Mantan Dubes Heran 46 Jamaah Haji Furoda Bervisa Palsu Lolos di Indonesia

Selasa, 05 Juli 2022 - 13:24 WIB
loading...
Mantan Dubes Heran 46...
Mantan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengaku heran 46 jamaah haji ffuroda dengan visa palsu bisa lolos dari bandara di Indonesia. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Arab Saudi mendeportasi 46 jamaah haji furoda atau undangan karena visa yang mereka gunakan palsu. Mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mencurigai visa ke-46 orang tersebut sebagai hasil editing perangkat lunak komputer.

"Dokumen yang dipakai oleh 46 CJH (Calon Jamaah Haji) adalah visa palsu alias visa produk software adobe photoshop atau adobe illustrator. Arab Saudi tidak pernah menerbitkan visa haji dengan format dan model aneh seperti itu," kata Agus kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).



Agus mengaku heran 46 calon jamaah haji furoda itu dapat lolos dengan mudah keluar dari Indonesia hingga tiba ke Bandara Jeddah, Arab Saudi. Menurut dia, keaslian visa sesuatu hal yang mudah.

"Kok bisa terbang ya? Apa di bandara tidak ada yang cek validasi visa? Sebenarnya mudah sekali mengenali visa haji asli dan palsu dilihat dari karakteristiknya," tutur Agus.

Pria yang juga pernah menelusuri dokumen rahasia jaringan teroris Al-Qaeda setidaknya ada sembilan kejanggalan pada visa haji furoda asal Indonesia tersebut. Sembilan kejanggalan itu a dalah sebagai berikut:
1. Nomor visa terdiri dari 11 digit, seharusnya 10 digit
2. Barcode sangat aneh dan tidak terbaca oleh sistem
3. Jumlah kolom berbeda dengan visa haji yang original
4. Tidak ada water mark (potongan ayat Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 13 yang ditulis dengan gaya 'tsulusi' melingkar, di tengah-tengah ada lambang kurma dan pedang)
5. Font atau bentuk huruf berbeda dengan font 'kufi' style kotak pada visa asli
6. Ada kolom 'entry type' yang tidak pernah dikenal dalam visa haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Entry type ini biasanya dipakai untuk visa kunjungan, visa bisnis dan juga visa wisata (siyahah) yaitu single entry (masuk sekali) dan multiple entry (masuk beberapa kali).
7. Ada kolom berisi 'code' yang juga tidak pernah dikenal di visa haji original.
8. Tidak ada kolom 'Hajj Company' dan nama Muassasah.
9. Tidak ada kolom 'local services (al-hidmah al-maidaniyyah)' dan tidak ada 'border number (raqm al-hudud)'



Agus membenarkan visa palsu itu merupakan produk modifikasi yang diambil dalam format sampel visa Arab Saudi. Yang mana format tersebut sering digunakan untuk melakukan wisata (siyahah) dan visit (ziarah).

Lebih lanjut, pria yang merupakan staf pengajar UIN Sunan Kalijaga ini menjelaskan selama dirinya bertugas di Arab Saudi kurang lebih enam tahun. Pemerintah Arab Saudi, lanjutnya tidak mengenal istilah visa furoda, tetapi visa mujamalah (courtesy visa) yang diperuntukkan untuk tamu kehormatan raja.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3395 seconds (0.1#10.140)