkan tegas. “Tidak, kau harus ikut,” kata mantan ajudan pendiri Kesko TT (cikal bakal Kopassus) Kolonel Alex Kawilarang ini.
Tidur Pulas
Tiba di Jakarta, Solihin ternyata tidak dibawa lebih dulu ke rumah Jusuf atau penginapan. Dia langsung diajak ke tempat acara syukuran. Apa mau dikata, rasa capek dan kantuk yang hebat menderanya. Begitu Jusuf mulai ke podium dan berpidato, Solihin yang duduk di kursi tamu undangan tertidur pulas.
Sebelum matanya benar-benar terpejam, pria berdarah Sunda ini sayup-sayup mendengar isi pidato. Kepada para hadirin, Jusuf memberitahukan tugasnya sebagai Pangdam Hasanuddin telah berakhir. Selanjutnya dia akan bertugas penuh di Jakarta sebagai menteri Bung Karno.
Jusuf lantas menyinggung calon penerusnya di Makassar. Siapa dia?
“Yang akan menggantikan saya sebagai Panglima Kodam XIV Hasanuddin ini adalah perwira yang sedang ngorok di sebelah saya ini,” kata Jusuf, menunjuk orang di sisinya.
Yang dimaksud Jusuf tentu saja Solihin. Mendengar pengumuman tersebut ajudan Solihin panik dan buru-buru membangunkan. Kontan Solihin terkejut. Dia gelagapan. “Ada apa sih,” tanya dia setengah terperanjat.
Sang ajudan, Letnan Said, lantas memberitahu bahwa M Jusuf baru saja mengumumkannya sebagai Pangdam yang baru. Solihin kaget bukan kepalang, anggota Pasukan Kujang Kodam Siliwangi itu cepat-cepat mencoba tersadar dan duduk tegak.
Singkat cerita acara syukuran itu pun selesai. Di situlah Solihin protes ke Jusuf. “Pak, kalau menunjuk saya menjadi Panglima (Pangdam), kasih tahu dulu dong. Jangan di saat saya lagi tidur. Saya jadi malu, nanti bagaimana penilaian rakyat pada saya,” ucapnya.
Mendengar celoteh itu Jusuf, seperti biasa, merespons santai. “Ah, kau bereskan saja nanti,” ucap Jusuf.
Tidur Pulas
Tiba di Jakarta, Solihin ternyata tidak dibawa lebih dulu ke rumah Jusuf atau penginapan. Dia langsung diajak ke tempat acara syukuran. Apa mau dikata, rasa capek dan kantuk yang hebat menderanya. Begitu Jusuf mulai ke podium dan berpidato, Solihin yang duduk di kursi tamu undangan tertidur pulas.
Sebelum matanya benar-benar terpejam, pria berdarah Sunda ini sayup-sayup mendengar isi pidato. Kepada para hadirin, Jusuf memberitahukan tugasnya sebagai Pangdam Hasanuddin telah berakhir. Selanjutnya dia akan bertugas penuh di Jakarta sebagai menteri Bung Karno.
Jusuf lantas menyinggung calon penerusnya di Makassar. Siapa dia?
“Yang akan menggantikan saya sebagai Panglima Kodam XIV Hasanuddin ini adalah perwira yang sedang ngorok di sebelah saya ini,” kata Jusuf, menunjuk orang di sisinya.
Yang dimaksud Jusuf tentu saja Solihin. Mendengar pengumuman tersebut ajudan Solihin panik dan buru-buru membangunkan. Kontan Solihin terkejut. Dia gelagapan. “Ada apa sih,” tanya dia setengah terperanjat.
Sang ajudan, Letnan Said, lantas memberitahu bahwa M Jusuf baru saja mengumumkannya sebagai Pangdam yang baru. Solihin kaget bukan kepalang, anggota Pasukan Kujang Kodam Siliwangi itu cepat-cepat mencoba tersadar dan duduk tegak.
Singkat cerita acara syukuran itu pun selesai. Di situlah Solihin protes ke Jusuf. “Pak, kalau menunjuk saya menjadi Panglima (Pangdam), kasih tahu dulu dong. Jangan di saat saya lagi tidur. Saya jadi malu, nanti bagaimana penilaian rakyat pada saya,” ucapnya.
Mendengar celoteh itu Jusuf, seperti biasa, merespons santai. “Ah, kau bereskan saja nanti,” ucap Jusuf.