Survei Masih Tertinggi, SPIN: Prabowo Berpeluang Besar Nyapres Lagi

Kamis, 25 Juni 2020 - 19:42 WIB
loading...
Survei Masih Tertinggi,...
Foto/ilustrasi.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mengumumkan hasil survei terbarunya. Adapun fokus survei SPIN berpusat pada pertanyaan tertutup disertai kategori jawaban nama dan gambar kandidat kepada responden soal siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika pemilu digelar hari ini.

Hasilnya, Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan 15,2%, disusul Anies Baswedan 12,6%, Ganjar Pranowo 10,8%, Sandiaga Uno 9,5%, Ridwan Kamil, 8,1%, Khofifah Indar Parawansa 6,2%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,9%, Airlangga Hartarto 4,7%, Tri Rismaharini 3,6%, Erick Thohir, 3,0%, Gatot Nurmantyo 2,3%, Puan Maharani 1,1% dan yang menjawab tidak tahu sebesar 17%.

"Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung dalam Kabinet Presiden Joko Widodo. Survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan," ujar Direktur SPIN Igor Dirgantara dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Kamis (25/6/2020).

(Baca: Terlalu Dini Masuk Bursa Capres, Erick Thohir Disarankan Fokus Kembangkan BUMN)

Dia mengatakan, ada 56% responden beragama muslim yang disurvei tetap memilih Prabowo Subianto, dibandingkan sisanya yang undecided voters. Survei SPIN juga menemukan adanya migrasi pemilih Jokowi yang akan memilih Prabowo jika pemilu dilakukan hari ini sebesar 10,4%, Ganjar Pranowo 9,1%, Airlangga Hartarto 7,3%, Ridwan Kamil 6%, Tri Rismaharini 5,9%, Khofifah Indar Parawansa 4,2%, Sandiaga Uno 3,3% dan yang belum menjawab sebanyak 53,8%.

"Kesimpulan dari Survei SPIN ini menunjukkan bahwa pertama, Prabowo Subianto tetap ada di hati masyarakat. Pilihan masuk dalam pemerintahan Jokowi menuai respek publik pasca Pilpres 2019. Ditunjang dengan kinerjanya yang mumpuni sebagai Menteri Pertahanan, bisa dikatakan bahwa mantan Danjen Koppasus ini dianggap layak untuk maju kembali sebagai capres di pemilu yang akan datang (2024)," kata Igor.

Dia melanjutkan, fakta bahwa bertenggernya Prabowo di puncak elektabilitas menunjukkan bahwa faktor usia bukan halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum. Kedua, lanjut dia, tidak ada pengaruh signifikan jika Prabowo tidak lagi disupport oleh kelompok muslim yang dulu mendukungnya di Pilpres 2019.

(Baca: Prabowo-Erick Thohir Kombinasi Bagus, tapi Belum Tentu Diterima Publik)

Menurut dia, pemilih Indonesia di 2024 akan lebih cair dari pemilu sebelumnya, karena kaum milenial akan lebih mendominasi data pemilih. Dia menambahkan, memang pemilih muslim adalah mayoritas, tetapi fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi pemilu semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama.

"Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, tetapi pada semua pasangan calon," tuturnya.

Dia mengatakan, survei itu dilakukan pada 14-21 Juni 2020 dengan metode wawancara tatap muka pada 1.100 responden berusia 17 tahun dan memenuhi syarat sebagai pemilih, yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan metode multistage random sampling, margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)