Kominfo Ajak Masyarakat Bersama Bergerak Cegah Ekstremisme di Medsos

Minggu, 26 Juni 2022 - 21:42 WIB
loading...
Kominfo Ajak Masyarakat...
Kominfo melalui Ditjen Aptika menyelenggarakan webinar Ngobrol Bareng Legislator yang bertema Mencegah Paham Ekstremisme di Media Sosial, Minggu (26/6/2022). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) menyelenggarakan webinar "Ngobrol Bareng Legislator" yang bertema “Mencegah Paham Ekstremisme di Media Sosial”, Minggu (26/6/2022).

Acara ini diisi oleh empat narasumber yaitu Samuel Abrijani sebagai Dirjen Aptika Kominfo RI, Taufiq R Abdullah sebagai Anggota Fraksi PKB DPR RI, Makmun Rasyid sebagai Anggota BPET MUI Pusat, dan A Nafis Atoillah sebagai Ketua RMI NU Kabupaten Banjarnegara. Acara yang dihadiri lebih dari 250 orang ini berlangsung secara interaktif dan penuh antusiasme penonton.

Pada era teknologi digital, penyebaran informasi berlangsung begitu cepat dan tanpa batas berkat keberadaan internet. Seluruh kalangan di berbagai daerah memiliki akses ke internet. Hal ini tentu merupakan hal positif karena memperluas akses informasi.

Namun sayangnya, cepatnya pertukaran informasi ini sering disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah penyebaran paham ekstremisme.

“Penguatan civil society adalah kunci untuk menghalau radikalisme. Perlu peran serta masyarakat luas untuk bersama mentransmisikan informasi yang benar. Terutama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, artis, dan influencer. Sehingga masyarakat mau membaca dan terpapar informasi dari sumber yang benar dan terpercaya,” ujar Anggota Fraksi PKB DPR RI Taufiq R Abdullah.

Anggota BPET MUI Pusat, Makmun Rasyid mengatakan demi melawan ekstremisme perlu upaya pencegahan dini yang mencakup tiga tahap. "Preemtif yaitu penguatan daya cegah masyarakat terhadap hoaks dan ajakan terorisme, preventif yaitu upaya proaktif dengan melawan berita hoaks, dan gakkum yaitu menindak setiap pelanggaran berdasarkan UU yang berlaku," ujar Anggota BPET MUI Pusat, Makmun Rasyid.

Sementara, Ketua RMI NU Kabupaten Banjarnegara Nafis Atoillah mengatakan untuk melawan ekstremisme perlu gerakan berskala nasional untuk mengarusutamakan opini, pemahaman dan informasi tentang paham keagamaan yang ramah, moderat, toleran, dan berbagai karakter non-radikal lainnya.

"Kita perlu Gerakan Nasional Penanggulangan Ekstremisme Keagamaan di Dunia Maya,” kata dia.

Acara ini diharapkan dapat menjadi katalis baik bagi pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama mencegah paham ekstremisme di media sosial. Karena ekstremisme berbahaya bagi kehidupan bangsa kita yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)