Fahri Hamzah Singgung Jati Diri Pemimpin, Minta Jokowi Lebih Sering ke Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kembali ke Tanah Air setelah melakukan kunjungan ke Eropa selama beberapa hari. Selain Jerman, Jokowi juga ke Ukraina dan Rusia dengan misi untuk menghentikan perang kedua negara.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengapresiasi dan mendoakan apa yang dilakukan Jokowi benar-benar bermanfaat untuk Indonesia dan kemanusiaan. Menurut dia, memang sudah seharusnya Indonesia turut andil dalam menciptakan perdamaian dunia.
”Alhamdulillah, semoga perjalanannya Memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia dan bagi kemanusiaan yang adil dan beradab. Lebih seringlah berdiplomasi internasional Pak, karena itu diantara jati diri pemimpin Indonesia sejak awal! Kita bangsa besar harus terlibat!” cuit Fahri lewat Twitter merespons kepulangan Jokowi dari lawatannya di luar negeri, dikutip Minggu (3/7/2022).
Menurut Fahri, selama ini praktik politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif mandul. Itulah alasan kuat mengapa Jokowi harus sering-sering melakukan diplomasi internasional..
”Saya sering mengkritik politik luar negeri Indonesia yang "bebas aktif" sebagai politik LN yang "tidak bebas dan tidak aktif", sehingga saya mendorong agar pemimpin Indonesia menjalankan politik luar negeri yang lebih agresif dalam situasi sekarang!” ungkap Fahri.
Seperti diketahui, lawatan Jokowi ke luar neger diawali dengan menghadiri pertemuan negara G7 di Jerman. Setelah itu, Jokowi ke Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky. Setelah itu, Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu misi kunjungan Jokowi adalah mengupayakan penyelesaikan damai kedua negara yang sedang berperang.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengapresiasi dan mendoakan apa yang dilakukan Jokowi benar-benar bermanfaat untuk Indonesia dan kemanusiaan. Menurut dia, memang sudah seharusnya Indonesia turut andil dalam menciptakan perdamaian dunia.
”Alhamdulillah, semoga perjalanannya Memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia dan bagi kemanusiaan yang adil dan beradab. Lebih seringlah berdiplomasi internasional Pak, karena itu diantara jati diri pemimpin Indonesia sejak awal! Kita bangsa besar harus terlibat!” cuit Fahri lewat Twitter merespons kepulangan Jokowi dari lawatannya di luar negeri, dikutip Minggu (3/7/2022).
Menurut Fahri, selama ini praktik politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif mandul. Itulah alasan kuat mengapa Jokowi harus sering-sering melakukan diplomasi internasional..
”Saya sering mengkritik politik luar negeri Indonesia yang "bebas aktif" sebagai politik LN yang "tidak bebas dan tidak aktif", sehingga saya mendorong agar pemimpin Indonesia menjalankan politik luar negeri yang lebih agresif dalam situasi sekarang!” ungkap Fahri.
Seperti diketahui, lawatan Jokowi ke luar neger diawali dengan menghadiri pertemuan negara G7 di Jerman. Setelah itu, Jokowi ke Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky. Setelah itu, Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu misi kunjungan Jokowi adalah mengupayakan penyelesaikan damai kedua negara yang sedang berperang.
(muh)