Komisi X DPR : Puluhan Pemain Dinaturalisasi Prestasi Bola Kita Begitu-Begitu Saja

Jum'at, 01 Juli 2022 - 02:03 WIB
loading...
Komisi X DPR : Puluhan Pemain Dinaturalisasi Prestasi Bola Kita Begitu-Begitu Saja
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Dok SINDONEWS
A A A
JAKARTA - Pernyataan keras Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda terkait penolakan proses naturalisasi pemain baru klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) Jordi Amat menuai pro-kontra publik. Huda menegaskan jika pernyataan tersebut didasari pemikiran jika naturalisasi pemain pemain sepak bola harus benar-benar selektif. (Baca Juga :Kriteria Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Kasta Tertinggi Liga Eropa)

“Jika merujuk pada data, sudah 12 tahun kita lakukan proses naturalisasi pemain sepak bola. Sedikitnya ada 36 pemain naturalisasi yang bermain untuk Tim Nasional kita, tapi faktanya belum satu pun prestasi membanggakan yang berhasil diukir, walau sekelas emas Sea Games atau juara Piala AFF,” ujar Syaiful Huda, Kamis (30/6/2022).

Dia menjelaskan proses naturalisasi pemain sepak bola mulai berembus kencang saat Cristian Gonzales memutuskan untuk mengikrarkan diri menjadi warga negara Indonesia pada tahun 2010. Masuknya Gonzales memang mengangkat level permainan tim nasional meskipun belum mampu menorehkan prestasi. “Meningkatnya level permainan tim nasional akibat masuknya Cristian Gonzales akhirnya membuat publik kian permisif terhadap proses naturalisasi yang disponsori oleh PSSI. Tanpa sadar sudah ada 36 pemain asing yang kita sahkan sebagai WNI dan ternyata tak berkontribusi maksimal pada prestasi tim nasional sepak bola kita,” tukasnya. (Baca Juga :Perbedaan Naturalisasi Kewarganegaraan Biasa dan Istimewa)

Huda menginginkan naturalisasi yang ditempatkan pada substansi yang tepat. Pemain naturalisasi harus memiliki kedudukan yang spesial sebagai pemain yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dibanding pemain lokal. “Saya memandang dari sisi sports governance. Sudah 36 pemain sepakbola yang dinaturalisasi, tapi prestasi sepakbola kita masih begitu-begitu saja. Artinya kebijakan naturalisasi yang dipercaya untuk meraih prestasi cepat, perlu dikaji ulang,” ujarnya.

Dia menegaskan dirinya tidak anti-terhadap proses naturalisasi pemain sepak bola demi prestasi tim nasional. Hanya saja sistem dan roadmap dari alur naturalisasi perlu dimatangkan, agar dapat diukur seberapa berhasil naturalisasi yang dilakukan oleh Timnas Indonesia. “Jangan sampai obral naturalisasi tapi tanpa bukti prestasi memadai, atau lebih parahnya naturalisasi hanya dijadikan kedok bisnis oknum tertentu agar pemain asing lebih mudah mencari nafkah di Indonesia,” tukasnya. (Baca Juga :8 Pemain Naturalisasi di Indonesia, Siapa Terbaik hingga Terburuk?)

Dalam polemik naturalisasi Jordi Amat, Huda menegaskan jika memang ada yang janggal. Pemain berkebangsaan Spanyol tersebut tiba-tiba menyatakan diri sebagai WNI dan memutuskan pindah ke klub JDT Malaysia. Padahal dari informasi yang dia terima proses Jordi Amat menjadi WNI secara administrasi belum tuntas. "Ada indikasi proses alih kewarganegaraan Jordi hanya untuk memudahkan kepindahannya ke klub JDT. Sebab slot pemain asing untuk JDT hanya tersisa untuk pemain dari Asia/Asean saja. Ini yang saya kritik keras," pungkasnya.

Untuk diketahui Huda bersikap keras terhadap proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia Jordi Amat. Dalam unggahan akun Instagram pribadinya, @Syaifulhooda, hari Rabu 29 Juni 2022, Huda mengunggah tulisan tangan dengan pesan, "Saya setuju naturalisasi Jordi Amat dibatalkan kita minta STY dan Kemenpora bersikap tegas,".
(war)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)